Idul Adha 2924

Perajin Bakaran Sate di Lumajang Panen Pesanan Untuk Idul Adha, Bertahan Memproduksi dari Besi Tua

Abdul berminat menjadi perajin besi tua lantaran memanfaatkan limbah besi menjadi benda bernilai ekonomis.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Deddy Humana
surya/erwin wicaksono (erwin)
Abdul Halim, perajin asal Dusun Curah Jero, Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, masih bertahan memproduksi peralatan bakaran dari limbah besi. 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Tiga pekan menuju hari raya kurban atau Idul Adha 1445 Hijriyah, tidak hanya pedagang hewan yang sibuk. Perajin bakaran atau panggangan sate di Lumajang sudah bersiap memenuhi pesanan yang biasanya meningkat di hari besar keagamaan itu.

Salah satunya adalah Abdul Halim, warga Dusun Curah Jero, Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, yang masih bertahan menjadi perajin peralatan dari limbah besi.

Di tangan pria berusia 50 tahun tersebut, limbah besi tua disulap menjadi panggangan sate dan aneka perkakas rumah seperti sekop sampah dan sebagainya.

Abdul berminat menjadi perajin besi tua lantaran untuk memanfaatkan limbah besi menjadi benda bernilai ekonomis.

"Bahan baku saya cari di tempat besi tua. Terkadang untuk mendapatkan besi yang masih bagus saya ambil dari limbah kulkas bekas, kita beli di sana kiloan," ujar Abdul, Minggu (26/5/2024).

Abdul menambahkan, tingkat kesulitan pembuatan kerajinan juga tergantung pada jenis besi yang dibuat. Bermodal kreatifitas, Abdul cukup menggunakan alat-alat sederhana untuk menciptakan produk dari limbah besi tua. Diantaranya tang, palu dan gunting pelat besi.

Sementara Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu periode yang dinanti oleh Abdul. Menjual produk dengan harga ekonomis, Abdul mengaku kebanjiran pesanan.

Meski tidak mencapai ratusan, Abdul mengatakan pesanan panggangan sate yang datang cukup menggerakkan ritme usahanya sebagai perajin peralatan dari besi tua.

"Alhamdulillah menjelang Idul Adha permintaan panggangan sate dari toko cukup banyak. Kita setor berapa saja pasti diterima. Tetapi karena keterbatasan bahan dan alat produksinya, saya belum bisa membuat banyak," ungkap Abdul. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved