Berita Situbondo

Cerianya Penghuni Rutan Situbondo Saat Idul Adha, Bakar 6000 Sate Kambing di Tungku 45 Meter

Selain itu, kegiatan saat Idul Adha tersebut bisa mengobati kerinduan warga binaan dengan nuasa hari raya di rumahnya masing-masing

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
Warga binaan Rutan Situbondo membakar sate bersama petugas rutan dan polisi usai shalat Idul Adha, Senin (17/6/2024). 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Menghuni penjara tidak berarti tidak boleh sesekali makan enak bareng, seperti dirasakan ratusan warga binaan Rutan Situbondo saat merayakan Idul Adha 1445 Hijriyah, Senin (17/6/2024). Sekitar 410 warga binaan berbaur dengan petugas rutan menikmati sate beramai-ramai usai shalat Idul Adha.

Kegiatan membakar sate itu juga terasa spesial, karena warga binaan dan petugas seperti tidak ada batasan ketika mengolah, memotong-motong dan membuat sate. Kemudian mereka bergotong royong untuk membakar sate kambing di tungku sepanjang 45 meter di halaman blok tahaman.

Selain membakar sate, sebagian warga binaan juga menyiapkan bumbu racikan khusus Karutan, Rudi Kristiawan. Bumbu date kambing yang disebut Khas Blora itu tercium harum saat terbawa asap pembakaran dan memancing lidah untuk segera mengecapnya.

Bumbu Khas Blora itu terdiri dari campuran kecap, cabai rawit, jeruk nipis dan merica. Selanjutnya, ratusan warga binaan dikumpulkan di Aula Baharuddin Lopa untuk makan nasi dan lauk sate kambing bersama-sama.

Salah seorang warga binaan Rutan Situbondo, Yoyok mengatakan, saat Idul Adha kali ini ia sangat senang karena selama tiga tahun masa hukuman sudah dua kali makan sate kambing bersama warga binaan lainnya. "Saat lebaran Idul Adha tahun lalu juga nyate bareng, dan Idul Adha tahun ini kembali nyate bareng," kata Yoyok.

Dengan membakar sate bareng ini, Yoyok mengaku seperti berkumpul dengan keluarga di rumah. Dan ia berharap bisa kembali melalui perayaan bersama seperti ini.

Sementara Rudi Kristiawan mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan bakar sate bareng dengan seluruh warga binaan untuk menjalin kebersamaan dan terdapat hubungan emosional yang bagus. "Kedekatannya bisa terlihat saat mereka memotong daging dan menusuk serta bakar sate bareng," kata Rudi.

Ditambahkan Rudi, kegiatan itu juga sebagai bentuk pembinaan karena banyak warga binaan yang tidak bisa membuat sate. Sehingga bakar sate bareng itu memberikan keterampilan dan kemandirian kepada warga binaan.

Selain itu, kegiatan saat Idul Adha tersebut bisa mengobati kerinduan warga binaan dengan nuasa hari raya di rumahnya masing-masing. "Biasanya setiap Idul Adha itu, mereka mendapatkan daging kurban dan dimakan bersama keluarganya di rumag. Tetapi sekarang mereka melewatkan momen itu di dalam rutan dengan nyate dan makan bareng," jelasnya.

"Total ada 21 ekor kambing yang diolah untuk kurban hari ini. Dari jumlah itu, dihasilkan sebanyak 6.000 tusuk sate," pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved