Pilgub Jatim 2024

Pengamat Politik Sebut Koalisi Pilgub Jatim Seperti Pilkada Rasa Pilpres

Peneliti dari Lembaga survei Indopol Survey & Consulting melihat fenomena Pilgub Jatim 2024 menunjukkan adanya kesinambungan dengan Pilpres 2024

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
Tribunnews
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Khofifah indar Parawansa dan Emil Dardak di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Jumat (7/6/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Lima partai politik (Parpol) pemilik kursi DPRD Jatim telah merekomendasikan untuk mengusung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.

Menariknya, kelima parpol tersebut merupakan partai-partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti dari Lembaga survei Indopol Survey & Consulting, Fauzin melihat fenomena ini menunjukkan adanya kesinambungan antara pilgub dan pilpres.

Tak hanya soal partai yang mengusung, calon yang akan bertanding pun seakan menunjukkan corak serupa.

"Saya melihat jelang Pilgub Jatim ini dinamikanya semakin menarik. Intervensi elit politik nasional, dalam hal ini pimpinan parpol pusat sangat dominan," kata Fauzin dikonfirmasi di kantornya yang berada di Surabaya, Rabu (12/6/2024).

"Hal itu nampak dari selebrasi pemberian dukungan dari parpol kepada Khofifah Indar Parawansa selaku calon petahana. Koalisi rasa Pilpres sangat terasa sekali," tambahnya.

Manuver Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang menemui Khofifah beberapa waktu lalu, semakin menguatkan hipotesa tersebut.

"Pernyataan Gibran bahwa kini saatnya dia untuk membantu Khofifah di Pilgub Jatim, sepertinya kuat sekali aroma elit politik Pusat di Pilgub Jatim," tuturnya.

Menurut Fauzin, ini menjadi bukti Jawa Timur memiliki posisi strategis di konfigurasi politik tingkat nasional. Sekalipun, elektabilitas Khofifah belum lah cukup aman walau di posisi tertinggi, petahana tersebut tetap mendapatkan kepercayaan partai cukup banyak.

"Secara sederhana dapat kami simpulkan, bahwa figur Khofifah adalah figur yang dikehendaki oleh elit parpol pusat, meskipun elektabilitas Khofifah tidak menunjukkan sebagai figur yang dominan atau mutlak terpilih di gelaran Pilgub Jatim," ujarnya.

Fauzin menilai, restu dari pemerintahan ke depan membuat partai lain berpikir ulang untuk melawan petahana.

"Mungkin karena sudah jadi kehendak para elit pusat itu yang menjadi penyebab hingga saat ini belum ada satu pun deklarasi dari para penantangnya," ucap Fauzin.

Meskipun 5 parpol telah merekomendasikan Khofifah-Emil, saat ini masih ada 5 partai lain yang belum menentukan pilihan. Kelima partai tersebut adalah PKB, PDIP, NasDem, PKS hingga PPP.

Gabungan kelima partai tersebut, setara dengan 67 kursi atau 55 persen DPRD Jatim. Praktis, masih ada kemungkinan terbentuknya dua poros baru di luar petahana saat ini.

Bahkan, PKB yang berpredikat sebagai pemenang di pemilihan legislatif (pileg) Provinsi Jatim dengan 27 kursi DPRD Jatim, bisa mengusung calon sekalipun tanpa koalisi.

Ada pula PDIP dengan 21 kursi yang hanya membutuhkan 3 tambahan kursi untuk bisa mengusung calon.

Kedua partai tersebut juga memiliki sejumlah kader untuk diusung. Karenanya, memang cukup besar potensi Pilgub Jatim untuk diikuti 3 pasangan calon, seperti halnya pada Pemilihan Presiden lalu.

Ikuti Update Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved