Berita Surabaya
Ada 3 Kasus Monkeypox di Jatim, Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Kedatangan Pelabuhan dan Bandara
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan Jawa Timur menyumbang 3 kasus konfirmasi penyakit Monkeypox atau cacar monyet
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan Jawa Timur menyumbang 3 kasus konfirmasi penyakit Monkeypox atau cacar monyet selama 2022-2024.
Mengantisipasi penyakit Monkeypox tersebut meluas, Pemkot Surabaya melakukan serangkaian pencegahan.
"Kota Surabaya sendiri sudah melakukan tindakan sejak tahun 2023, dan tahun ini kita lakukan peningkatan sosialisasi,” kata Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Moh Ashadi Mu’minin dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (28/8/2024).
Pencegahan di antaranya melalui sosialisasi dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan, kecamatan, RS, hingga puskesmas, sosialisasi menyasar seluruh masyarakat.
Dinkes menyampaikan gejala, cara penularan, hingga langkah pencegahan terkait Monkeypox.
"Kami juga bekerja sama dengan otoritas pelabuhan dan bandara, tujuannya untuk memperketat di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara,” kata Ashadi.
Kapasitas jejaring fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) diperkuat. Ini untuk mendeteksi dini, pelatihan, dan pengendalian Monkeypox.
Selain itu, pemkot juga melakukan pelatihan rekam medis hingga peningkatan atau menyediakan peralatan yang diperlukan untuk mendeteksi dini penyakit Monkeypox.
“Kami juga melakukan pengecekan, dan konfirmasi kasus 1x24 jam, itu harus dilaporkan. Nah, itu akan kita tindak lanjuti agar penanganannya lebih cepat,” ujar Ashadi.
Dinkes juga melakukan pemantauan kasus Monkeypox secara berkala.
Pemantauan kasus tersebut dilakukan melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
“Kami juga melakukan diseminasi informasi kepada masyarakat secara masif, baik melalui media massa ataupun sosial media, tujuannya agar tidak timbul hoaks atau timbul kepanikan di masyarakat,” jelasnya.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Husada Utama, Ni Putu Susari Widianningsih, menyampaikan upaya-upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit Monkeypox, yakni dengan menjaga pola hidup sehat dan mengolah makanan dengan baik dan benar.
Penularan Mpox bisa melalui cairan tubuh, luka, hubungan sexual, droplet, hingga melalui bekas luka Monkeypox.
”Karena penularanya ini bisa dari hewan, dari makanan daging yang dimasak dengan cara tidak baik, kemudian juga bisa memperhatikan kesehatan hewan prliharaan,” kata Widianningsih.
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.