Berita Nasional

Subsidi UKT 100 Persen Bagi Calon Mahasiswa UGM, Ini Syarat Penghasilan dan Domisili Orangtuanya

Calon mahasiswa baru UGM akan dapat subsidi UKT 100 persen jika memenuhi persyaratan ini.

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/istimewa
UGM akan memberikan subsidi UKT 100 persen bagi calon mahasiswa yang penghasilan orangtua setara UMR Yogyakarta. 

"Batas akhir pengusulan kembali hingga 5 juni nanti, kita dalam proses penggodokan dengan melibatkan para Dekan dan perwakilan elemen mahasiswa," ujar Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu dalam keterangan tertulis Humas UGM, Rabu (29/05/2024).

UGM menerapkan UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang penetapannya mengacu pada Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE).

Adapun indikator IKE meliputi penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.

Berdasarkan profil penghasilan dan pengeluaran orang tua calon mahasiswa baru ini pula, pihak UGM juga memberikan kemudahan proses pembayaran IPI dan memberikan UKT pendidikan unggul bersubsidi 25 persen, 50 persen, 75 persen dan 100 persen.

"UGM tetap mempertahankan UKT subsidi 100 persen sebagai bentuk inklusivitas. Inklusivitas memang nyata di UGM. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi masih bisa tetap kuliah," tuturnya.

UGM hanya menerapkan IPI bagi calon mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.

IPI tidak dibebankan kepada mahasiswa baru yang masuk melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri yang masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi.

IPI dibayarkan satu kali sepanjang masa perkuliahan dengan besaran Rp 20 juta untuk kelompok bidang ilmu Sosial dan Humaniora.

Lalu Rp 30 juta untuk kelompok bidang ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Meski demikian, Andi Sandi mengungkapkan penerapan UKT dan IPI ini diharapkan tidak menghambat calon mahasiswa untuk terus melanjutkan pendidikan di UGM.

Selain itu, UGM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membayar IPI dengan cara mengangsur.

Calon Mahasiswa yang Telanjur Mundur Harus Dirangkul

Mendikbud Nadiem Makarim perintahkan PTN jemput bola rangkul mahasiswa yang telanjur mundur karena tak mampu bayar UKT seperti Siti Aisyah.
Mendikbud Nadiem Makarim perintahkan PTN jemput bola rangkul mahasiswa yang telanjur mundur karena tak mampu bayar UKT seperti Siti Aisyah. (kolase tribunnews/istimewa)

Sementara itu, nasib sejumlah calon mahasiswa yang mengundurkan diri karena tak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT) kini menjadi sorotan luas.

Sebelumnya sempat viral anak buruh serabutan, Siti Aisyah yang lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur prestasi,  mundur gara-gara tak mampu bayar UKT di Universitas Riau (UNRI).

Ada juga Naffa Zahra Muthmainnah, juga mundur dari kampus Universitas Sumatera Utara (USU) yang diimpikannya sejak kecil, karena orangtuanya tidak mampu membiayai UKT yang terbilang mahal.

Setelah Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim memutuskan untuk membatalkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), bagaimana nasib mereka? 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved