Traveling

Penyelematan Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dari 1600 an Tersisa 51 Ekor, Ini Yang Dilakukan

Namun dari hasil survei 3 bulan lalu dari 18 titik pengamatan di Moyo ini jumlah kakatua hanya tersisa 51 ekor.

Editor: Wiwit Purwanto
Gandhi Wasono
Keelokan Pantai Moyo di senja hari 

“Harapan saya yang sudah terlanjur oleh negara dibuatkan aturan kemitraan konservasi dengan aturan main yang ditentukan. Sehingga masyarakat tetap diberi ijin pengelolaan tetapi hak atas tanah ada pada negara,” imbuhnya.

Selain itu melalui projek konservasi masyarakat didampingi untuk memulihkan ekosistem dengan cara dilakukan kombinasi tanaman antara ekonomi produktif dengan tanaman hutan.

“Tidak masalah kalau saat ini masyarakat lebih suka menanam wijen serta jagung yang penting dikombinasi dengan tanamn keras, misal kemiri dan durian yang memiliki nilai ekonomis dan masyarakat sebagai penjaga,” kata Arya yang soal ini masyarakat sudah sepakat.

Lady Diana Pernah Berkunjung

Karena Moyo juga menjadi bagian dari kawasan wisata maka dalam projek ini ia ingin mengembangkan potensi tersebut yang muaranya untuk kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi masyakat.

“Harus bisa mencari alternatif mata pencarian baru agar masyarakat tidak hanya mengandalkan pertanian atau sesuatu yang berasal dari hutan saja,” ujar Arya yang jelaskan meski masyarakat Moyo meski tinggal di kawasan pantai yang bisa deijadikan sumber ekonomi tetapi lebih suka berladang dan bertani.

Karena itulah ia mendatangkan Nurdin Razak, seorang ahli ekowisata untuk mengedukasi masyarakat dalam sebuah kegiatan pelatihan maping birding tour masyarakat komunitas kakatua ranger untuk pada masyarakat penyangga TN Moyo Satonda.

Dalam sebuah pertemuan yang diikuti oleh puluhan peserta tersebut tujuannya bagaimana Moyo yang memiliki potensi alam baik darat maupun laut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Misalnya, melakukan pengamatan alam liar dengan cara membawa wisatawan tracking ke setiap sudut hutan.

“Ilmu meng-guide wisatawan inilah salah satu yang diberikan oleh Pak Nurdin kepada peserta. Jadi selain mendatangkan penghasilan tetapi burung di dalamnya tetap lestari.” 

Arya prihatin pulau Moyo yang alamnya sangat elok tetapi tidak banyak memberi keuntungan secara ekonomi pada masyarakat.

Sehari-hari tamu yang datang itu hanya melihat air terjun “Air Mata Jitu” yang pernah di kunjungi Lady Diana, kemudian balik lagi tanpa menginap.

moyo air
Air terjun “Air Mata Jitu” yang pernah di kunjungi Lady Diana

Pun demikian wisatawan asing yang menikmati keindahan bawah laut bukan dari Moyo tetapi para turis dari Lombok yang membawa kapal sendiri.

“Habis menyelam lalu kembali lagi ke Lombok, jadi secara ekonomi Moyo tidak mendapat sesuatu. Untuk itulah kami mengadakan acara ini tujuan untuk mengedukasi masyarakat, bahwa kekayaan alam Moyo itu bisa dijual,” papar Arya yang menjelaskan bahwa projek ini didanai oleh Global Environment Facility (GEF).

Bahkan lanjut Arya, dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan BKSDA dan Dinas Pariwisata NTB, agar Nurdin Razak paling tidak dua atau tiga bulan tinggal di Moyo supaya bisa mendampingi masyarakat secara aktif.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved