Berita Viral
Sosok Kristianie yang Batal Ikut Seleksi Paskibraka Nasional karena Diganti, Peraih Nilai Tertinggi
Inilah sosok Kristianie Lumatalele, yang batal ikut seleksi Paskibraka Nasional 2024 karena diganti orang lain. Padahal peraih nilai tertinggi
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Malahan panitia memberangkatkan lima orang untuk ikut seleksi nasional, padahal jatah Maluku hanya empat orang saja.
"Yang berangkat ke Jakarta ada lima orang. Saya heran tiba-tiba mereka yang tidak lolos dipanggil untuk ikut pemeriksaan kesehatan dan yang saya paling heran lagi ada teman saya bisa tahu hasil kesehatan saya," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari salah satu temannya, Kristianie memiliki HB yang rendah dan pernah pingsan saat latihan baris berbaris.
Hasil pemeriksaan kesehatan yang bocor itu diduga menjadi pertimbangan panitia seleksi mencoretnya dari empat nama yang telah dinyatakan lolos seleksi daerah.
Kristianie membantah ia pernah pingsan saat mengikuti latihan baris berbaris.
Ia mengaku sebelum mengikuti pemeriksaan kesehatan di RSUD dr Haulussy Ambon, dia dan peserta lainnya juga telah mengikuti pemeriksaan kesehatan di daerahnya masing-masing termasuk saat mengikuti seleksi tingkat provinsi di Kota Ambon.
Setelah namanya diganti ia dan keluarganya berusaha mencari informasi di panitia seleksi daerah.
Mereka menemukan fakta ternyata beberapa temannya yang tidak lolos ikut dipanggil mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh panitia seleksi daerah.
Malahan ada salah satu peserta yang sebelumnya tidak lolos seleksi tetap diberangkatkan ke Jakarta.
"Ada yang tekanan darah 160, ada yang giginya berlubang dan 5 gigi hilang tapi tetap diberangkatkan, bahkan ada yang tidak lolos seleksi dan tidak pernah dipanggil ikut tes kesehatan tapi diberangkatkan ikut seleksi nasional," katanya.
Sangat Kecewa
Terkait pergantian namanya oleh panitia daerah, Kristianie mengaku sangat kecewa. Sebab ada dugaan manipulasi yang telah terjadi pada proses seleksi hingga menyebabkannya dirinya tersingkir meski telah dinyatakan lolos seleksi daerah.
"Jujur saya sangat kecewa sekali, tiba-tiba nama saya diganti," katanya.
Setelah namanya dicoret dan digantikan dengan orang lain, secara otomatis Kristiane akan menjadi anggota Paskibraka di tingkat provinsi.
Namun pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat telah mengambil keputusan tidak mengizinkannya menjadi anggota Paskibraka tingkat provinsi Maluku.
"Pemkab tidak mau lagi dan menarik saya untuk tugas Paskibraka di kabupaten," ujarnya.
Kristianie mengaku para gurunya di sekolah dan teman-temannya yang mengetahui namanya dicoret juga menghubunginya dan memintanya untuk tetap sabar dan semangat.
"Iya wali kelas juga hubungi saya kasih motivasi dan bilang saya tetap sabar dan semangat, beliau meminta saya tetap belajar dan mental harus kuat seperti baja," ungkapnya.
Sementara itu Loce Wattimena, ibu Kristanie, mengaku sangat kecewa anaknya telah siap mengikuti seleksi nasional tiba-tiba diganti saat persiapan keberangkatan.
"Anak saya sudah dinyatakan lolos tapi tiba-tiba namanya dicoret dan digantikan dengan orang lain. Saya sebagai orangtua sangat kecewa sekali," ungkapnya.
Loce menduga hasil pemeriksaan kesehatan menjadi penyebab anaknya digugurkan tidak berjalan transparan karena tidak pernah diumumkan kepada peserta.
Indikasi lainnya peserta yang tidak lolos seleksi dan dipanggil mengikuti tes kesehatan oleh panitia seleksi juga memiliki masalah kesehatan, bahkan ada yang tidak pernah mengikuti tes kesehatan tapi tetap diberangkatkan.
"Ada keterangan katanya anak saya pernah kolaps tidak mampu beraktivitas dan sering pingsan itu semua tidak benar, kami sangat sayangkan karena hasil itu tidak pernah diumumkan panitia, malah didengar dari orang lain," kesalnya.
Persoalan tersebut pun kini menjadi perbincangan hangat masyarakat Maluku hingga menuai polemik.
Banyak pihak menilai proses seleksi calon anggota Paskibraka di tingkat provinsi Maluku telah dikotori cara-cara curang, penuh intervensi dan syarat nepotisme.
Klarifikasi Panitia
Menanggapi persoalan yang terjadi itu, Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku yang juga Wakil Ketua Seleksi Daerah Anggota Paskibraka tingkat provinsi Daniel Indey memberikan penjelasan.
Daniel mengakui bahwa Kristianie dan tiga temannya yang lain telah ditetapkan sebagai peserta yang lolos seleksi tingkat provinsi dan berhak mengikuti seleksi nasional di Jakarta.
"Kristanie Lumatalale memang nilainya tertinggi, kita sudah tetapkan dia bersama tiga temannya lolos seleksi daerah dan siap untuk ikut seleksi nasional," kata Daniel kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa.
Daniel mengaku meski telah dinyatakan lolos namun Kristianie dan tiga temannya mengikuti tahapan akhir yakni pemeriksaan kesehatan sebelum akhirnya diberangkatkan ke Jakarta.
Menurutnya, tahapan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan empat siswa terpilih itu merupakan rangkaian dari seleksi calon anggota Paskibraka daerah yang harus dilewati.
"Dari tahapan medical chek up ini ternyata ada tiga orang yang hasilnya tidak memenuhi syarat kesehatan, salah satunya termasuk adik Kristianie ini. Saya tidak perlu menjelaskan masalahnya apa karena ini menyangkut rekam medis privasi orang ya," ungkapnya.
Karena ada tiga orang peserta yang tidak lolos syarat kesehatan, maka panitia memanggil kembali tiga peserta yang sebelumnya tidak lolos seleksi untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Daniel mengaku pemanggilan tiga peserta yang baru untuk ikut tes kesehatan dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP.
"Tiga orang yang dipanggil ikut medical check up itu satu dari kabupaten Buru, satu dari Maluku Tengah dan satu lagi dari Ambon. Mereka bertiga ikut MCU sambil menunggu penetapan dari BPIP," ungkapnya.
Menurut Daniel, dari tiga peserta yang dipanggil belakangan untuk ikut medical check up hanya dua peserta yang memenuhi syarat kesehatan dan satunya tidak.
"Tiga peserta yang ikut MCU belakangan itu hanya dua yang memenuhi syarat yaitu siswi atas nama Arum Lestari dari Buru dan Tawainela dari Maluku Tengah sementara Itin Wenno dari Ambon tidak direkomendasikan" ungkapnya.
"Karena ada satu peserta yang tidak direkomendasikan maka dicari lagi satu peserta baru," tambahnya.
Satu peserta tambahan yang dipilih panitia diketahui bernama Mesial Salamony. Daniel mengakui satu peserta tambahan itu ikut diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti seleksi nasional tanpa mengikuti tes kesehatan seperti peserta lainnya.
Alasannya peserta tersebut tidak punya waktu cukup untuk ikut tes kesehatan, sebab waktu keberangkatan peserta ke Jakarta sudah semakin dekat.
"Satu pengganti ini namanya Mesial Salamony. Itu karena hasilnya keluar hari Jumat itu sudah menjelang malam, sehingga kondisinya sudah tidak ada pelayanan di rumah sakit, setelah berkoordinasi dengan BPIP diambil kebijakan untuk Mesial Salamony ini ikut MCU di Jakarta," ungkapnya.
Adapun para peserta yang dinyatakan lolos berangkat dari Ambon menuju Jakarta pada 9 Juni 2024.
Menurut Daniel, setibanya di Jakarta para wakil Maluku itu juga mengikuti pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan.
"Mereka yang berangkat itu termasuk Misiel Salamony saat tiba di Jakarta langsung di jemput panitia untuk jalani MCU lagi," katanya.
Bantah Nepotisme
Setelah kasus tersebut menjadi sorotan publik, muncul spekulasi di masyarakat bahwa peserta yang menggantikan Kristianie dan dua orang temannya merupakan titipan para pejabat di Maluku.
Masyarakat juga menuding panitia dan pihak Kesbangpol telah melakukan proses seleksi dengan cara nepotisme.
Selain itu muncul tuduhan bahwa panitia seleksi juga telah menerima sogokan hingga mereka nekat menggugurkan Kristianie yang merupakan peserta terbaik yang memiliki nilai tertinggi.
Terkait spekulasi yang saat ini berkembang di masyarakat, Daniel membantahnya habis-habisan.
"Yang jelas hal itu tidak benar, saya yakin tidak benar kalaupun ada yang punya bukti silahkan dilaporkan," tegasnya.
Ia menambahkan tuduhan adanya praktik nepotisme dalam proses seleksi calon anggota Paskibraka di tingkat provinsi adalah tuduhan yang tidak berdasar. Sebab hasil tahapan seleksi langsung disampaikan kepada para peserta.
"Hasil tahapan langsung disampaikan ke peserta makanya adik Kristianie langsung tahu nilainya sangat tinggi itu ya betul karena mereka langsung tahu nilai tesnya," ujarnya.
Namun saat disinggung soal hasil tes kesehatan yang tidak diumumkan pihak panitia kepada peserta, Daniel beralasan bahwa hasil tes kesehatan disampaikan ke BPIP dan itu menjadi kewenangan BPIP untuk menentukan kelolosan para peserta.
"Iya untuk hasil kesehatan itu selesai medical check up langsung kita kirim ke BPIP, mereka yang verifikasi dan hasil itu secara resmi baru diumumkan tanggal 7 Juni kemarin, sehingga kita baru tahu hasilnya, nah kalau kita umumkan sementara hasilnya belum keluar itu jadi bermasalah," ungkapnya.
Daniel mengaku terkait polemik yang terjadi ia juga telah menjelaskan kepada para pendamping tiga peserta yang dinyatakan tidak lolos syarat kesehatan.
"Saya sudah memberikan penjelasan kepada pendamping, termasuk ke Kepala Kesbangpol Seram Bagian Barat saya telepon dan saya jelaskan masalahnya Adik Kristianie ini tidak lolos karena masalah kesehatan," ujarnya.
Paskibraka Nasional 2024
berita viral
Paskibraka Nasional
Kristianie Lumatalale
HUT ke-79 RI
Paskibraka
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)
Tabiat Rohmat alias RS, Ahli IT di Balik Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Pekerjaan Misterius |
![]() |
---|
Imbas Tanggapi Soal Ijazah Jokowi, Rektor UGM Ova Emilia Kena Sentil Mahfud MD: Sudah Cukup |
![]() |
---|
Rekam Jejak Gus Irfan yang Disebut Berpeluang Jadi Menteri Haji dan Umrah, Cucu Pendiri NU |
![]() |
---|
Unggahan Ibu Azizah Salsha Diduga Sindir Pratama Arhan yang Ceraikan Putrinya, Istri Adalah Amanah |
![]() |
---|
Inikah Motif Dwi Hartono Tersangka Pembunuhan Bos Bank Plat Merah? Susno Duadji Bantah Gegara Kredit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.