Pembunuhan Vina Cirebon

Dalih Iptu Rudiana Tak Kenal Dede dan Bantah Buat Skenario Kasus Vina: Pangkat Bintara, Apa Mungkin?

Iptu Rudiana mengaku tidak mengenal Dede Riswanto dan Aep Rusdiansyah, dua saksi kunci kasus Vina Cirebon yang kini mencatut namanya. 

Editor: Musahadah
kolase instagram
Iptu Rudiana mengaku tak mengenal Dede, saksi kunci kasus Vina Cirebon yang kini memojokkannya. 

SURYA.co.id - Iptu Rudiana mengaku tidak mengenal Dede Riswanto dan Aep Rusdiansyah, dua saksi kunci kasus Vina Cirebon yang kini mencatut namanya. 

Dede Riswanto dalam keterangan terbaru mengaku disuruh Iptu Rudiana dan Aep untuk memberikan keterangan palsu terkait tewasnya Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eky.       

Bahkan, Iptu Rudiana yang menyodorkan delapan nama tersangka yang kini sudah menjadi terpidana untuk dikatakan Dede saat diperiksa penyidik kepolisian.  

Terkait hal ini, Iptu Rudiana yang akhirnya muncul di depan media hanya memberikan klarifikasi singkat.  

"Saya tidak kenal (Aep-Dede)," kata Iptu Rudiana dikutip dari tayangan Official Inews, Senin (29/7/2024).

Baca juga: Beda Ekspresi Iptu Rudiana dan Dede saat Tampil Depan Media Menurut Pakar, Ada yang Sadar Disyuting

Iptu Rudiana mengaku hanya bertemu keduanya delapan tahun silam saat peristiwa itu terjadi.

Saat ditanya mengapa Iptu Rudiana sangat percaya kesaksian Aep dan Dede, atau malah dia yang mempengaruhi dua saksi ini? Iptu Rudiana justru tidak memberikan jawaban. 

"Karena ini permasalahan belum selesai, biarlah penyidik yang menangani," elaknya.

Lalu saat ditanya mengenai adanya dugaan penganiayaan terhadap para terpidana setelah ditangkap di depan SMPN 11 Cirebon, dia hanya memberikan jawaban singkat.

"Saya katakan satu saja, tidak benar. Apa dan bagaimana penyidik lebih tahu yang benar," imbuhnya.

Rudiana mengaku terganggu dengan pemberitaan yang menyudutkan dirinya saat ini.

"Sekian lama dibesarkan meninggal dengan tragis berita-berita menyudutkan kami lebih sakit buat kami," katanya.

Menurut Rudiana, kabar yang paling mengganggu dirinya yakni isu dirinya merupakan bagian pembuat skenario dalam kasus Vina Cirebon sehingga para kuli bangunan dijebloskan dalam penjara.

"Saya digiring bagian pembuat skenario saya harus berjuang mencari keadilan," katanya.

Dikataka Rudiana, saat 2016 itu dia hanya berpangkat bintara, Aiptu yang tidak mempunyai kemampuan apa-apa, apalagi bisa mempengaruhi penyidik. 

"Apalah artinya saya yang tidak punya, tidak bisa apa-apa. Semuanya kami serahkan pada penyidik. Saya yakin dan percaya

"Dengan pangkat bintara, apakah mungkin s aya bisa mempengaruhi penyidik, kejaksaan dan pengadilan. Hal yang mustahil apalagi keadaan saya yang pas-pasan. Buat hidup keluarga saja," dalihnya.

Rudiana juga membantah rumor bahwa korban tewas dalam peristiwa tersebut bukanlah anaknya.

Kapolsek Kapetakan itu melihat secara langsung jenazah anaknya saat berada di ruang mayat.

Iptu Rudiana mengaku hafal dengan sosok sang anak.

"Pada saat saya ke kamar jenazah, saya lihat wajahnya saya hapal persis betul anak saya. Saya besarkan dari kecil sampai dewasa tentunya orangtua punya persaaan punya felling dan hati ketika lihat sosok di mejat mayat itu," imbuhnya.

Selain itu, Rudiana juga melihat luka-luka yang ada di tubuh korban. Ia menduga luka-luka tersebut bukan karena kecelakaan.

"Itu yang membuat tergerak hati apa sih penyebab kematian anak saya," katanya.

Sementara itu kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, berbicara mengenai dugaan Eky dan Vina tewas bukan korban pembunuhan.

"Yang pertama kita menggunakan logika lihat dulu sepeda motor hancur atau rusak dengan sebegitu parah luka yang dialami almarhum," kata Pitra Romadoni.

Pitra menjelaskan sepeda motor yang digunakan Eky hanya lecet. Hal itu berbanding terbalik dengan luka parah yang dialami Eky.

Kemudian, Eky yang menggunakan helm membuat bagian kepalanya tidak hancur. Tetapi, Pitra melihat kejanggalan dimana gigi korban hancur.

"Padahal pakai helm dan helm tidak hancur. Itu logika sederhana. Karena kita juga tidak mau terlalu jauh ke ranah penyidikan," kata Pitra.

Iptu Rudiana, kata Pitra, sebagai anggota polisi aktif menyerahkan sepenuhnya kepada rekan penyidik dalam menutaskan kasus tersebut.

"Kami paham penyidik berdarah-darah dalam mengungkap kasus ini," kata Pitra.

Dede Bongkar Skenario Iptu Rudiana

Dedi Mulyadi berbincang dengan Dede, saksi dalam kasus Vina Cirebon
Dedi Mulyadi berbincang dengan Dede, saksi dalam kasus Vina Cirebon (Youtube)

Seperti diketahui, baru-baru ini Dede Riswanto muncul ke publik membongkar skenario jahat Iptu Rudiana dan Aep, di kasus Vina Cirebon.    

Dede adalah teman Aep yang diperdaya Iptu Rudiana untuk memberikan kesaksian palsu terkait peristiwa pengejaran dan pelemparan terhadap Vina Dan Eky oleh sekelompok pemuda di malam kejadian, 27 Agustus 2016. 

Baca juga: Nasib Dede Riswanto usai Ikuti Skenario Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon, Ikhlas jika Dipenjara

Kesaksian Dede dan Aep ini lah yang akhirnya menjerumuskan 8 terpidana ke jeruji besi yakni, Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani, Hadi Saputra, Eka Sandy, Jaya, Supriyanto, Sudirman, dan Saka Tatal.

Kini, Dede akhirnya muncul bersama mantan Bupati Purwakarta Dede Mulyadi untuk membongkar semua kebohongan serta skenario Iptu Rudiana dan Aep

Diakui Dede, dia diajukan sebagai saksi setelah 8 orang sudah ditahan dan ditetapkan tersangka. 

Dia lalu diminta menyebutkan nama 8 tersangka itu oleh Iptu Rudiana, saat diperiksa penyidik Polres Cirebon. 

"Nama nama pun saya dikasih tahu dari luar, suruh sebutin ini, ini, ini," ungkap Dede. 

Dedi Mulyana lalu menanyakan siapa yang meminta dia menyebutkan 8 nama tersebut? 

Dijawa Dede, Iptu Rudiana lah yang memberitahu dia.

Saat ditanya, apakah Iptu Rudiana mendapatkan nama-nama itu dari Aep? Dede menyangkalnya. 

Menurutnya, justru Aep yang menjadi pendatang di desa itu,  tidak mengetahui nama-nama tersebut.

"Aep bilangnya gak tahu nama pak. Emang gak tahu nama sih pak. Setahu saya, Aep ngobrol dengan orang-orang di situ juga gak pernah," kataya. 

Lalu, darimana Iptu Rudiana mendapat nama-nama itu? Dede menduga Aep justru dapat dari Rudiana. 

Dede mengaku tidak tahu, dari mana Iptu Rudiana mendapatkan nama-nama itu. 

Meski begitu, Dedi Mulyadi mengaku sudah mengantongi sosok yang memberikan nama-nama itu ke Iptu Rudiana

"Saya tahu pak Rudiana dari mana, tapi saya gak mungkin ngungkapin," sebut Dede. 

Di depan Dedi Mulyadi, Dede juga mengungkap kronologi dia masuk dalam skenario Iptu Rudiana dan Aep

Awalnya, dia diminta tolong Aep untuk mengantarnya ke Polres Cirebon. 

Karena merasa Aep yang pendatang tidak tahu lokasi Polres, akhirnya dia mengantarnya. 

Namun, sebelum masuk ke ruang penyidik, dia justru didoktrin untuk mengikuti skenario Iptu Rudiana dan Aep
"Sebelum saya masuk ruangan, saya dibilagin dulu, 'Kamu bilang aja lagi ke warung, ada orang nongkrong ngelemparin batu dan bambu, lalu melakukan pengejaran'," kata Dede. 

"Siapa yang ngomong begitu?" tanya Dedi Mulyadi.

"Aep sama Pak Rudiana ngasih tahu saya pak," jawab Dede.

"Itu diarahkan?" tanya Dedi Mulyadi.

"Iya Pak saya diarahkan," tegas Dede.

Mendengar pengakuan mengejutkan Dede, Dedi Mulyadi sempat tak percaya.

"Kamu bohong enggak sama saya?" tanya Dedi Mulyadi.

"Enggak pak, 100 persen saya benar," ucap Dede.

"Saya hanya mengikuti alur cerita yang sudah dibuat Pak Rudiana dan Aep," imbuhnya.

Dede lalu menceritakan awal mula tersandung kasus Vina Cirebon.

Awalnya, Aep meminta Dede untuk mengantarkannya ke Polres Cirebon beberapa hari setelah penangkapan Saka Tatal Cs sekira awal September 2016.

Saat tiba di Polres Cirebon, Dede ternyata diminta bersaksi oleh Iptu Rudiana dan Aep terkait tewasnya Vina Cirebon.

"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil."

"Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya," kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep.

Dede mengungkapkan Aep memang sosok yang akrab dengan sejumlah anggota kepolisian.

Bahkan, staf Iptu Rudiana mengenal Aep serta kerap mencuci kendaraannya di tempat cuci steam keduanya bekerja.

"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," kata Dede.

Dede kembali menegaskan kesaksiannya pada delapan tahun lalu merupakan skenario yang disusun Iptu Rudiana.

"Saya diarahin, saya bingung," ucap Dede.

Kala itu, Dede mengaku ia tak ingin memberikan kesaksian palsu, namun dirinya terlalu takut untuk menolak.

"Saya di dalam hati enggak mau jadi saksi, tapi saya takut, saya kan enggak ngerti hukum," kata Dede.

Dede lalu menegaskan sebenarnya ia tak pernah tahu soal kematian Vina dan Eky.

"Saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali pak," ujar Dede.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved