Berita Bojonegoro

Suhu Udara di Bojonegoro Jatim Memanas, Peristiwa Kebakaran Meningkat

Meningkatnya peristiwa kebakaran di Bojonegoro disebabkan aneka hal, yang pasti tingginya suhu udara jadi salah satu pendukung.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dindamkarmat Bojonegoro
Personel Dindamkarmat Bojonegoro saat memadamkan kebakaran lahan, beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Puncak musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), yang dimulai pada awal Agustus 2024 lalu hingga kini, membuat suhu udara meningkat.

Selain membuat kabupaten kaya minyak dan gas (migas) ini berhawa panas dan gerah saat siang hari, peningkatan suhu udara dimaksud juga mendukung intensi peristiwa kebakaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (Dindamkarmat) Bojonegoro Achmad Gunawan membenarkan hal tersebut. 

Peristiwa kebakaran di Bojonegoro mulai intens terjadi saat awal musim kemarau pada Juli 2024.

"Pada Agustus 2024 yang mulai memasuki puncak musim kemarau, kebakaran semakin intens terjadi," ujarAchmad Gunawan, Kamis (5/9/2024) siang.

Sepanjang Agustus 2024, ungkap Gunawan, ada 96 peristiwa kebakaran di Bojonegoro

Pada Juli 2024, jumlah peristiwa kebakaran kurang dari separuhnya. Yakni, 40 peristiwa.

"Jadi, jumlah peristiwa kebakaran pada Agustus 2024 itu meningkat dua kali lipat dari jumlah pada Juli 2024," imbuh pejabat kelahiran Pamekasan, Madura ini.

Gunawan meneruskan, 96 peristiwa kebakaran pada Agustus 2024 itu rata-rata melanda lahan atau pekarangan. Penyebab teknisnya, karena aktivitas pembakaran sampah atau daun kering.

"Kebakaran lahan atau pekarangan pada Agustus 2024 ini terbanyak. Mencapai 71 peristiwa," jelas pejabat yang berkantor di Jalan Ahmad Yani, perkotaan Bojonegoro ini.

Terkait jumlah kebakaran sepanjang September 2024 yang belum genap sepekan ini, Dindamkarmat Bojonegoro mencatat sedikitnya sudah ada tiga kali peristiwa.

Yakni kebakaran rumah di Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem dan kebakaran gudang pengeringan tembakau di Desa Trate, Kecamatan Sugihwaras. Kedua peristiwa itu terjadi pada Senin (2/9/2024).

Terakhir, kebakaran terjadi di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas pada Rabu (4/9/2024) malam. Kebakaran itu melanda rumah warga.

Meningkatnya peristiwa kebakaran, lanjut Gunawan, disebabkan aneka hal. Yang pasti, tingginya suhu udara di Kabupaten Bojonegoro selama musim kemarau ini jadi salah satu pendukung.

"Kalau dikorelasikan, peningkatan suhu udara saat musim kemarau ini tentu berhubungan dengan meningkatnya jumlah peristiwa kebakaran," tandasnya.

Diketahui, pada puncak musim kemarau yang dimulai pada Agustus 2024 hingga kini, suhu udara di Kabupaten Bojonegoro terbilang tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.

Pada Senin (2/9/2024) dan Selasa (3/9/2024) kemarin misalnya, BMKG Stasiun Meteorologi Tuban mencatat suhu udara siang hari di Kabupaten Bojonegoro mencapai 36,2 derajat celcius.

Hal tersebut membuat kabupaten yang banyak dieksplorasi kekayaan migasnya ini, menjadi kabupaten/kota dengan suhu udara siang hari yang tertinggi atau terpanas di Jawa Timur.

Pada Rabu (4/9/2024), BMKG Stasiun Meteorologi Tuban mencatat, suhu udara siang hari di Kabupaten Bojonegoro tetap masuk kategori tertinggi atau terpanas. Angkanya, 35,1 derajat celcius.

Hal tersebut, menempatkan Kabupaten Bojonegoro sebagai kabupaten/kota dengan suhu udara siang hari tertinggi urutan kedua di Jawa Timur.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved