Pembunuhan Vina Cirebon

Susno Duadji Sebut Dede Saksi Kasus Vina Cirebon Tidak Bisa Dihukum, Berseru: Jangan Takut Anda!

Menurut Susno Duadji, Dede saksi kasus Vina Cirebon tak bisa dipidana. Susno pun meminta Dede untuk tidak takut.

Editor: Musahadah
kompas TV
Susno Duadji memastikan Dede saksi kunci kasus Vina Cirebon tidak bisa dipidana. 

SURYA.CO.ID - Mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji mengatakan Dede Riswanto (31), saksi kunci kasus Vina Cirebon tidak akan bisa dihukum

Karena itu lah, Susno Duadji meminta Dede untuk tidak takut dalma menyuaraikan kejujuran.

Hal itu diungkapkan Susno saat menjadi pembicara di seminar yang digelar Universitas Maranatha, Jakarta pada Jumat (2/8/2024). 

Saat itu Susno memanggil Dede yang ada di kursi penonton. 

"Dede disumpah enggak waktu jadi saksi? datang ke pengadilan enggak?" tanya Susno Duadji sambil berdiri menghadap Dede.

Baca juga: Akhirnya Aep Saksi Kasus Vina Cirebon Ketemu Ayahnya Dikawal 5 Orang, Rudi Pelor: Aneh, Didampingi

Dede mengaku tidak disumpah dan tidak memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Cirebon.

Bahkan, Susno Duadji sampai menanyakan hal yang sama hingga tiga kali untuk meyakinkan jawaban Dede.

Dede pun kembali memberikan jawaban yang sama.

Susno lalu meminta Dede untuk tidak takut karena pengakuannya saat ini bahwa saksi kunci Kasus Vina itu telah memberikan keterangan bohong di BAP.

Menurut Susno, Dede tidak bisa dipidana karena tidak memberikan keterangan di pengadilan dan disumpah. 

"Jangan takut anda berbalik keterangan. TIdak bisa dihukum karena unsur kesaksian palsu itu harus diberikan ke pengadilan di bawah sumpah," tegas Susno.  

"Tuhan telah menolong Anda, tangan Tuhan telah bekerja, anda selamat bisa tidur mimpi indah karena anda telah jujur," kata Susno Duadji.

Susno menuturkan bahwa orang yang jujur akan diselamatkan melalui undang-undang.

Oleh karena itu, Susno meminta Dede agar tidak takut dihukum telah berkata jujur saat ini.

"Karena anda ditakut-takuti kan mau dilaporkan kesaksian bohong. Nah kalau anda dilaporkan kesaksian jujur, anda kena hadiahnya durian Musang King," kata Susno.

Di acara itu, Dede juga mengaku tidak takut dilaporkan Aep atas dugaan pemberitaan bohong ke Polda Metro Jaya.

"Enggak Pak sama sekali. Takutnya apa? tinggal dilawan saja," kata Dede di acara diskusi yang digelar pada Jumat (2/8/2024).

Dede lalu membantah dirinya dianggap panjat sosial atau pansos karena baru muncul saat kasus Vina Cirebon disorot lagi.

Apalagi, Dede kini mengaku telah berbohong atas kesaksiannya pada tahun 2016.

Dimana, kesaksiannya telah mengantarkan delapan orang menjadi terpidana.

"Saya cuma kuli bangunan kok. Pansos apa? mending saya kerja bangunan, enggak ada yang ganggu hidup, bebas berbuat apa," kata Dede.

Dede mengaku telah merasa bersalah selama delapan tahun ini. Akibatnya, ia tidak bisa tidur nyenyak selama ini.

Apalagi, kasus Vina Cirebon telah menjadi perhatian publik kembali. Dede mengaku telah berunding dengan keluarganya sebelum menemui tokoh masyarakat Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Karena apa waktu itu kan posisinya kan saya saksi kunci, harus keluar kan istilahnya.

Harus ada pendamping, eggak asal keluar. Kalau saya main keluar ya mungkin media juga istilahnya mikir saya hanya pansos," ujarnya.

Dede lalu memantapkan diri dan mental untuk menemui Dedi Mulyadi. Setelah berbincang dengan Dedi Mulyadi, Dede kemudian didampingi kuasa hukum dari DPN Peradi pimpinan Otto Hasibuan.

Otto kembali bertanya kepada Dede apakah berubah pikiran setelah mengaku berbohon saat menjalani BAP pada tahun 2016.

"Masih ada waktu kalau kamu mau berubah pikiran," kata Otto.

Dede tegas menyatakan tidak akan berubah pikiran. Bahkan, ia siap masuk penjara asalkan tujuh terpidana yang masih menjalani hukuman sumur hidup di Lapas dapat bebas.

"Niat saya di sini berkata jujur biar tujuh terpidana itu hidup bebas biar merasakan hidup kemarin seperti saya," kata Dede.

"Yang penting gini ya saya juga sungguh-sungguh berharap Jangan karena ada suatu hal anda itu dulu berbohong sekarang berbohong lagi ya. Nah syukur kalau betul kau berbohong kau menyatakan bahwa kamu menyesali perbuatanmu pertahankanlah itu agar kami juga jangan tersesat kami enggak mau tersesat," ujar Otto.

Dede kemudian mengakui tidak melihat adanya peristiwa pengeroyokan terhadap Vina dan Eky saat insiden itu terjadi.

Dede mengaku saat itu sedang berada di rumah. "Saksinya ibu dan mantan istri," katanya.

Aep Ngotot Paling Benar

Saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep akhirnya bertemu ayahnya di kediaman Dedi Mulyadi.
Saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep akhirnya bertemu ayahnya di kediaman Dedi Mulyadi. (kolase youtube kang dedi mulyadi channel/kompas TV)

Di bagian lain, menjelanng seminar, Dede sempat diberitahu Dedi Mulyadi bahwa malam hari sebelumnya ada Aep datang ke rumahnya untuk bertemu ayahnya, Rudi Pelor. 

Saat itu Aep didampingi pengacara. 

Dedi Mulyadi pun sempat menelpon Aep untuk menanyakan kabarnya. 

Aep bersikukuh bahwa pengakuannya yang menyeret 8 terpidana itu sudah benar. 

"Pokoknya saya berpegang teguh pada pendirian saya. Pendirian saya yang benar.

Kalau dede seperti itu, itu urusan Dede," ucap Dedi Mulyadi sambil menirukan perkataan Aep di telepon. 

Mendengar hal itu, Dede hanya diam sambil tersenyum. 

Sementara itu, pertemuan Aep dan Rudi Pelor di Lembur Pakuan terungkap dalam video yang diunggah di akun youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat (2/8/2024). 

Rudi mengucap syukur akhirnya bisa bertemu dengan Aep. 

Ini juga sekaligus membuktikan kalau dia tidak diculik seperti narasi yang diungkapkan pengacara Elza Syarief. 

Diceritakan Rudi, pada malam itu Aep datang bersama tiga perempuan dan dua laki-laki. 

Rudi tidak mengetahui siapa lima orang bersama Aep tersebut, namun Dedi memastikan mereka adalah pengacara karena pernah mengatakan padanya. 

"Hebat ya Aep punya pengacara?," sindir Dedi Mulyadi yang membuat Rudi Pelor tertawa. 


Dedi lalu bertanya apakah Rudi bisa ngobrol dari hati ke hati seperti sarannya. 

Rudi mengaku pengennya seperti itu, tapi dia hanya bisa ngobrol sedikit dengan Aep karena pengacara yag selalu mendampinginya. 

"Pengennya begitu, tapi sedikit-sedikit. Selalu didampingi.

Jadi wawasan saya ngobrol sama anak kurang luas lah.

Anak pun kayaknya ngomong sama orangtua tuh...," ungkap Rudi. 

Pengakuan Rudi membuat Dedi Mulyadi heran karena seharusnya momentum itu bisa dipakai untuk saling curhat. 

"Bagaimana kita saling curhat, duduk di bangka yang satu (pengacara) di pinggir saya, yang satu (pengacara) di pinggir aep.
Dikawal lah," ungkapnya. 

"Gak bisa ngomong berduaan," aku Rudi. 

Dedi lagi-lagi heran karena apabila Aep memang mengaku benat, tentu tidak perlu dikawal. 

"Betul-betul. Saya ngereung sama anak saya, gak usah didampingi," ujarnya. 

"aneh," celetuknya. 

Rudi pun berseru kepada Aep. 

"Aep, kalau memang Aep sayang sama orangtua. Ikutin saran orangtua," kata Rudi.

Rudi juga mengungkap di pertemuan itu Aep sempat bertanya apakah bapaknya tidak ingin pulang. 

Dijawab Rudi kalau dia tidak ingin pulang, dan tetap mau bekerja di rumah Dedi Mulyadi

"Enggak, saya gak mau pulang, tetap mau kerja di sini," tegas Rudi. 

Rudi juga mengungkap dalam pertemuan itu Aep sempat menangis, namun dia tetap tegar karena berharap Aep mau menurut padanya untuk mengungkap kejujuran. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved