Berita Viral

Fenomena ‘Bediding” Suhu Dingin Sebabkan Gangguan Penapasan Batuk, Pilek Pada Anak Dan Lansia

Terkait fenomena ini, Epidemiolog dan ahli kesehatan global Dicky Budiman ingatkan risiko gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
istimewa - Untung/Local Guide Wisata Foto Gunung Bromo
Kawasan Gunung Bromo yang terlihat memutih karena terdampak fenomena embun upas. 

Selama musim kemarau, udara cenderung lebih kering karena kurangnya uap air.

Udara kering memiliki kapasitas lebih rendah untuk menahan panas, sehingga lebih cepat mendingin pada malam hari.

Kedua, langit cerah:

Langit yang cerah pada malam hari menyebabkan panas dari permukaan bumi memancar langsung ke atmosfer tanpa hambatan, mengakibatkan perubahan suhu yang signifikan.

Ketiga, angin tenang:

Angin yang tenang atau berkecepatan lemah menghambat percampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap dekat permukaan bumi.

Keempat, topografi:

Dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara yang lebih rendah dan volume udara yang lebih sedikit.

Selama fenomena bediding, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi dari BMKG.

Lindungi diri dari suhu dingin dengan menggunakan pakaian hangat, selimut, atau penghangat ruangan jika diperlukan, terutama pada malam hari ketika suhu turun drastis.

Jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan minuman hangat. Hindari paparan udara dingin secara berlebihan dan lindungi tanaman, terutama bagi petani, dari suhu rendah.

Perhatikan kondisi jalan karena embun beku dapat menyebabkan jalan licin pada malam hari.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved