Berita Viral

Nasib Suwardi Sopir Ambulans Tega Turunkan Jenazah Bayi di Jalan, DPRD Sintang Turun Tangan

Beginilah nasib Suwardi, sopir ambulans yang tega menurunkan jenazah bayi di jalan. DPRD Sintang turun tangan.

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas TV/Tribun Pontianak/Instagram
Suwardi, sopir ambulans yang tega menurunkan jenazah bayi di jalan (kiri) Keluarga dari jenazah bayi yang diturunkan di jalan (kanan) 

SURYA.CO.ID - Setelah viral, Suwardi, sopir ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang yang tega menurunkan jenazah bayi di jalan kawasan Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat, akhirnya meminta maaf.

Suardi mengaku bersalah kepada keluarga pasien atas perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan.

Sementara Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane menegaskan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kami juga memastikan bahwa setiap petugas menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan tanggung jawab,” ungkap Ridwan, dikutip dari Kompas.com.

Tak sampai di situ, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang yang turun tangan menangani kasus viral ini. 

Sebab, biaya ambulans keluarga pasien ternyata ditanggung oleh anggota DPRD Sintang, Santosa.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun meminta agar manajemen RSUD Ade M Djoen Sintang mengambil sikap tegas terhadap oknum sopir tersebut.

Baca juga: Sosok Suwardi Sopir Ambulans Tega Turunkan Jenazah Bayi di Jalan, Keluarga Tolak Beri Biaya Tambahan

"Kami menyayangkan hal ini terjadi di Kabupaten Sintang. Karena tidak semua orang punya uang. Ini sungguh luar biasa."

"Untung mereka masih punya wakil rakyat, kalau tidak ndak tau nasib mereka bagaimana," kata Santo, Selasa (16/7/2024). 

Santo mengaku sejak awal sudah dihubungi keluarga pasien mengenai biaya ambulans rumah sakit.

Santo juga yang membayar sebesar Rp 690.000 jasa ambulans di kasir RSUD Ade M Djoen.

"Sudah kita bayar ternyata mau diturunkan di jalan."

"Ini sungguh luar biasa perlakuan sopir ini. Ini oknum, tapi melalui direktur sudah saya sampaikan jangan pernah terjadi lagi seperti ini."

"Karena ini luar biasa. Ini diturunkan di SPBU. Karena diminta biaya tambahan lagi di luar perbup," tegas Santo.

Saat kejadian, ambulans cukup lama berhenti di area SPBU. Sementara jasad sang bayi digendong keluar ambulans oleh sang nenek.

Baca juga: Perjuangan Anak Petani Singkong Bisa Kuliah Gratis di UGM, Cita-cita Terinspirasi dari Najwa Shihab

Suwardi, sopir ambulans yang tega menurunkan jenazah bayi karena keluarga tak bau bayar ongkos tambahan.
Suwardi, sopir ambulans yang tega menurunkan jenazah bayi karena keluarga tak bau bayar ongkos tambahan. (kolase kompas TV/tribun pontianak)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved