Pembunuhan Vina Cirebon

Nasib Suroto Penolong Pertama Vina Cirebon Imbas Beri Kesaksian Tragedi 8 Tahun Lalu, Didatangi LPSK

Suroto, saksi yang menolong kali pertama Vina Dewi alias Vina Cirebon dan pacarnya, Muhammad Rizky Rudiana alias Eki, akhirnya didatangi LPSK. Kenapa?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jabar
Suroto menunjukkan lokasi menemukan Vina Cirebon 8 tahun silam 

SURYA.CO.ID - Suroto, saksi yang menolong kali pertama Vina Dewi alias Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana alias Eki, akhirnya menerima tawaran perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Ia menerima tawaran LPSK setelah melakukan pertemuan, Jumat (7/6/2024) sekira pukul 14.00 WIB.

"Ya tadi sekira pukul 14.00 WIB, saya didatangi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Jakarta dengan menawarkan perlindungan kepada saya," ujar Suroto, dikutip dari Tribun Jabar.

Pertemuan berjalan sekitar 15 menit. Dalam pertemuan itu, LPSK memberikan kesempatan Suroto untuk mempertimbangkan tawaran perlindungan yang diajukan.

Setelah berpikir matang, Suroto akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.

"Dengan obrolan yang singkat dan saya diberi kesempatan untuk berpikir, saya pun akhirnya menyetujui tawaran tersebut," ucapnya.

Meskipun hingga saat ini Suroto belum mengalami ancaman atau teror terkait kesaksiannya, ia menyadari pentingnya perlindungan dalam menghadapi kemungkinan ancaman di masa mendatang.

Baca juga: 6 Poin Kesaksian Suroto di Kasus Vina Cirebon: Ada 2 Polisi, 2 Jaket XTC dan Beda dari Rekonstruksi

Suroto juga siap jika dibutuhkan untuk memberikan kesaksian ulang dalam kasus ini.

"Saya sampai saat ini Alhamdulillah belum ada yang neror (terkait kesaksian saya dalam kasus Vina dan Eki)."

"Nah saya pun siap jika memang dibutuhkan untuk memberi kesaksian ulang dalam kasus ini," jelas dia.

Dalam pertemuan tersebut, Suroto juga menerima amanat khusus dari LPSK untuk segera melapor jika mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, seperti menerima telepon atau teror yang berkelanjutan.

"Saya diberi amanat khusus, yaitu apabila saya mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, seperti ada orang nelpon terus menerus, neror langsung hubungi saya gitu," katanya.

Suroto menyetujui penawaran dari LPSK karena menyadari bahwa kasus ini sudah menjadi perhatian besar dan penting untuk memastikan kesaksiannya diterima dengan baik.

"Saya meminta perlindungan karena kesaksian ini sudah terbilang kasus besar, saya juga belum tahu mana yang benar apakah (keterangan) saya sebagai saksi ini nanti bisa diterima oleh kedua belah pihak yang tidak senang maupun yang senang," ujarnya.

Baca juga: Imbas Kesaksian Suroto, Penolong Pertama Vina Cirebon: Iptu Rudiana Harus Diperiksa, Pegi Bisa Bebas

Suroto, saksi yang menolong Vina Cirebon dan Eki akhirnya muncul. Ini imbas pengakuannya!
Suroto, saksi yang menolong Vina Cirebon dan Eki akhirnya muncul. Ini imbas pengakuannya! (kolase youtube TVOne/tribun jabar)

Ia juga menegaskan bahwa semua keterangan yang disampaikannya telah disampaikan secara benar dan sesuai dengan kesaksiannya.

"Insyaallah, semua yang saya katakan keterangannya sudah disampaikan secara benar dan sesuai kesaksian saya," ucap dia.

Diketahui, kemunculan Suroto setelah kasus Vina Cirebon kembali dibuka menambah pelik kasus yang sudah berjalan 8 tahun ini.   

Bahkan, menurut mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji, kesaksian Suroto ini akan membuat jalannya perkara berbalik 18-0 derajat. 

Susno bahkan meyakini kesaksian Suroto lebih kuat dan meyakinkan dibandingkan pengakuan dua saksi lain, Aep dan Melmel. 

Hal ini beralasan karena kesaksian Suroto ini didukung dua anggota Polri dan petugas atau perawat/bidan di rumah sakit. 

Menurut Susno, kesaksian Suroto ini juga akan menentukan nasib Pegi Setiawan dan 8 terpidana yang sudah mendekam di penjara. 

Kesaksian Suroto ini juga bisa digunakan pengacara Pegi untuk mengajukan praperadilan, dan pengacara 8 terpidana untuk mengajukan peninjauan kembali (PK). 

Susno juga berharap, munculnya kesaksian Suroto ini juga akan mengulang prarekonstruksi yang sudah dilakukan Polda Jabar. 

Lalu, bagaimana kesaksian Suroto selengkapnya? 

Berikut poin-poinnya: 

1. Vina masih hidup, merintih meminta tolong

Dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, Kamis (6/6/2024), Suroto yang merupakan mandor desa setempat mengungkapkan di hari kejadian, 27 Agustus 2016 pukul 22.00 WIB dia tengah patroli.  

Tepat di jembatan dia melihat para pengguna jalan berhenti karena ada dua orang tergeletak. 

"Saya sampai situ menanyakan, ini kenapa pak? Saat itu tidak ada orang yang menolong," aku Suroto

Karena daerah itu wilayahnya, Suroto memutuskan untuk menolong kedua korban. 

Pertama yang ditolong adalah Eki, yang posisinya lebih dekat ke trotoar pembatas jalan antara Desa Kepompongan dan Desa Kecomberan.

Sementara Vina berada 5 meter dari tubuh Eki. 

Saat didekati, Suroto sempat mengajak bicara Eki, namun tidak ada jawaban. 

Saat itu dia berpikir Eki sudah meninggal dunia. 

Lalu dia mendekati Vina yang jaraknya 5 meter dari Eki. 

"Itu (Vina) masih hidup, minta tolong, tolong dan tolong.

Saya menolong laki tidak menjawab, saya pikir dia udah meninggal. Saya fokus yang masih hidup, yang perempuan," ujar Suroto

2. Kondisi hujan, motor 6 meter dari korban

Suroto, saksi yang menolong Vina Cirebon dan Eki akhirnya muncul. Ini imbas pengakuannya!
Suroto, saksi yang menolong Vina Cirebon dan Eki akhirnya muncul. Ini imbas pengakuannya! (kolase youtube TVOne/tribun jabar)

Suroto mengaku saat itu kondisi hujan deras karena darah kedua korban mengalir mengikuti aliran air yang ada di atas aspal. 

Diceritakan Suroto, kondisi Vina dan Eki saat itu sudah sangat mengerikan. 

Muka keduanya seperti terkena hantaman benda. 

"Mukanya udah kena aduh kayak kena benda apa benda apa. Ngeri liatnya, laki dan perempuan," katanya. 

Saat itu Suroto hanya berpikir keduanya adalah korban kecelakaan.

Dia belum berpikir keduanya korban pembunuhan. 

Ditanya dimana aposisi motor keduanya? 

Suroto meyakinkan motor berada 6 meter dari tubuh Vina.

3. Sosok 2 polisi yang membantu

Suroto mengungkapkan, setelah melihat kondisi 2 korban, dia langsung menelpon ke Polsek Talun.

Sekira 3 menit kemudian dua petugas Polsek Talun datang ke lokasi membawa mobil patroli. 

Apakah saat itu ada Melmel yang sebelumnya mengaku ikut membantu evakuasi korban? 

Suroto memastikan evakuasi Vina dan Eki hanya dilakukan dia dan dua polisi tersebut. 

"Saya dengan anggota kepolisian 2 orang. Tidak ada orang lain," katanya. 

Untuk meyakinkan keterangan ini, Suroto lalu menyebut nama dua aparat polisi yang membantunya yakni Sujak dan H Supardi yang kini sudah pensiun. 

Tubuh Vina dan Eki lalu dibawa menggunakan mobil patroli ke rumah sakit, 

Saat dibawa, dia mendapati Vina masih hidup, sementara Eki sudah tidak bernafas. 

4. Beda dengan prarekonstruksi

Suroto mengungkap, lokasi kejadian dimana dia menemukan tubuh Vina dan Eki itu berbeda dengan prarekonstruksi yang dilakukan polisi. 

"Yang dipinggir trotoar itu korban laki. Perempuan ke trotoar 2 meter. Motor dengan korban perempuan 6 meter," katanya. 

Suroto juga membantah beredarnya foto-foto yang memotret kondisi Vina dan Eki dalam kondisi kering. 

Dia meyakinkan bahwa kondisi saat itu hujan. 

"Sumpah demi Allah, posisi itu hujan deras, bisa ditanyakan ke anggota kepolisian.

Keterangan ini sama persis dengan kepolisian," katanya. 

5. Ada 2 jaket XTC

Suroto mengaku tidak tahu siapa yang mengontak keluarga korban Vina dan Eki. 

Saat Vina dan Eki masuk IGD, dia sudah tidak ikut masuk dan memilih pulang karena bajunya basah dan banyak darah. 

Saat ditanya apakah di lokasi kejadian, tubuh Eki dan Vina berbalut jaket XTC, Suroto mengakuinya. 

Menurutnya, Eki saat itu memakai jaket XTC, sementara jaket yang sama dipakai untuk menutupi bagian tertentu dari tubuh Vina. 

6. Lampu mati, ada CCTV

Suroto juga mengungkap di lokasi ditemukannya Vina dan Eki, kondisi lampu penerangan jalannya mati. 

Lampu yang hidup berada di jalan lain yang tidak menyorot tubuh dua korban ini. 

"Di jembatan memang ada lampu yang nyala. Cuma di posisi korban, lampu mati," katanya. 

Tubuh korban bisa terlihat karena sorotan lampu dari mobil atau motor yang melintas. 

Apakah saat itu dia melihat Melmel? Suroto mengaku tidak melihat. 

Dia juga tidak melihat ada geng motor di sekitar lokasi kejadian.

"Adanya pengguna jalan yang melihat. Tidak ada juga geng motor," kata Suroto yang mengaku pernah diperiksa di Polres Cirebon dua kali dan menjadi saksi di sidang dua kali. 

Suroto juga mengaku tidak mengenal 8 terpidana dan Pegi Setiawan yang belum lama ini ditangkap. 

Disinggung tentang CCTV, diakui Suroto, di lokasi kejadian memang tidak ada CCTV. 

Namun, CCTV ada di jalan lain. 

Setelah kasus ini mencuat lagi, Suroto mengaku sudah dimintai keterangan di Polda Jabar. 

"Dan yang saya katakan sama dengan yang saya ceritakan tahun 2016," pungkasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved