Berita Viral
Sosok AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember Beri Sepeda Alif, Siswa SMA Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah
Inilah sosok AKBP Bayu Pratama, Kapolres Jember yang beri hadiah sepeda kepada Alif, siswa SMA yatim piatu lari 5 km ke sekolah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Perwira Menengah (Pamen) RO SDM Polda Metro Jaya pernah dibawah komandonya. Malahan jabatan Pamen Itwasum dan Kurtu Itwil Itwasum Polri pernah diemban Perwira yang beragama Islam satu ini.
Pada tahun 2022, suami dari dr. Adeali Wulandari tersebut pernah memimpin Polres Pasuruan Jawa Timur dengan segudang prestasi.
Berdasarkan Surat Telegram (TR) Kapolri Nomor: ST/171/I/Kep/2024 tanggal 23 Januari 2024, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si. resmi menjabat Kapolres Jember.
Sebelumnya, perjuangan M Alif Fathurrohman (17), siswa SMA di Jember untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah ramai jadi sorotan.
Jika teman-temannya pergi ke sekolah menggunakan sepeda atau diantar, Alif justru berangkat dengan berlari.
Setiap hari ia menempuh jarak sejauh lima kilometer (Km) dari rumahnya di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Rutinitas itu sudah dilakukan Alif sejak masih mengenyam pendidikan di MTs As-Syukriah.
Bukan tanpa alasan, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki kendaraan. Juga karena rumahnya tidak terjangkau oleh angkutan umum.
“Setiap pagi saya berangkat pukul 05.10 WIB menuju titik penjemputan di Patrang,” kata dia dikutip dari Kompas.com.
Alif harus berangkat sangat pagi karena mengejar mobil jemputan dari sekolah yang ada di daerah Kecamatan Patrang.
Dari rumah ke titik mobil penjemputan itu, Alif harus menempuh jarak sejauh 5 kilometer.
Sebelum berangkat, ia selalu mempersiapkan buku pelajaran untuk dibawa. Ia juga mengenakan kaus dan celana pendek untuk lari.
Baca juga: Perjuangan Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah Setiap Hari, Tak Mampu Beli Sepeda
Ketika tiba di sekolah, Alif mandi terlebih dahulu dan mengganti pakaiannya dengan seragam. Setelah itu, ia masuk kelas untuk mengikuti pelajaran.
“Sebenarnya dulu saya punya sepeda angin pemberian sekolah, tapi sudah rusak,” jelas siswa kelas XI ini.
Sejak itulah, ia memilih untuk lari menuju sekolah sejauh 5 kilometer. Sebab, ia tak mampu untuk membeli sepeda lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.