Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Penampilan Memukau Tetra Mania di DBL Surabaya 2024 dengan Koreografi 3D dan Kertas

Suporter SMAN 4 Surabaya, Tetra Mania, menghadirkan pemandangan yang mengesankan di DBL Arena Surabaya pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Editor: irwan sy
DBL Indonesia
Suporter SMAN 4 Surabaya, Tetra Mania, menghadirkan pemandangan yang mengesankan di DBL Arena Surabaya pada Kamis, 29 Agustus 2024. 

SURYA.co.id - Suporter SMAN 4 Surabaya, Tetra Mania, menghadirkan pemandangan yang mengesankan di DBL Arena Surabaya pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Meskipun mengalami beberapa kendala teknis menjelang kuarter ketiga, mereka berhasil memukau penonton dengan koreografi tiga dimensi yang megah dan kreatif.

Tetra Mania, yang dikenal karena dukungan fanatiknya terhadap tim basket SMAN 4 Surabaya, sempat menghadapi tantangan besar ketika tali tampar yang diperlukan untuk koreografi 3D hampir tidak tersedia.

Namun, ketekunan dan dedikasi mereka memastikan bahwa koreografi yang telah direncanakan dengan susah payah tetap dapat dipamerkan.

Yuris, salah satu capo Tetra Mania, menceritakan perasaan tegang yang dialami saat persiapan.

“Kami menghadapi masalah dengan persiapan tali tampar yang belum lengkap. Kami baru berhasil menyusunnya menjelang akhir kuarter ketiga,” ungkap Yuris, menggambarkan tantangan yang mereka hadapi.

Meskipun mengalami kesulitan, usaha mereka terbayar.

Koreografi tiga dimensi bergambar tiga kesatria akhirnya tampil memukau di tribun timur DBL Arena Surabaya, didukung oleh latar belakang kertas berwarna.

Farelino, ketua tim kreatif Tetra Mania, menjelaskan tema di balik koreografi tersebut.

“Tema koreografi kami adalah kesatria yang kembali dari medan perang untuk merayakan kemenangan. Kesatria merah melambangkan keberanian, sementara yang biru melambangkan kesabaran,” jelas Farelino.

Selain koreografi 3D, Tetra Mania juga menghadirkan koreografi kertas dengan tulisan 'conquer'.

Gabungan kedua elemen ini mengungkapkan makna kesabaran dan keberanian tim Tetra dalam menghadapi setiap pertandingan.

Farelino mengungkapkan bahwa proses pembuatan koreografi kali ini lebih bersifat spontan.

“Saya awalnya membuat desain digital, kemudian menggambarnya di kain. Saya hanya mengandalkan kemampuan gambar saya,” katanya.

Meskipun pertandingan malam itu menandai akhir perjalanan tim putra Tetra di Round 1, baik Farelino maupun Yuris tetap optimistis mengenai masa depan.

“Kami berharap tim basket Tetra terus berkembang karena mereka memulai dari awal. Memerlukan waktu untuk membangun keterampilan,” ujar Farelino.

Yuris menambahkan harapannya untuk Tetra Mania dan tim basket.

“Semoga mereka semakin berkembang dan menjadi lebih solid. Kami akan terus mendukung mereka dengan penuh semangat,” tutup Yuris.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved