SURYA Kampus

Rela Lepas Karir di Danone, Agnes Lulusan Terbaik S2 UGM Banting Setir Jadi Pengusaha Kuliner

Inilah cerita Agnes yang berhasil mewujudkan impiannya menyelesaikan kuliah jenjang S2 dan kini jadi pengusaha kuliner setelah lepas karir di Danone

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UGM
Agnes, lulusan terbaik S2 FEB UGM 

Pada 2022, akhirnya Agnes melanjutkan studi di Prodi Master of Business Administration (MBA) di Kampus Yogyakarta dengan mengambil Program Senior Executive MBA (SEMBA). 

“Ternyata mimpi 10 tahun lalu tidak berubah. Apa yang diimpikan dahulu terhambat karena keterbatasan, kini bisa dilakukan."

Baca juga: Ingat Alif Cepmek yang Viral Tiru Gaya Dilan? Dulu Jadi Pemulung, Kini Bisa Beli Rumah untuk Ibu

"Mimpi tidak berubah, hanya jalan untuk merealisasikan saja yang berbeda,” urainya.

Buka Bisnis Kuliner

Sembari merajut mimpi untuk mendapatkan gelar MBA, ia merintis bisnis di bidang Food and Beverage (FnB).

Agnes menjalankan perusahaan rintisan bernama Kitchensync melalui kolaborasi dengan tiga rekannya.

Kitchensync didirikan untuk menyediakan solusi bagi para pelaku bisnis FnB, terutama restoran kecil hingga menengah (UMKM), yang membutuhkan layanan dukungan operasional.

 itchensync memiliki bisnis inti yaitu menyediakan bahan baku dan produk setengah jadi, serta layanan riset dan pengembangan produk.

Perusahaan ini berafiliasi dengan beberapa merek restoran seperti Nolda Pocha (restoran bertema makanan jalanan Korea), Nasi Iskandar (restoran bertema Melayu/Nasi Kandar), dan Oetak-oetak (Pempek dari Palembang), yang total cabangnya kini berjumlah lebih dari 15 cabang, tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatra.

“Selain itu kita juga memiliki merek restoran sendiri bernama Udon Mura yaitu restoran bertema Jepang yang berlokasi di Tangerang Selatan,” ucap Agnes yang menjadi Co-Founder dan COO Kitchensync.

Menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah, terlebih bagi dirinya yang tergolong pemain baru.

Bisnis yang masih seumur jagung ini sempat mengalami kondisi maju dan mundur. 

Sebut saja saat awal memulai bisnis, salah satu founder tiba-tiba mundur begitu saja.

Selain itu, turn over karyawan cukup tinggi. 

“Namun, show must go on dengan berbekal visi dan misi dan jelas kami terus melanjutkan apa yang sudah dirancang dan syukurlah pada akhirnya bisa terus berlanjut hingga sekarang,” jelasnya sembari menambahkan saat ini mereka sedang mengembangkan bisnis berkelanjutan dengan merancang bisnis berbasis Cloud Kitchen.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved