Pilgub Jakarta

Anies Baswedan Bisa Maju Cagub Jakarta Jika Mau Ikuti Saran Ini, PDIP Tidak Mau Dikhianati Lagi

Anies Baswedan berpeluang maju Cagub Jakarta jika mau mengikuti saran pengamat ini. Mungkinkah Anies jadi kader PDIP?

Editor: Musahadah
Youtube/KPU
Anies Baswedan saat tampil dalam Debat Capres 2024 malam ini, Minggu (4/2/2024). Kini, Anies berpeluang jadi cagub Jakarta diusung PDIP. 

SURYA.CO.ID - Peluang Anies Baswedan maju sebagai calon Gubernur Jakarta kembali terbuka setelah  Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan keputusan nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang ambang batas pencalonan Pilkada. 

Dalam putusan MK itu disebutkan, kini pencalonan kepala daerah dari partai politik (parpol) tidak lagi menggunakan ketentuan ambang batas kursi DPRD (20 persen) atau suara sah (25 persen).

Parpol atau gabungan parpol dapat mendaftarkan cagub-cawagub dengan perolehan suara sah minimal 10 persen di Pemilu DPRD pada provinsi dengan DPT hingga 2 juta.

DPT dengan 2-6 juta minimal 8,5 persen. Lalu DPT dengan 6-12 juta minimal 7,5 persen. Serta DPT di atas 12 juta paling sedikit memperoleh 6,5 persen suara sah.

Ini artinya PDIP sebagai salah satu dari delapan parpol di Pileg DPRD Jakarta 2024 telah memenuhi syarat suara di atas 7,5 persen sehingga bisa mengusung calon sendiri di Jakarta.

Baca juga: MK Ubah Aturan Ambang Batas Pilkada, PDIP Jatim Pede Usung Paslon di Pilgub Jatim 2024

Salah satu nama yang digadang-gadang akan diusung oleh partai berlambang banteng ini adalah Anies Baswedan.

Hingga berita diunggah PDIP belum menentukan calon yang akan diusung di pilgub Jakarta. 

Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing menyarankan eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, untuk menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).

Dengan begitu akan terjadi pertempuran antara Anies Baswedan dengan Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta 2024.

"Saya menyarankan kepada Bung Anies, sebagai seorang akademisi, sebagai seorang yang sering muncul di ruang publik, saya menyarankan masuklah menjadi KTA (kartu tanda anggota) di PDI Perjuangan dan bertempurlah di Jakarta," kata Emrus dalam acara On Focus di YouTube Tribunnews, Selasa (20/8/2024).

"Saya yakin kalau Anies maju diusung PDI Perjuangan tentu boleh jadi ada sedikit jumlah suara tambahan, ya, suara sah coba dicek dulu misalnya koalisi dengan katakanlah PPP dengan partai-partai lain gitu, ya. Nah, katakanlah partai lain misalnya sehingga jumlah suara sah bisa terpenuhi."

"Kalau itu terjadi saya kira kita bangga pertarungan antara tanda kutip dua raksasa yang hebat, yaitu Anies sama Ridwan Kamil," imbuhnya.

Emrus menilai PDIP dan Anies memiliki kesamaan. Menurutnya, keduanya memiliki garis ideologis.

"Saya melihat ada kesamaan PDIP Perjuangan dengan Anies. Anies termasuk sosok yang ideologis loh," ucapnya.

"Kita harus jujur PDI Perjuangan adalah partai yang lebih ideologis daripada partai lain gitu, ya, jadi sesama punya garis ideologis."

"Saya kira itu ada homogenitas dibanding Anies masuk ke partai yang pragmatis," lanjut Emrus.

Ia menyebut PDIP memiliki garis idelologis lantaran saat periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mereka memilih berada di luar kekuasaan.

Atas dasar itu, Emrus mengatakan Anies dan PDIP akan lebih mudah menyatu (homogen).

"PDI Perjuangan adalah (ketika) menang jadi di kekuasaan, kalah menjadi di oposisi, yaitu ketika SBY dua periode kan PDI di luar kekuasaan kan."

"Nah, itulah garis ideologis. Saya melihat Anies itu ada di posisi itu. Jadi, seseorang yang punya ideologis, partai yang punya ideologis itu lebih homogen," ungkapnya.

Peluang sangat Kuat

Komarudin Watubun, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, saat memberikan pengarahan dalam apel Satgas PDIP Surabaya-Sidoarjo di Tugu Pahlawan, Sabtu (3/7/2024) pagi. Apel dihadiri sekitar 5.000 personel.
Komarudin Watubun, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, saat memberikan pengarahan dalam apel Satgas PDIP Surabaya-Sidoarjo di Tugu Pahlawan, Sabtu (3/7/2024) pagi. Apel dihadiri sekitar 5.000 personel. (Dok PDI Perjuangan)

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menyebut peluang Anies dicalonkan oleh PDIP di Jakarta sangat kuat jika bersedia menjadi kader partainya.

Hal itu disampaikan Komarudin saat ditanya soal peluang PDIP untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

"Yang kita harapkan memang harus menjadi kader partai," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa.

"Karena kita berpengalaman. Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan. Kan gitu," imbuhnya.

Ia menyebut, pada dasarnya PDIP bakal memprioritaskan kader sendiri untuk diusung pada pemilihan calon kepala daerah.

Terlebih, PDIP mempunyai sejumlah kader potensial, seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Selain itu, masih ada anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Jakarta yang juga dianggap potensial, yakni Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.

"Kita masih punya kader, ada Ahok, ada Djarot, ada Eriko. Ada Masinton. Kan itu kader-kader partai semua."

"Tinggal kita lihat siapa yang kira-kira ditugaskan, Ibu Ketua Umum tugaskan untuk dipilih oleh rakyat DKI Jakarta," jelas Komarudin.

Komarudian kemudian menegaskan, kewenangan memutuskan calon kepala daerah yang akan diusung berada di tangan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Hak prerogatif yang berbicara. Jadi Anda tidak usah takut. PDI Perjuangan pasti akan tiba saatnya, PDI Perjuangan akan ajukan calon," ungkapnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPD) PDIP, Deddy Sitorus, buka suara terkait kemungkinan PDIP akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Deddy mengatakan, hingga saat ini pihaknya membuka seluruh opsi dalam rangka mengusung calon kepala daerah di Jakarta.

"Ya itu tugas kalian mencari tahu lah ya (soal apakah Anies dipilih PDIP), karena masih rahasia dapur. Tetapi kita membuka semua opsi yang mungkin untuk kepentingan rakyat Jakarta," kata Deddy di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Soal kemungkinan PDIP akan mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta, ia enggan menjawab.

Bahkan ia mengatakan, terdapat sosok lain yang merupakan kader Partai PDIP berpotensi ditunjuk partainya untuk bertarung di Jakarta.

"Sebelumnya juga sudah ada dan ke semua calon yang berpotensi. Kan tadi saya sebut yang potensi bukan cuma Pak Anies, ada kader kita juga, ada kader partai lain juga, ada juga yang non partai," katanya.

Namun, Deddy mengakui telah ada putusan PDIP untuk menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan lantaran mempunyai cukup potensi untuk diusung.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sarankan Anies Jadi Kader PDIP dan Bertempur di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved