Berita Viral

Nasib Petugas Dishub Polisikan Pedagang Martabak Dipalak, Bobby Nasution Minta Dicabut, Disanksi?

Begini lah nasib Julianto Chandra, petugas Dinas Perhubungan Kota Medan yang melaporkan pedagang martabak ke polisi. 

Editor: Musahadah
kolase tribun medan/instagram
Petugas Dishub Kota Medan yang melaporkan pedagang martabak kini kena batunya. Wali Kota minta laporan dicabut dan singgung sanksi. 

Saat itu dia tengah memasak martabak, sementara suaminya Ponimin di dalam mobil karena kurang enak badan.

Saat itu seorang juru parkir mendatanginya, dan mengatakan petugas Dinas Perhubungan Kota Medan memesan martabak.

Disini dia sudah mulai merasa berat mendengar personel Dishub memesan martabak melalui juru parkir.

"Buk, pesan martabak ya buk. Dishub'. Terus saya pikir, kalau berhubungan yang kaya gini pasti entah kaya mana,"ungkap Siska menirukan, saat diwawancarai di lokasi kejadian, Rabu (16/5/2024) malam.

Tidak mengiyakan ataupun menolak, Siska bertanya balik kepada jukir yang memesan martabak mengatasnamakan petugas Dishub.

Dia menanyakan martabak yang dipesan ini beli atau cuma minta.

Selanjutnya jukir balik ke petugas Dishub dan menanyakan, martabak pesanannya beli atau minta.

Ternyata martabak yang dipesan anak buah Kadishub Medan Iswar minta, bukan beli.

"Kemudian di ajukan lagi ke tempat mereka. Gak lama jukir datang, bilang ini minta rupanya buk,"tambah Siska.

Belum lagi dijawab Siska, si jukir bertanya ketersediaan Siska memberikan martabak gratis kepada personel Dishub Medan.

Lantas Siska menjawab tegas tidak akan memberikan martabak kalau tidak membayar.

"Kalau minta ya enggak dikasih, saya bilang. Kemudian jukir balik lagi ke Dishub itu."

Saat petugas dinas perhubungan Kota Medan meminta martabak gratis melalui juru parkir, Ponimin berada di dalam mobil karena kurang enak badan.

Awalnya dia kaget karena petugas Dishub memasang stiker larangan parkir di kaca mobilnya dengan keras dan membuatnya kaget.

Mengetahui itu, Amen langsung keluar melayangkan protes cara memasang stiker yang dianggap kasar.

Seraya berbicara, tangan Amen menyalakan kamera handphone dan merekam.

Tak lama kemudian, istrinya datang mengatakan kalau pemasangan stiker diduga usai mereka tak memberi martabak gratis.

"Surat itu ditempelkan ke kaca mobil dan seharusnya emang di situ tetapi cara dia menempelkan terlalu keras sehingga saya keluar dari mobil dan saya tanyakan Kenapa sikap bapak seperti itu."

Kala itu, Amien kebetulan sedang memegang handphone.

Dia lalu menghidupkan handphone untuk merekam adegan cekcoknya dengan petugas itu.

"Saya record, saya bilang ke dia 'tolong buka rompi Bapak, biar saya tahu nama Bapak'. Bolak balik saya ngomong, terus enggak lama saya bilang 'Bapak kalau sedang tugas, Bapak lapar minta, saya kasih'," ungkap Amen

"Saya mau menambahkan lagi waktu saat itu. Saya ngomong 'saya pun manusia, saya pekerja malam pastinya lapar'. Saya bolak-balik ngomong. Terus saya ada berkata ke bapak itu, 'jangan begitu caranya, jangan seperti itu (kalau menegur)'," tambah Amen.

Namun, Amen membantah menyebut petugas itu meminta lima loyang martabak, seperti informasi yang beredar seperti yang beredar di media sosial.

''Saya tidak ada mengucapkan kata-kata itu, yang ada saya ucapkan lima adalah nah ini pegawai dishubnya satu, dua, tiga, empat, lima, ini kamera saya menunjukkan jumlah personel perlu dicatat," ujarnya.  

Saat diwawancarai, Amin mengklarifikasi kalau dirinya tak ada bilang petugas Dishub minta 5 loyang martabak.

Di dalam video yang terucap ialah, ia menghitung jumlah petugas dishub sambil merekam.

"Yang ada kata 5, ini kalian lihat. Saya hitung dengan kamera saya, jumlah personel 5 orang, bukan 5 loyang."

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Juru Parkir Jadi Saksi, Ngaku Disuruh Anggota Dishub Malak Martabak Gratis ke Pedagang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved