Berita Surabaya

Gelar Sharing Session Bersama BPKP Jatim, PT Terminal Teluk Lamong Perkuat Governansi Perusahaan

PT Terminal Teluk Lamong (TTL) gelar sharing session bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Koordinator Pengawasan Bidang Inverstigasi 2 BPKP Jatim, Usadani Pribadi, saat memberi materi dalam sharing session bersama PT Terminal Teluk Lamong (TTL) di Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) gelar sharing session bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur.

Kegiatan ini untuk memperkuat implementasi Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan sekaligus sebagai salah satu bentuk komitmen meningkatkan mekanisme tata kelola organisasi secara baik.

Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT Terminal Teluk Lamong, Budi Satriyo, mengatakan bahwa sharing session seperti ini perlu dilakukan untuk mendukung perkuatan governansi perusahaan.

“Penerapan GCG yang baik sangatlah penting untuk memastikan tercapainya target perusahaan yang diberikan oleh pemegang saham. Namun dalam hal ini TTL sangat komit terhadap implementasi GCG yang baik, tidak hanya untuk mencapai target penilaian, namun memastikan seluruh manajemen dan pegawai menjalankan bisnis perusahaan dengan prinsip GCG yang kuat,” kata Budi Satriyo, Selasa (20/8/2024).

Sekitar 40 pegawai dikumpulkan untuk mengikuti sharing session yang dilaksanakan bekerja sama dengan BPKP Jatim agar terus menerus menggelorakan semangat untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam diri masing-masing, menularkan pada lingkungan dan tempat kerja sehingga capaian positif selama ini semakin meningkat kedepannya.

Koordinator Pengawasan Bidang Inverstigasi 2 BPKP Jatim, Usadani Pribadi dalam paparannya menyebutkan bahwa nilai GCG Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya, sehingga perlu upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran dan memperbaikinya.

“Tidak ada sistem pengendalian internal yang memberikan jaminan absolut untuk menangani kecurangan, sehingga penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten merupakan landasan bagi terbentuknya sistem dan budaya GCG secara berkelanjutan” terang Usadani.

Bentuk komitmen TTL terkait GCG untuk manajemen dan pegawai terlihat dari banyaknya kegiatan perusahaan yang mendukung implementasi GCG, di antaranya penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai, pengukuran pemahaman pegawai terhadap GCG, dan kegiatan sosialisasi yang dilakukan terus menerus melalui infografis, email, media sosial perusahaan hingga mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan GCG.

Di TTL, terdapat unit yang mengelola dan mengendalikan praktik-praktik penyuapan yang disebut dengan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dan Whistle Blowing System (WBS) sebagai pengelola dari adanya aduan-aduan yang mungkin muncul terkait adanya praktik penyuapan.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan segala informasi atau peraturan yang ada di TTL tidak hanya diketahui namun juga dapat diterapkan oleh seluruh pegawai perusahaan tidak terkecuali organ perusahaan agar memberikan nilai tambah terhadap stakeholders," pungkas Budi Satriyo.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved