PKB Tetap Usung Kiai Marzuki Hadapi Khofifah-Emil, Juga Siap Terima Demokrat Kalau Balik Haluan

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan terbuka seandainya Partai Demokrat berubah pikiran di Pilgub Jatim 2024 dan bergabung di kubu penantang. Sikap PKB merespons ajakan Demokrat agar bergabung dalam koalisi gemuk pendukung Khofifah-Emil.

Sebagai informasi, Demokrat kini berada di barisan pengusung Khofifah-Emil yang merupakan petahana. Sedangkan PKB sampai saat ini masih menggodok nama mantan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar sebagai calon gubernur.

"Kami sampaikan terima kasih ajakannya," kata Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi saat dikonfirmasi, Selasa (9/7/2024).

Fauzan memberi isyarat bahwa sampai sekarang masih nama Kiai Marzuki yang dipertimbangkan dengan serius. Bahkan Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu mengakui jika kader se-Jawa Timur saat ini mengikuti acara di Batu yang juga dihadiri oleh Kiai Marzuki. Meskipun Fauzan tidak menjelaskan secara rinci acara dimaksud.

Sebaliknya, Fauzan malah menggoda Demokrat seandainya berubah pikiran soal Pilgub, maka PKB siap menerima dengan terbuka. "Kalau ingin putar haluan, PKB siap menerima Demokrat," ungkap Fauzan.

Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat tetap berharap PKB dan PDI Perjuangan (PDIP) bisa bergabung dalam barisan koalisi pengusung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024. Meskipun, kedua parpol itu belakangan membuka opsi untuk berada di kubu penantang Khofifah-Emil.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Jatim, Dedi Irwansa menyebut saat ini upaya komunikasi tetap dibangun bersama PDIP dan PKB. Termasuk juga parpol lain yang saat ini belum menentukan pilihan politiknya di Pilgub.

"Tentu Partai Demokrat, Mas Emil Dardak dan Bunda Khofifah sangat berharap bisa bersama-sama membangun Jawa Timur," kata Dedi saat dihubungi SURYA, Selasa (9/7/2024).

Saat ini, Khofifah-Emil yang merupakan petahana resmi diusung banyak parpol. Yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI serta Perindo. Namun Demokrat Jatim tetap membuka peluang masuknya parpol baru ke dalam koalisi.

Bagi Dedi, koalisi besar bisa menguntungkan dalam upaya politik pembangunan daerah apalagi Provinsi Jawa Timur yang memiliki 38 kabupaten/kota. "Tentu tidak bisa membangun daerah dengan ego masing-masing. Kita ingin membangun bersama," ungkap Dedi.

Tidak hanya efektif dari sisi politik, Ketua Satgas Pemenangan Pilkada DPD Demokrat Jatim itu menyebut koalisi gemuk juga bisa menguntungkan masyarakat. "Sehingga keinginan Bu Khofifah dan Mas Emil untuk mensejahterakan masyarakat Jawa Timur bisa semakin terwujud," jelasnya.

Sekalipun ingin mengajak PKB dan PDIP masuk koalisi, Dedi tetap menghormati pilihan masing-masing. Termasuk seandainya kedua parpol tersebut menggalang koalisi dengan mengusung pasangan penantang Khofifah-Emil.

Seperti diketahui, hingga saat ini PKB masih getol mendorong nama KH Marzuki Mustamar sebagai calon gubernur. Adapun DPP PDIP belum lama ini menyebut tengah menjalin komunikasi intens dengan PKB.

Menurut Dedi, apapun peta politik ke depan pihaknya siap menghormati. "Kalau kemudian takdir memutuskan beda jalan, itu nanti akan kita lihat prosesnya. Tetapi sampai hari ini kami sangat berharap kita bisa bersama membangun Jawa Timur," terang Dedi. ****