Berita Jember

Jember Alami Deflasi 0,24 Persen pada Juni 2024, Tetapi BPS Peringatkan Harga Beras Bakal Naik

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga bahan pokok pada Juni 2024.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
BPS Jember memaparkan Indeks Harga Konsumen per Juni 2024, Selasa (2/7/2024). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan adanya trend deflasi di Kabupaten Jember sebesar 0,24 persen selama Juni 2024. Hal itu dipaparkan dalam rilis indeks harga konsumen di Pemkab Jember, Selasa (2/7/2024).

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga bahan pokok pada Juni 2024. "Dan selama 2024 ini, Jember sudah tiga kali terjadi deflasi. Yakni pada Januari, Mei dan Juni," kata Erwandi, Selasa (2/7/2024).

Menurutnya, salah satu penyumbang deflasi di Jember di antaranya adalah turunnya harga daging ayam, tomat, bawang merah dan telur ayam.

"Beberapa komoditas itu menjadi penyumbang terbesar, tetapi di balik itu ada beberapa bahan pokok mulai merambat naik karena sudah selesai masa panen raya padi," tambahnya.

Ia mengungkapkan, Pemkab Jember juga sudah harus mewaspadai kenaikan naiknya harga beras di pasaran beberapa hari ke depan sebagai pengaruh datangnya musim kemarau.

"Kalau kami melihat kenaikannya harganya 1,77 persen. Kalau harga beras naik antara 5 persen atau 7 persen. Jadi kenaikan ini bisa berbahaya," tegas Erwandi tanpa menjelaskan apa maksud dari peringatannya itu.

Erwandi justru menyarankan Bulog agar bisa menjaga stok beras, atau menyerap gabah petani yang baru panen agar harga tetap stabil.

"Selain beras, yang jadi warning BPS adalah cabai rawit karena orang Jember suka makan sambal. Selain itu kemungkinan merangkaknya harga emas, meski ditentukan harga emas dunia," ulasnya.

Tetapi BPS memperkirakan harga yang mulai naik adalah rokok karena komoditas ini masih banyak peminatnya meski pemerintah menaikan cukai.

"Itulah rokok, di sisi lain menghasilkan cukai tetapi kenaikan harganya perlu diredam agar tidak menyumbang inflasi. Termasuk harga gula dan minyak goreng," paparnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved