Berita Blitar

Berhenti Kerja di Percetakan, Pria Asal Kota Blitar Ini Sukses Tekuni Ternak Burung Kenari

Keuletan Yuliono (43) alias Cak Geno, warga Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, beternak burung kenari berbuah manis

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Yuliono menunjukkan hasil ternak burung kenari di rumahnya, Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (28/5/2024). 

"Sekali panen, rata-rata bisa menetaskan 40-50 ekor burung kenari," ujarnya.

Untuk harga jual burung kenari usia 4-5 minggu hasil ternak milik Yuliono bisa mencapai Rp 200.000 sampai Rp 2 juta per ekor.

Omzet Yuliono dari hasil ternak burung kenari rata-rata Rp 8 juta sampai Rp 15 juta tiap 40 hari.

"Kalau tiap panen dapat 40 ekor, diambil rata-rata minimal harga Rp 200.000 per ekor berarti sudah Rp 8 juta, itu minimal. Buat biaya perawatan sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Sisanya buat ekonomi keluarga. Saat kondisi panen bagus, juga pernah dapat omzet Rp 15 juta sekali penen," katanya.

Menurutnya, saat ini harga burung kenari masih stabil. Terutama harga burung kenari hasil ternak dari indukan impor masih tetap mahal.

Pelanggan burung kenari impor biasanya para penghobi suka ikut lomba. Selain itu, juga para penghobi yang ingin belajar ternak burung kenari.

"Untuk pemasaran saya tidak bingung. Pembeli datang sendiri ke rumah. Kadang saya kewalahan melayani pembeli di rumah," ujarnya.

Menurutnya, berternak burung kenari gampang-gampang susah. Gampangnya, berternak burung kenari tidak butuh tempat luas.

Selain itu, biaya perawatan ternak burung kenari juga lebih murah.

"Kendalanya cuaca, kalau cuaca terlalu panas hasilnya tidak bagus, terlalu dingin juga tidak bagus. Kendala lain hama tikus," katanya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved