Berita Viral
Kisah Guru Ngaji Rawat Anaknya yang Idap Autis dan Kelainan Darah, Berjuang Meski Punya 1 Tangan
Uswatun sendiri terlahir hanya memiliki satu tangan. Meski begitu ia terus berjuang merawat anaknya yang autis. Ini kisah lengkapnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Keduanya bersama fokus untuk membesarkan 5 anak yang 2 di antaranya sakit.
Anak sulungnya, Kholil (17), didiagnosa epilepsi sejak 2 minggu terlahir ke dunia. Serangan kejang tanpa panas sering kali terjadi, mengakibatkan perkembangan motoriknya yang lambat.
2 tahun melalui berbagai pengobatan, Kholil ternyata mengalami Delayed Development dan autisme. Bahkan saat ini Kholil juga mengalami kebutaan.
Hal itu terjadi karena Kholil yang seringkali tantrum dengan menyakiti dirinya sendiri. Ia membenturkan kepalanya terus menerus sehingga berimbas kepada penglihatannya saat ini.
Dengan beberapa penyakit yang menyerang sang anak sulung, Pak Ikhwan merasa sangat terpukul saat itu. Berharap bisa mencapai kesembuhan, Kholil rupanya harus diterpa berbagai penyakit.
"Dengan diagnosa begitu saya bener-bener terpukul banget 2018 itu. Anak yang tadinya normal harus kehilangan bola mata dua-duanya."
"Maksudnya saya kan biar punya kekurangan tapi paling enggak dia bisa keluar main ngeliat dunia. Ya saya saat itu down. Apa ya dibilangnya gak bisa menerima kenyataan." ungkap Ikhwan lirih.
Selain Kholil, putra kedua mereka, Kahfi, juga harus hidup berdampingan dengan penyakit Idiopathic Thrombocytopenic Purpura merupakan penyakit kelainan darah yang dipicu oleh virus yang membuat trombosit terganggu.
Hal tersebut memaksanya untuk tidak boleh beraktivitas berat hingga kelelahan. Hal ini membuat Ikhwan dan istri perlu menjaga Kahfi dengan ekstra.
"Dia gak boleh capek, gak boleh terluka, gak boleh stress. Nanti kalo udah itu dia mimisan pendarahan gak berhenti-berhenti, kecuali dikasih obat pemberhenti darah." tutur sang ibu menjelaskan.
Jika orangtuanya sedang sibuk, Aisyah atau kerap disapa Ica paling sering bertugas menjaga sang kakak sulung.
Duduk dibangku kelas 3 SD, Aisyah tak jarang harus banyak mengalah demi mengurus abang tercinta.
Izin tak masuk sekolah hingga tak bisa bermain bersama teman-teman sebayanya ia lakukan guna menjaga abangnya yang kini lebih banyak terbaring di atas kasur.
"Pokoknya saya udah ngomong ke anak-anak, kita semuanya harus bisa kerjasama ya. Kan kita ngerti abangnya kayak gitu. Kita harus selalu tolongin."
"Dan inget ya kak, abang itu udah punya kunci surga loh, kalo kita baik ke abang nanti kita dibantu sama abang masuk surga." pungkas Uswatun.
Menjalani hidup dengan penghasilan yang tak menentu, sering kali membuat mereka cemas.
Untuk makan sehari-hari anak agar perut kenyang saja terkadang rasanya sulit, apalagi untuk memenuhi biaya berobat anak-anak spesialnya.
Meski hidup penuh tantangan, kasih sayang dan pengorbanan tanpa batas terus mereka berikan demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
berita viral
guru ngaji
autis
SURYA.co.id
Uswatun Hasanah
surabaya.tribunnews.com
guru ngaji rawat anak autis
Update Daftar Nama Senior Diduga Aniaya Prada Lucky hingga Tewas, Tak Cuma 4 Orang, Ini Identitasnya |
![]() |
---|
Kekayaan Bupati Pati Sudewo Viral Usai Naikkan PBB 250 Persen, Lengkap Biodatanya |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Eks Menag Gus Yaqut yang Diperiksa KPK Terkait Kuota Haji, Total Capai Rp 12 Miliar |
![]() |
---|
2 Sosok di Balik Sikap Bupati Pati Sudewo Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Sama-sama Eks Jenderal |
![]() |
---|
Rekam Jejak Agustiar Sabran, Gubernur Kalteng yang Izinkan Peladang Bakar Lahan, Ini Dasar Hukumnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.