Dekan FK Unair Dicopot

Buntut Dekan FK Unair Dicopot, Mantan Rektor Unair Kritik Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing

Mantan Rektor Universitas Airlangga (Unair) 2001-2006 Prof Puruhito kritik rencana Menkes, Budi Gunadi Sadikin, yang akan mendatangkan dokter asing

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase SURYA.CO.ID
Mantan Rektor Unair, Prof Puruhito (kiri) Dekan FK Unair, Budi Santoso, yang dipecat (kanan) 

Prof Puruhito mengungkapkan keputusan Rektor yang menyatakan bahwa Prof Bus, sapaan akrab Prof Budi Santoso yang dihentikan jabatannya sebagai dekan secara mendadak tanpa suatu sebab yang diketahui pasti. Sehingga banyak pihak tidak mendukung pemberhentian jabatan Prof Bus.

"Kita menuntut agar jabatan beliau dikembalikan memimpin Fakultas Kedokteran sampai berakhirnya masa jabatan beliau."

"Karena beliau buat kita adalah bapak yang telah membawa kita semuanya ke dunia internasional yang lebih baik."

"Yang menyebabkan nama Unair jadi naik, tapi mengapa rektor justru membunuh seseorang yang membawa nama Airlangga lebih baik,"ujarnya.

Menurutnya, keputusan pemecatan juga tidak sesuai dengan pasal 53 Statuta Unair bahkan perpres.

Karena Prof Budi dalam keadaan sehat, tidak mengundurkan diri dan tidak terlibat dalam tindak kriminal yang ditetapkan hukum.

Budi Santoso (kiri), Dekan FK Unair yang mendadak dicopot. Nasibnya kini didukung lewat petisi.
Budi Santoso (kiri), Dekan FK Unair yang mendadak dicopot. Nasibnya kini didukung lewat petisi. (kolase IST)

Iapun berencana menanyakan dasarnya pemecatan. Pasalnya hingga saat ini belum jelas apa yang mendasari rektor bertindak secepat ini.

"(Pemberhentian) itu ada prosedurnya, harusnya SP1 dulu, SP2, kan begitu. Prosedur ini tidak ditempuh. Saya sebagai mantan rektor tahu prosedur itu, yang sampai sekarang tidak diberlakukan pada pemecatan prof Bus. Itu yang kami sesalkan," tegasnya.

 

Terkait imbauan mogok kerja yang disampaikan sejumlah guru besar, Prof Puruhito mengembalikan hal ini pada persepsi tiap pengajar Unair.

"Itu tergantung persepsi masing-masing, sebab kami sebagai guru ingin terus memberikan pelajaran kepada mahasiswa. Kalau kita disuruh mogok sulit, nanti pasien kita kasihan, nama kita juga jatuh. Sejauh mungkin kita menghindari aksi-aksi yang menentang kebijakan pemerintah," lanjutnya.

Menurutnya, FK Unair tetap mendukung pemerintah membuat pendidikan lebih baik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved