Berita Viral

Nasib Pilu Mbah Sarti Cari Nafkah dan Rawat Suami Sakit, Rela Jadi Penjaga WC Dibayar Rp 10 Ribu

Nasib pilu seorang lansia bernama Mbah Sarti viral. Berjuang cari nafkah jadi penjaga WC umum dan rawat suami sakit.

kolase tiktok
Kisah Mbah Sarti Cari Nafkah dan Rawat Suami Sakit, Rela Jadi Penjaga WC Dibayar Rp 10 Ribu. 

SURYA.co.id - Nasib pilu seorang lansia bernama Mbah Sarti viral di media sosial dan memantik simpati warganet.

Di usianya yang sudah senja, Mbah Sarti masih harus berjuang mencari nafkah.

Tak cuma itu, ia juga harus merawat suaminya yang sakit.

Mbah Sarti rela jadi penjaga WC umum dengan bayaran Rp 10 ribu sehari.

Kisah Mbah Sarti dibagikan di akun Instagram @sayaphati, Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Kisah Pilu Mbah Midin Penjual Arum Manis Kehilangan Uang Bayar Utang, Kini Kesabaran Berbuah Manis

Dalam video yang diunggah memperlihatkan keseharian Mbah Sarti yang bekerja hanya duduk di depan WC umum.

WC umum yang dia jaga pun tampak kumuh berdinding bilik dengan toilet jongkok.

Sekilas bangunan WC umum tersebut tampak seperti gudang.

Namun, di sana terlihat seorang nenek renta yang sabar menunggu orang-orang yang datang ke bilik yang dia jaga.

Di dinding bilik tersebut terdapat tulisan menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah WC umum.

Di situlah Sarti duduk menjaga WC umum tersebut.

Tak hanya itu, ternyata Sarti hanya diam karena ia tak bisa mendengar.

Mbah Sarti hanya bisa mengarahkan pengujung WC umum tersebut agar langsung membayar dengan tarif yang tertera yang tertulis di karton merah jambu.

“Mohon uangnya langsung diletakkan di kardus karena saya tidak bisa mendengar,” tulisannya.

Baca juga: Perjuangan Keluarga Tinggal di Gubuk Tengah Hutan, Kondisi Memprihatinkan, Makan Nunggu Hasil Buruan

Selain tu juga tulisan di karton merah muda tersebut tarif WC umum tersebut, untuk kencing membayar Rp 2000 dan buang air besar Rp 4000.

Dalam video tersebut, Mbah Sarti menceritakan kehidupanya sehari-hari tersebut.

Nenek berusia 74 tahun itu mengaku bekerja menjadi penjaga WC umum.

Dari pekerjaannya itu Mbah Sarti mengaku hanya diupah Rp 10 ribu per hari.

Ia menceritakan dirinya terpaksa bekerja mencari nafkah karena suami jatuh sakit.

Dalam video tersebut, Mbah Sarti berbicara di samping suaminya yang terbaring sakit di kasur.

Terlihat Mbah Sarti merawat dan menyuapi suaminya itu dengan makanan seadanya.

Diketahui suami Mbah Sarti itu kakek Asmono (75) tahun.

Suaminya itu jatuh sakit setelah jatuh dari sepeda.

Kini, Mbah Sarti yang mencari nafkah dan menjadi tumpuan hidup mereka dengan upah Rp 10 ribu per hari.

Dari kisah pilu Mbah Sarti tersebut membuat warganet merasa iba dan simpati kepadanya.

Pengunggah akun @sayaphati membuka donasi untuk membantu perekonomian Mbah Sarti dan suaminya kakek Asmono.

Namun, donasi tersebut sudah ditutup pada 28 Juni 2024.

Meski begitu, kisah pilu Mbah Sarti itu terus menyedot perhatian warganet hingga banjir doa dan dukungan.

Sebelumnya, momen haru seorang penjual jajanan arum manis mendapat uang Rp 900 ribu, viral di media sosial. 

Baca juga: Besaran Gaji Asniani Guru TK Diminta Kembalikan Uang Negara Rp 75 Juta Gegara Tak Tahu Sudah Pensiun

Momen tersebut terlihat dari unggahan TikTok @asepfurqan. 

Tampak pria berusia senja sedang jualan arum manis. 

Ternyata, pria tersebut bernama Mbah Midin.

Tak diketahui di mana lokasi video itu diambil. Namun, pengunggah dan Mbah Midin berbincang menggunakan Bahasa Sunda.

Tangan Mbah Midin terampil melayani pemuda yang membeli dagangannya.

Ia langsung menaruh alat pembuat arum manis di atas kompor.

Mbah Midin lalu bercerita, alat pembuat arum manis miliknya sebenarnya sudah rusak dan seringkali susah digunakan.

Beberapa kali mencoba, akhirnya alat pembuat arum manis miliknya pun menyala.

"Tuh hurungna rada awon we (nyalanya jelek)," ujar Mbah Midin, dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (27/6/2024).

Tak lama, pesanan pemuda bernama Asep itu pun telah selesai.

Namun Mbah Midin berusaha lagi memperbaiki alat pembuat arum manis tersebut.

"Tuh tos awon mah kieu we (udah jelek gini terus)," tutur Mbah Midin.

Ketika ditanya berapa harga dagangannya, Mbah Midin pun menyerahkan kepada sang pembeli.

"Ieu sabaraha (ini berapa)?" tanya Asep.

"Wios sabaraha we (Berapa aja gapapa)," timbal Mbah Midin.

Mbah Midin mengatakan bahwa setiap ia berjualan, ada saja kendalanya, bahkan terkadang gagal.

"Kedahna hejo seneuna, aya we kendala teh, kadang gagal (harusnya hijau apinya, ada aja kendalanya)," kata Mbah Midin.

Baca juga: Bosan Pulang Tugas Gak Ada Kerjaan, Prajurit TNI AD Coba Jualan Sate, Malah Laris Manis Diburu Orang

Mata Mbah Midin lantas berkaca-kaca karena tak menyangka mendapat uang sebanyak itu.

Mbah Midin
Mbah Midin

Ia terus mengucap syukur sembari menangis. 

Ketika ditanya untuk apa uang tersebut, Mbah Midin mengaku untuk membayar utang ketika bulan Ramadhan.

Saat itu ia berhutang Rp 900 ribu kepada seseorang.

Utang tersebut sebenarnya hendak ia lunasi, namun uang yang terkumpul malah hilang.

"Atos mendak acis 900, tapi ical (udah dapet 900 tapi hilang)," katanya.

Pemuda itu pun memberikan uang Rp 900 ribu kepada Mbah Midin.

Sontak saja tangis Mbah Midin pun pecah, ia tak berhenti mengucap terima kasih kepada pemuda tersebut.

"Nuhun Sep nya (Terima kasih ya)," katanya.

Kepada orang yang dipinjaminya, Mbah Midin tidak bilang uangnya hilang.

Ia berusaha kembali mencari uang, namun belum mendapatkannya.

"Dagang terus-terusan, tapi enggak dapat-dapat," jelas Mbah Midin.

Mbah Midin pun berpamitan dan memeluk pemuda yang telah membantunya tersebut.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved