Berita Nasional

Nasib Calon Mahasiswa Telanjur Mundur Karena Tak Mampu Bayar UKT, Nadiem Makarim Minta PTN Rangkul

Nasib sejumlah calon mahasiswa yang mengundurkan diri karena tak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT) kini menjadi sorotan luas. 

Editor: Musahadah
kolase tribunnews/istimewa
Mendikbud Nadiem Makarim perintahkan PTN jemput bola rangkul mahasiswa yang telanjur mundur karena tak mampu bayar UKT seperti Siti Aisyah. 

Nadiem Makarim berterima kasih atas masukan yang konstruktif dari berbagai pihak.

Dia mengaku mendengar sekali aspirasi mahasiswa, keluarga, dan masyarakat.

Kemendikbud ristek pada akhir pekan lalu telah berkoordinasi kembali dengan para pemimpin perguruan tinggi guna membahas pembatalan kenaikan UKT.

"Alhamdulillah semua lancar. Baru saja saya bertemu dengan Bapak Presiden dan beliau menyetujui pembatalan kenaikan UKT," kata Nadiem selepas bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (27/5/2024) lalu.

Nasib Pilu Mahasiswa Miskin

Sebelumnya, Naffa Zahra Muthmainnah mengaku kecewa tidak bisa kuliah di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) yang diimpikannya sejak kecil, karena orangtuanya tidak mampu membiayai uang kuliah yang terbilang mahal.

"Saya kecewa kali tidak bisa kuliah di USU, padahal saya ingin sekali kuliah di (Fakultas Ilmu Budaya USU) jurusan Sastra Arab, tapi tidak terkabul," ujar Naffa kepada wartawan Apriadi Gunawan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Kamis (23/05).

Uang Kuliah Tunggal (UKT) di fakultas yang disasar Naffa sebesar Rp8,5 juta per semester. Angka itu, kata dia, terlampau besar lantaran sebelumnya dia mengira uang kuliahnya nanti hanya Rp2,4 juta sampai Rp3 juta.

"Uang Kuliah Tunggal (UKT) di USU terlalu mahal, orangtua tidak sanggup membiayai kalau Rp 8,5 juta. Itu alasan saya mundur," katanya dengan nada pilu.

Ayah Naffa sudah meninggal sejak tahun 2021, sementara ibunya tidak bekerja. Mereka tinggal di rumah sederhana.

Sejak ayahnya tiada, tulang punggung keluarga dipikul abangnya, Rangga Fadillah, yang sedang kuliah semester lima di Fakultas Hukum Universitas Harapan Medan.

"Abang kuliah sambil kerja," ungkapnya.

Di keluarga, perempuan 18 tahun ini didorong oleh abangnya untuk kuliah. Sebab dari empat bersaudara, hanya Rangga yang menempuh pendidikan tinggi. Itu mengapa Naffa diharapkan mengikuti jejak sang abang.

"Itu harapan keluarga agar saya kuliah."

Ketika Naffa diterima kuliah di USU lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi  (SNBP) pada tanggal 26 Maret 2024, keluarganya senang sekali.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved