Berita Tulungagung

Para Kades di Tulungagung Resah Dipalaki Oknum LSM, PJ Bupati Sarankan Lapor Polisi

Ujung-ujungnya ia meminta sumbangan kepada para kades dan perangkat. Oknum LSM itu mengaku juga mantan pejabat yang sudah pensiun.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/David Yohanes
Oknum LSM (kanan) yang dikeluhkan sejumlah kades dan perangkat desa di Tulungagung. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Seorang oknum anggota LSM tengah membuat resah para kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Tulungagung. Oknum itu berkeliling dari desa ke desa memperkenalkan diri sebagai anggota LSM anti korupsi di Jawa Timur.

Ujung-ujungnya ia meminta sumbangan kepada para kades dan perangkat. Oknum LSM itu juga mengaku sebagai mantan pejabat yang sudah pensiun.

Dari daftar sumbangan yang sempat difoto, oknum anggota LSM ini sudah berkeliling di Kecamatan kalidawir, Pucanglaban dan Campurdarat. Para kades dan perangkat ada yang menyumbang Rp 900.000, yang paling kecil Rp 300.000.

Humas Asosiasi Kepala Desa (AKD) Tulungagung, Suhardi mengatakan, oknum itu memang tidak mengintimidasi. Apalagi penampilannya parlente dengan mengendarai mobil sedan yang bagus.

Pelaku juga mengaku pensiunan pejabat di Pemprov Jatim. Ujung-ujungnya ia meminta sumbangan kepada kades atau perangkat desa. "Dia datang mencari Kades. Kalau tidak ada kades, maka akan menemui perangkat desa," ungkap Suhardi.

Meski penampilan oknum LSM itu terkesan smart, banyak kades dan perangkat yang merasa terintimidasi secara mental. Selain karena mengaku sebagai mantan pejabat, kades dan perangkat silau dengan embel-embel "corruption watch".

Mereka akhirnya keluar uang untuk memberikan sumbangan. "Yang meresahkan, oknum itu ternyata berkeliling dari desa ke desa. menguntungkan sekali, per desa paling tidak dapat Rp 300.000," ucap Suhardi.

Kini para kades pun telah diberi instruksi agar tidak lagi ada yang memberi uang. Suhardi meminta agar kades atau perangkat desa yang didatangi untuk menghubungi Polsek setempat,

Nantinya kepolisian yang meminta keterangan untuk memastikan identitas dan tujuan oknum LSM itu. "Kami tidak akan membawa ke ranah hukum. Tetapi kami minta ketika didatangi ajak ngopi saja, terus telepon polisi," tandasnya.

Camat Kalidawir, Rusdiyanto mengaku belum menerima laporan resmi dari Kades atau perangkat. Namun Rusdi mengaku sudah melakukan klarifikasi ke kades dan perangkat yang sudah mengeluarkan uang.

Ia meminta supaya para kades selektif untuk menerima pihak yang sekiranya membuat resah. "Saya minta, kalau ada oknum yang tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, tidak usah dilayani," tegas Rusdi.

PJ Bupati Tulungagung, Heru Suseno pun angkat bicara terkait sosok oknum LSM ini. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur ini menegaskan, sosok yang dikeluhkan para kades dan perangkat desa itu bukan mantan pejabat di Pemprov Jatim.

Karena itu Heru meminta jika ada korban untuk melapor ke penegak hukum. "Saya hafal wajah para mantan pejabat di Pemprov Jatim. Jadi pasti ia berbohong kalau bilang mantan pejabat Pemprov, laporkan saja," ujar Heru.

Dari pelacakan kop surat yang dipakai oknum LSM itu, ia mengaku berasal dari Jatim Corruption Watch (JCW). Di kop surat dicantumkan alamat JCW di Jalan Simpang Dukuh I Surabaya, dan Jalan Dr Cipto 46 Sumenep.

Selain itu ada kontak telepon milik Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) JCW, Sajali. Saat dikonfirmasi, Sajali mengaku bahwa sosok yang dikeluhkan para Kades dan perangkat desa itu memang anggotanya.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved