Pilkada Jombang 2024

Jelang Pilkada 2024, Ketua PCNU Jombang Imbau Warga Hindari Politik Uang 'Nomor Piro Wani Piro'

Politik uang jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang 2024 harus dihindari. Hal itu ditegaskan Gus Fahmi.

surya.co.id/anggit pujie widodo
Ketua PCNU Kabupaten Jombang KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi saat Dikonfirmasi di Kediamannya di Asrama Putri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Politik uang jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang 2024 harus dihindari.

Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi.

Gus Fahmi juga mengimbau warga Nahdliyyin harus menghindari politik uang jelang Pilkada 2024.

Menurutnya, siapapun yang memberikan suap dan yang disuap sama-sama berdosa.

"Jelas politik uang dilarang. Kalau bisa dihindari karena menyuap atau yang disuap sama-sama dosanya. Itu hadits-nya begitu," ucapnya saat diwawancarai di kediamannya di Asrama Putri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang pada Kamis (25/7/2024).

Gus Fahmi mengatakan, ada sebagian orang menjadikan momentum Pilkada jadi ladang penghasilan.

Hal itulah yang menyebabkan belum terbentuknya benteng demokrasi yang kuat di Indonesia.

"Jadi kalau Pilkada itu malah mencari-cari, kita belum bisa berdemokrasi. Kalau di Indonesia terkenal NPWP alias 'Nomer Piro Wani Piro' dan itu bukan sebuah tradisi yang baik," ungkapnya.

Untuk menangkal hal tersebut, Gus Fahmi mengatakan, harus dimulai dari pemimpin.

Pemimpin sudah sejatinya harus memberikan contoh yang baik kepada rakyat.

"Dimulai dari calon-calon itu. Karena rakyat ini kalau tidak diberi maka mereka tidak akan menerima. Itu sudah menjadi budaya, dan sulit dihilangkan. Sehingga setiap musim Pilkada, terkadang ada rakyat yang mencari penghasilan dari situ," jelasnya.

Pihaknya juga berharap, agar Pilkada Jombang kedepan berjalan damai, tertib tanpa gesekan.

Siapapun yang terpilih menjadi bupati maka semua pihak harus bisa legowo.

"Karena kita berharap, belajar berdemokrasi yang baik. PCNU tentu secara organisasi tidak bisa terikat pada stau Pasangan Calon (Paslon). Namun kami mendoakan agar siapapun yang terpilih bisa diterima warga Jombang sebagai pimpinan mereka," katanya melanjutkan.

Terlebih, jika ada kader NU yang mencalonkan diri di Pilkada. Secara jami'iyah pihaknya selalu mendukung siapapun itu yang hendak maju.

"Secara jami'iyah kita mendorong, khususnya warga NU yang mau maju silahkan. Namun secara formal kami tidak bisa memberikan dukungan secara organisasi walaupun ada kader NU yang maju. Tidak bisa," pungkas Gus Fahmi.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved