SURYA Kampus

Dosen Psikologi Untag Kenalkan Flourishing : Tingkatkan Kualitas Hidup Penyintas Penyakit Kronis

Amherstia Pasca Rina MPsi psikolog, Dosen Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengungkapkan pentingnya flourishing

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Untag Surabaya
Amherstia Pasca Rina MPsi psikolog, Dosen Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sekaligus mahasiswa program doktoral Universitas Airlangga mengungkapkan pentingnya flourishing bagi penyitas penyakit kronis. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menjalani hidup sebagai penyitas penyakit kronis bukanlah hal mudah.

Dibutuhkan kemampuan untuk menerima kenyataan dan pentingnya untuk tetap memiliki pandangan yang positif terhadap kehidupan merupakan hal penting yang dibutuhkan penyitas penyakit kronis.

Amherstia Pasca Rina MPsi psikolog, Dosen Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sekaligus mahasiswa program doktoral Universitas Airlangga mengungkapkan pentingnya flourishing bagi penyitas penyakit kronis.

Dikatakannya, Flourishing dapat diartikan sebagai perpaduan dari perasaan baik dan kemampuan berfungsi secara efektif.

"Flourishing merupakan level tertinggi dari kesejahteraan mental. Penyitas penyakit kronis yang mampu mencapai flourishing akan lebih mampu untuk berdamai dengan penyakitnya, dapat hidup beriringan dengan penyakitnya bahkan masih memiliki semangat untuk merancang masa depannya,"urainya, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Permudah Mahasiswa, Fakultas Teknik Untag Surabaya Rilis Platform Ruang Baca Digital

Bukanlah hal mudah tentunya untuk mencapai flourishing, namun psikolog dapat mengarahkan beberapa terapi non-medis seperti terapi mindfulness, terapi musik, maupun terlibat dalam yoga.

Hal ini juda disampaikan dalam diskusi di Biro Psikologi Lestari pekan lalu, menurutnya terapi dan yoga bisa menjadi alternatif penyintas untuk mencapai flourishing dan berdamai dengan penyakitnya.

Dalam diskusi dengan melibatkan psikolog lain maupun mahasiswa yang sedang magang pada Biro Psikologi Lestari diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang perlunya pendekatan psikologi positif seperti flourishing bagi penyintas penyakit kronis, serta menyoroti peran penting psikolog dalam membantu penyintas menghadapi tantangan tersebut.

Amherstia berharap perspektif psikologi positif di lingkup kesehatan lebih berkembang.

Tujuannya membantu penyintas lebih memahami tentang potensi dirinya yang dapat dijadikan sebagai alternatif penyembuhan.

"Selain itu, penting untuk memandang tidak semua penyakit dinilai sebagai masalah yang tidak bisa diatasi, namun bagaimana kita dapat menyikapinya dengan baik dan bijak sehingga dapat melakukan manajemen perilaku kesehatan," lanjutnya.

Selain itu, ia juga berbarap penyitas penyakit kronis dapat melibatkan psikolog sebagai rekan pemberi bantuan alternatif selain paramedis yang bisa memberi dukungan psikologis bagi penyintas.

Hal ini bertujuan agar dapat membantu penyintas untuk membuat keputusan yang tepat dalam menjalani hidup bersama penyakit yang diderita.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved