Berita Viral

Kisah Sunaryo 40 Tahun Jadi Loper Koran, Dulu Iseng, Kini Bisa Sekolahkan 3 Anak hingga Karir Moncer

Inilah kisah Sunaryo, yang sudah 40 tahun jadi loper koran. Awalnya cuma iseng, kini berhasil menyekolahkan 3 anak hingga karir moncer.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com
Sunaryo loper koran 

3 Anak Sukses

Baca juga: Harta Kekayaan Susno Duadji eks Kabareskrim yang Siap Bantu Polda Jabar Bayar Ganti Rugi Pegi

Kegigihan Sunaryo membuahkan hasil. Meski hanya bekerja sebagai loper koran, Sunaryo berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga jenjang tinggi.

“Anak pertama saya itu asisten dokter gigi, anak kedua saya ahli gizi di Rumah Sakit Harapan Kita, dan yang terakhir apoteker. Saya bangga,” ucap pria yang sudah punya delapan cucu ini.

Kondisi tersebut juga tak lepas dari bantuan sang istri, Parni (59), yang sampai saat ini masih bekerja menjadi pedagang sayur keliling.

Pelanggan Koran Makin Merosot

Lebih lanjut, Sunaryo bercerita, sempat mengalami masa jaya sebagai loper koran.

Hal itu terjadi di era Presiden Soeharto. 

Baca juga: Nasib Irjen Akhmad Wiyagus Kapolda Jabar usai Didesak Mundur Imbas Salah Tangkap Pegi Setiawan

Saking banyaknya pelanggan, dia selalu keteteran mengantar surat kabar dari berbagai macam media massa di Indonesia.

Belum lagi, hujan turun saat pagi hari. Alhasil, omelan pelanggan selalu menjadi makanan sehari-hari.

“Ya umpamanya, 'lah kok korannya siang?', 'iya, Pak, maklum, karena hujan, situasinya saya pakai sepeda',” ujar Sunaryo.

“Terus, ada lagi kalau saya lempar (ke rumah pelanggan) terus enggak ada orang, besoknya diomelin. 'Korannya basah kemarin, enggak bisa dibaca', 'Maaf, Pak. Kemarin aku ke sini belum hujan',” kata Sunaryo melanjutkan.

Meski begitu, Sunaryo tidak pernah mengambil hati perkataan pelanggannya. Kata maaf merupakan kunci agar pelanggannya tidak pergi ke loper koran lain.

Seiring perkembangan zaman, surat kabar justru makin ditinggalkan pembaca. Kondisi ini berdampak dengan menurunnya pelanggan Sunaryo.

Dia tidak pernah menyangka bahwa beberapa nama-nama beken media massa mulai gulung tikar mengingat oplahnya terus merosot.

“Karena, sekarang ini sudah ada ponsel. Singkatnya, mau apa saja, pakai ponsel bisa, mau berita apa saja ada. Keadaannya sudah berubah, enggak kayak dulu,” ujar Sunaryo.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved