Berita Nasional
Cerita Pemilik Tapera Dibikin Ribet saat Pencairan Dana, Ada yang Nunggu 2 Tahun Belum Cair Juga
Inilah Sejumlah Cerita Pemilik Tapera Dibikin Ribet saat Pencairan Dana. Ada yang Nunggu 2 Tahun Tapi Belum Cair Juga.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Meski belum tepat tiga bulan sejak berhenti menjadi peserta Tapera, dia terus meminta kejelasan.
Pasalnya, ada peserta lain yang belum dapat pengembalian meski sudah satu tahun.
"Terakhir saya dikasih tahu via DM oleh admin Instagram Tapera, pencairannya katanya bulan Juni 2024," imbuh dia.
"Katanya, pengembalian dana untuk peserta yang meninggal memang agak lama dibandingkan peserta yang pensiunnya normal," lanjutnya.
Meski tidak tahu total iuran yang dibayarkan, lanjut dia, BP Tapera menjelaskan estimasi pengembalian dana sekitar Rp 6 juta. Namun, total rincinya belum disampaikan.
Terpisah, perempuan bernama Anisa menyatakan, sang ibu yang sudah pensiun dari Badan Pendapatan Daerah sekitar dua tahun lalu juga belum mendapat pengembalian iuran Tapera.
"Di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) itu minta update data. Sudah di-update datanya, disuruh tunggu," cerita yang enggan disebutkan daerah asalnya ini kepada Kompas.com, Rabu (5/6/2024).
Namun, meski sudah memperbaiki data kepegawaian, sang ibu belum juga mendapatkan pengembalian dana iuran tersebut.
Menurut Anisa, pihaknya juga sudah menghubungi Bank BRI selaku bank kustodian yang mencairkan dana ke rekening peserta.
Sayangnya, masih belum ada kepastian untuk pencairan dana Tapera sang ibu.
"Katanya, mereka sudah tidak menerima pencairan," imbuh dia.
Tak hanya sang ibu, dia menyebutkan bahwa banyak orangtua temannya mengalami kejadian serupa. Mereka bahkan telah pensiun selama tiga sampai empat tahun lalu.
"Perhitungan juga tidak jelas, berapanya," tambah Anisa.
Sementara itu, seorang warga Aceh berinisial LS juga mengalami kejadian yang tak jauh berbeda. Dia sulit mencairkan dana Tapera milik mendiang ayahnya karena prosedur yang kurang jelas.
"Kami mencairakan dana Tapera mulai awal 2023 saat ayah kami yang berkerja di salah satu dinas di Aceh meninggal," ujarnya, Rabu (5/6/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.