SURYA Kampus
Kisah Mahasiswa UGM Sedang KKN Mendadak Harus Bantu Ibu Melahirkan di Tengah Laut, Bikin Bangga
Kisah seorang mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) membantu ibu melahirkan di tengah laut menuai pujian dari publik.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kisah seorang mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) membantu ibu melahirkan di tengah laut menuai pujian dari publik.
Dia adalah Muhammad Ivan Pratista.
Ivan tak menyangka kegiatan KKN-PPM UGM yang dilakukannya bakal jadi pengalaman yang tak terlupakan.
Ia tergerak membantu seorang ibu bernama Nice Isabel Kondi dalam proses persalinan di tengah lautan lepas Pulau Liki, Kabupaten Sarmi, Papua.
Ivan yang merupakan mahasiswa program studi Profesi Kedokteran ini berhasil membantu persalinan dengan selamat.
Baca juga: Aksi Heroik Kernet Bantu Ibu Melahirkan di Bus Primajasa, Tak Ada Keluarga Mendampingi
Padahal niat awalnya ia hanya ingin mengantar si ibu menuju fasilitas kesehatan terdekat dikarenakan tenaga kesehatan tidak berada di tempat.
Kisah ini bermula, saat Ivan dan anggota tim KKN-PPM UGM yang lain sedang melaksanakan program KKN seperti biasa.
Namun, kondisi ini segera berubah ketika mereka dikejutkan dengan teriakan seorang ibu kader posyandu yang tidak berada jauh dari mereka.
“Anak Ivan, tolong ada Mama Nice mau melahirkan!” seru ibu tersebut, melansir dari laman UGM.
Sebagai mahasiswa dari Program Studi Profesi Kedokteran dan satu-satunya anggota tim dari bidang kesehatan, Ivan bergegas memeriksa kondisi Mama Nice yang sedang dalam posisi pembukaan tiga.
Sebenarnya pelayanan persalinan di wilayah Sarmi biasanya dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut.
Namun, saat itu petugas kesehatan sedang tidak berada di tempat dan Mama Nice tidak punya pilihan lain.
Semua setuju bahwa Mama Nice harus segera dibawa ke Rumah Sakit di pulau utama untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
Namun, untuk menjangkau rumah sakit yang ada di pulau utama, mereka harus menyeberangi lautan luas menggunakan kapal speedboat.
Beberapa saat sebelum menuju dermaga penyeberangan, Ivan terlebih dahulu mengambil peralatan untuk dibawa, dan benar saja alat yang tersedia terbatas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.