Berita Surabaya

dr Cashtry Meher dan Yayasan Cahaya Peduli Semesta Rayakan HAN 2024 Lewat Program Toilet Bersih SD

Pemerhati kesehatan ibu dan anak, Dr dr Cashtry Meher, akan menggelar kegiatan sosial bersamaan dengan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2024.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Dr dr Cashtry Meher MKes MKed(KK) MHKes SpDVE FIHFAA FISqua saat bersama anak-anak dalam suatu kesempatan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Bersama Yayasan Cahaya Peduli Semesta, pemerhati kesehatan ibu dan anak, Dr dr Cashtry Meher MKes MKed(KK) MHKes SpDVE FIHFAA FISqua, akan menggelar kegiatan sosial bersamaan dengan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2024.

"Salah satu pilar Indonesia Emas 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mewujudkan pilar pembangunan manusia, tentunya faktor kesehatan menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian utama," kata dr Cashtry, Selasa (23/7/2024), di sela perayaan HAN yang jatuh setiap tanggal 23 Juli tersebut.

Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan setiap individu.

Bidang kesehatan mempunyai dampak yang besar tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga masyarakat luas.

"Untuk itu, saya ingin berperan dengan memberikan kontribusi edukasi kepada masyarakat, bagaimana pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satu programnya adalah toilet bersih pada anak SD dan mengedukasi kesehatan mental pada mahasiswa,” jelas dokter berusia 38 tahun tersebut.

Program Toilet Bersih Tingkat Sekolah Dasar ini dipilih karena sesuai dengan tema HAN 2024, yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju.

Program ini akan dimulai pada tanggal 8 Agustus mendatang pada 36 sekolah SD negeri di wilayah Jakarta Selatan.

Program yang akan berlangsung selama dua minggu ini, tidak hanya melakukan penilaian pada toilet sekolah, tapi juga memberikan edukasi pada seluruh siswa SD akan pentingnya menjaga kebersihan toilet dan berperilaku hidup sehat.

Untuk itu, dr Casthry juga mengandeng ahli kesehatan dan narasumber bidang pendidikan serta ahli di bidang seni untuk story telling.

"Karena penyampaian materi eduksi kesehatan, nantinya akan dilakukan dengan story telling agar lebih mudah diserap dan diterima anak-anak," ungkap dr Casthry.

Terkait tema ini, dr Casthry menjabarkan di Indonesia masih banyak toilet yang kurang menjaga kualitas kebersihan, terutama di sekolah khususnya SD.

Dirinya ingin mengajak guru sebagai pendidik, petugas kebersihan, dan orang tua murid untuk memberikan perhatian pada kebersihan toilet di sekolah.

"Karena, di sekolah lah, anak-anak belajar untuk menjaga kebersihan diri dan mencegah timbulnya penyakit. Anak-anak menjadi lebih paham dan waspada terhadap kebersihan," beber dr Casthry.

Sekaligus juga melatih perilaku anak saat di toilet, bagaimana setelah Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB).

Harus disiram sampai bersih, kemudian dikeringkan dengan tisu, dan yang paling penting setelah itu adalah mencuci tangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved