Sosok Utut Adianto Ketua Fraksi PDIP yang Tantang Jenderal TNI Taruhan Rp 100 Juta Soal Jokowi

Sosok Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto, jadi sorotan setelah ia berani menantang jenderal TNI untuk taruhan Rp 100 juta terkait Jokowi.

Tribunnews
Utut Adianto, Ketua Fraksi PDIP yang Tantang Jenderal TNI Taruhan Rp 100 Juta Soal Jokowi. 

SURYA.co.id - Sosok Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto, jadi sorotan setelah ia berani menantang jenderal TNI untuk taruhan Rp 100 juta terkait Jokowi.

Momen unik ini terjadi saat Utut mempertanyakan fungsi kelembagaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Hal itu disampaikan Utut dalam rapat dengar pendapat Komisi I bersama Gubernur Lemhannas dan Sesjen Wantannas pada Kamis (13/6/2024).

Ia menilai kedua lembaga tersebut tak memberikan kontribusi nyata di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, menurutnya, Jokowi lebih mendengarkan kelompok relawan pengusungnya.

Baca juga: Sosok Pengacara Top yang Tak Setuju Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kedua lembaga ini sebenarnya berfungsi untuk membantu merumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional.

Namun, Utut menyangsikan fungsi ini dilakukan dengan nyata oleh kedua lembaga ini.

Bahkan, ia berani bertaruh selama kepemimpinannya Jokowi jarang bertemu untuk rapat bersama Lemhannas dan Wantannas.

“Dugaan saya yang mau bertamu juga jarang. Kalau pernah ketemu saya voor 1 banding 10. Kalau bener saya kasih Rp10 juta, eh Rp100 juta, kalau saya yang, Bapak yang nggak bener, Bapak kasih saya Rp10 juta,” katanya.

Lantas, siapa sebenarnya Utut Adianto?

Melansir dari Wikipedia, Utut Adianto Wahyuwidayat lahir 16 Maret 1965.

Ia adalah seorang pecatur dan politikus Indonesia. Ia sering dianggap sebagai pecatur terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Ia adalah Grandmaster (GM) dengan peringkat tertinggi di Indonesia saat ini.

Dia pertama kali tertarik pada catur melalui saudaranya. Pada tahun 1973, saat berusia 8 tahun, ia mengambil pelajaran di klub catur Kencana Chess Club. Dia memenangkan Kejuaraan Junior Jakarta pada tahun 1978, pada usia 12. Kemudian dia memenangkan Juara Junior Nasional pada tahun 1979.

Dia kemudian memenangkan Kejuaraan Catur Indonesia pada tahun 1982. Dia dianugerahi gelar Grandmaster pada tahun 1986, menjadi yang termuda Orang Indonesia melakukannya pada saat itu (pada usia 21 tahun), meskipun rekor itu telah dilampaui oleh Susanto Megaranto, yang menjadi grandmaster pada usia 17 tahun. Antara 1995 dan 1999, ia mempertahankan peringkat Elo lebih dari 2600.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved