Pembunuhan Vina Cirebon

Yakin Iptu Rudiana Tak Rekayasa Kasus Vina Cirebon, Eks Kabareskrim Susno Duadji: Justru Jadi Korban

Mantan Kabareskrim Susno Duadji ternyata yakin Iptu Rudiana tak mungkin merekayasa Kasus Vina Cirebon. Malah jadi korban.

kolase youtube
Iptu Rudiana dan Susno Duadji. Yakin Iptu Rudiana Tak Rekayasa Kasus Vina Cirebon, Mantan Kabareskrim Susno Duadji Sebut Justru Jadi Korban. 

"Menurut saya tidak ada (power). Kalau misalnya kita bicara skenario, Pak Rudiana menskenariokan, mau mengarahkan, mau mengkriminalisasi, katakanlah begitu, menurut saya sangat tidak masuk akal, sangat di luar nalar," ujar Mardiman dalam acara Sapa Indonesia Pagi di KompasTV yang tayang pada Senin (6/8/2024). 

Mardiman bertanya-tanya bagaimana bisa seorang Aiptu merekayasa sampai bisa mengatur para penyidik, jaksa hingga putusan hakim. 

"Saya tidak yakin seorang Aiptu Rudiana, yang pangkatnya itu cuma 'dua kelelawar' bukan perwira atau bintara. Ada teman-teman saya polisi suka bercanda, Aiptu itu singkatan dari Aku Ini Polisi Tua. Saking tidak naik-naik pangkatnya," ujar Mardiman. 

Baca juga: Sudirman Dikhawatirkan Jadi Alat Jegal PK Terpidana Kasus Vina Cirebon, Susno Duadji: Gak Pengaruh

Mardiman kemudian menyenggol nama Indra Jafar dan Adi Vivid Agustiadi Bachtiar. 

Dua sosok itu merupakan mantan Kapolres Cirebon Kota.

Karir kedua orang itu terbilang moncer yang kini sudah berpangkat bintang satu alias Brigadir Jenderal Polisi. 

"Dua kapolres pada waktu itu juga orang hebat, sama-sama sudah bintang satu, juga sekarang Pak Indra Jafar dan Pak Ade Vivid, Sama-sama sudah bintang satu sekarang," tambahnya.

Namun, dalih Iptu Rudiana itu dimentahkan Eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno  yang menyebut polisi berpangkat rendah juga memiliki peran penting di kepolisian yang sebetulnya memiliki niat tidak baik.

Oegroseno mengetahui betul ada polisi semacam ini berdasarkan pengalamannya selama 35 tahun bertugas. 

"Pengalaman saya selama 35 tahun lebih di kepolisian, kalau seorang polisi berpangkat Aiptu kemudian bisa mengendalikan kasus seperti pembunuhan Eky dan Vina ini sedemikian rupa itu, orang ini punya peranan penting dalam suatu kesatuan polres," ujarnya seperti dikutip dari Youtube @Bambang_Widjojanto. 

Ia mencontohkan, polisi berpangkat rendah itu biasanya kerap mendekati perwira menengah yang baru menjabat di suatu wilayah. 

"Siapapun kapolresnya pasti dia bisa dateng, biasanya menghadap menginap di hotel mana nih pejabat baru, dia bisa membantu 'Pak semua urusan kantor nanti kami siap. Banyak kawan kami yang sudah lama bertugas'. Ini yang perlu diwaspadai," ucapnya. 

Polisi berpangkat rendah itu, meski sudah lama bertugas, kata Oegro, sebenarnya memiliki niat yang tidak baik di satuan wilayahnya.

Polisi tersebut juga belum tentu mampu mengemban tugas secara baik. 

"Jadi, kalau ada orang yang pangkatnya masih jauh di bawah kita mengatakan dia mampu, itu sebetulnya orang yang tidak mampu dan hanya mengatakan mampu karena perbuatannya sebetulnya tidak baik," tambah Oegro. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved