Berita Viral
Nasib Petugas Dishub Polisikan Pedagang Martabak Dipalak, Bobby Nasution Minta Dicabut, Disanksi?
Begini lah nasib Julianto Chandra, petugas Dinas Perhubungan Kota Medan yang melaporkan pedagang martabak ke polisi.
SURYA.CO.ID - Begini lah nasib Julianto Chandra, petugas Dinas Perhubungan Kota Medan yang melaporkan pedagang martabak ke polisi.
Pedagang martabak ini dilaporkan setelah mengunggah video berisi dugaan pemalakan yang dilakukan petugas Dishub tersebut.
Laporan polisi ini langsung ditanggapi serius Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Menantu Presiden Jokowi ini dengan tegas meminta Julianto Chandra untuk segera mencabut laporannya.
Menurut Bobby, tidak elok tindakan melaporkan pedagang ke polisi.
Baca juga: Imbas Pedagang Martabak Dipolisikan Petugas Dishub, Wali Kota Medan Bobby Nasution Tindak Tegas
"Jadi kalau (soal) ada laporan (polisi) saya belum monitor, (tapi) kalau memang ada laporan begitu enggak elok, masak kita melayani kita melapori," ujar Bobby saat ditanya wartawan di Asrama Haji Medan, Kamis (16/5/2024).
Selanjutnya dia akan meminta agar petugas Dishub Medan mencabut laporan tersebut.
"Haruslah (laporan itu dicabut) masa kita yang melapori, kita ini dibayar sama masyarakat," ujar Bobby Bobby lalu menegaskan, tugas seluruh jajaran di Pemkot Medan melayani rakyat.
Dia pun menyayangkan adanya pelaporan yang dilakukan anggota Dishub itu.
"Kami ini pemerintah kota Medan mulai dari jajaran atas sampai yang paling bawah itu tugasnya melayani masyarakat, lucu saya rasa kalau ada laporan laporin masyarakat, melaporkan ke masyarakat, itu yang kami layani itu yang kami lindungi," katanya.
Dia lalu berpesan ke jajarannya untuk menegakkan aturan sesuatu sesuai regulasi, jangan ada motif lainnya.
"Kita ini, kalau ngomongin aturan, terutama aturan harus jelas-jelas, jangan karena suka, tidak suka aturan itu ditegakkan. Teman atau lawan, aturan harus ditegakkan. Semua aturan itu harus ada yang mengikuti. Kalau memang siapa yang salah, siapa yang berjualan di tempat yang (dilarang). Selalu sampaikan Perdanya sudah ada," ujar Bobby.
Bobby juga mengomentari informasi, petugas Dishub Medan memberi surat teguran tidak boleh jualan di trotoar, karena tidak diberikan martabak.
Kata dia, terlepas benar tidaknya persoalan itu, petugas Dishub tidak diperkenankan meminta ke pedagang.
"Itu minta-minta enggak boleh, itu akan kita coba lihat ( nanti kebenarannya)," tegasnya.
Soal sanksi untuk petugas Dishub Medan yang membuat laporan ke polisi, Bobby menyatakan akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait terlebih dulu.
"Nanti saya akan minta dari Dishubnya, karena kita sudah ada ininya masing-masing. Masak saya yang langsung nanti saya yang akan minta Kadishub atau dari Sekretaris yang menangani internalnya," ujarnya
"Sudah ada laporan belum hari ini, ini belum (ada) laporan ke saya apakah sudah ada surat teguran, sudah ada SP (surat peringatan) atau tindakan lain saya belum dapat laporan. Nanti saya akan minta itu," tutup Bobby.
Terpisah, Julianto Chandra angkat bicara usai melaporkan pedagang ke polisi.
Juliato membantah telah meminta-minta martabak gratis ke pedagang.
Video bantahan Julianto juga tersebar di media sosial.
"Pada hari ini rabu 15 Mei 2024, saya yang bernama Julianto Chandra bertugas di Dishub Medan.
Saya ingin memberitahhu bahwa video viral yang beredar tentang petugas Dishub meminta-minta ke pedagang.
Dengan ini saya menyatakan video itu tidak benar.
Banyak kalimat yang tidak benar dituduhkan kepada kami.
Oleh karena itu, kami melapor ke pihak berwajib.
Atas video tersebut yang mengkibatkan pencemaran nama baik saya dan dinas perhubungan medan. Terima kasih,"ujar Julianto dikutip dari instagram @CeritaMedan.
Pengakuan Beda Juru Parkir

Terpisah, seorang juru parkir di Jalan Gajah Mada Medan berinisial RA menjadi saksi cekcok petugas Dishub Medan dengan pedagang martabak Roemah Martabak Bangka, angkat bicara.
RA menceritakan, kalau dirinya la yang disuruh petugas Dinas Perhubungan Medan berinisial JC meminta martabak gratis kepada pedagang kaki lima tersebut pada Senin 13 Mei kemarin.
Awalnya, dia dipanggil petugas Dishub dan disuruh pesan martabak.
"Aku juga posisinya yang di situ, disuruh sama dishub. Minta martabak katanya,"kata RA, menirukan perintah petugas Dishub Medan, diwawancarai, Rabu (15/5/2024).
Usai mendengar ucapan petugas Dishub, RA langsung mendatangi pedagang martabak yang berjualan di trotoar dan memesan satu loyang jenis martabak manis Bangka.
Setelah dipesan, RA balik lagi bekerja sebagai jukir.
Kemudian, petugas Dishub menyatakan kalau dirinya memesan martabak, namun tak punya uang.
Secara tidak langsung ia mau martabak gratis, tanpa membayar.
"Abis tu kami ga ada uang katanya, bilang gratis,"tirunya.
Mendengar permintaan gratis dari anak buah Kadishub Medan, juru parkir tadi kembali ke pedagang dan menyampaikan pesanan yang dipesan tadi gratis.
Kemudian pedagang martabak langsung menolak permintaan gratis petugas Dishub tadi.
"Datang la aku ke tempat ibu itu, gratis katanya buk. Gak mau kalau gratis, minta berarti kata ibu,"ceritanya.
Berselang 15 menit, mobil pedagang martabak ditempeli kertas dilarang berjualan oleh petugas Dishub.
Karena mobilnya ditempeli kertas usai menolak memberi martabak gratis ke petugas, ia pun protes.
"Gak senang acik (paman) itu Kenapa siap enggak dikasih martabak. Dari tadi dishub berdiri di situ kenapa enggak ada kertas tilangan."
Pengakuan Pedagang

Siska, istri pedagang martabak, Ponimin mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Senin (13/5/2024) pukul 21:30 WIB.
Saat itu dia tengah memasak martabak, sementara suaminya Ponimin di dalam mobil karena kurang enak badan.
Saat itu seorang juru parkir mendatanginya, dan mengatakan petugas Dinas Perhubungan Kota Medan memesan martabak.
Disini dia sudah mulai merasa berat mendengar personel Dishub memesan martabak melalui juru parkir.
"Buk, pesan martabak ya buk. Dishub'. Terus saya pikir, kalau berhubungan yang kaya gini pasti entah kaya mana,"ungkap Siska menirukan, saat diwawancarai di lokasi kejadian, Rabu (16/5/2024) malam.
Tidak mengiyakan ataupun menolak, Siska bertanya balik kepada jukir yang memesan martabak mengatasnamakan petugas Dishub.
Dia menanyakan martabak yang dipesan ini beli atau cuma minta.
Selanjutnya jukir balik ke petugas Dishub dan menanyakan, martabak pesanannya beli atau minta.
Ternyata martabak yang dipesan anak buah Kadishub Medan Iswar minta, bukan beli.
"Kemudian di ajukan lagi ke tempat mereka. Gak lama jukir datang, bilang ini minta rupanya buk,"tambah Siska.
Belum lagi dijawab Siska, si jukir bertanya ketersediaan Siska memberikan martabak gratis kepada personel Dishub Medan.
Lantas Siska menjawab tegas tidak akan memberikan martabak kalau tidak membayar.
"Kalau minta ya enggak dikasih, saya bilang. Kemudian jukir balik lagi ke Dishub itu."
Saat petugas dinas perhubungan Kota Medan meminta martabak gratis melalui juru parkir, Ponimin berada di dalam mobil karena kurang enak badan.
Awalnya dia kaget karena petugas Dishub memasang stiker larangan parkir di kaca mobilnya dengan keras dan membuatnya kaget.
Mengetahui itu, Amen langsung keluar melayangkan protes cara memasang stiker yang dianggap kasar.
Seraya berbicara, tangan Amen menyalakan kamera handphone dan merekam.
Tak lama kemudian, istrinya datang mengatakan kalau pemasangan stiker diduga usai mereka tak memberi martabak gratis.
"Surat itu ditempelkan ke kaca mobil dan seharusnya emang di situ tetapi cara dia menempelkan terlalu keras sehingga saya keluar dari mobil dan saya tanyakan Kenapa sikap bapak seperti itu."
Kala itu, Amien kebetulan sedang memegang handphone.
Dia lalu menghidupkan handphone untuk merekam adegan cekcoknya dengan petugas itu.
"Saya record, saya bilang ke dia 'tolong buka rompi Bapak, biar saya tahu nama Bapak'. Bolak balik saya ngomong, terus enggak lama saya bilang 'Bapak kalau sedang tugas, Bapak lapar minta, saya kasih'," ungkap Amen
"Saya mau menambahkan lagi waktu saat itu. Saya ngomong 'saya pun manusia, saya pekerja malam pastinya lapar'. Saya bolak-balik ngomong. Terus saya ada berkata ke bapak itu, 'jangan begitu caranya, jangan seperti itu (kalau menegur)'," tambah Amen.
Namun, Amen membantah menyebut petugas itu meminta lima loyang martabak, seperti informasi yang beredar seperti yang beredar di media sosial.
''Saya tidak ada mengucapkan kata-kata itu, yang ada saya ucapkan lima adalah nah ini pegawai dishubnya satu, dua, tiga, empat, lima, ini kamera saya menunjukkan jumlah personel perlu dicatat," ujarnya.
Saat diwawancarai, Amin mengklarifikasi kalau dirinya tak ada bilang petugas Dishub minta 5 loyang martabak.
Di dalam video yang terucap ialah, ia menghitung jumlah petugas dishub sambil merekam.
"Yang ada kata 5, ini kalian lihat. Saya hitung dengan kamera saya, jumlah personel 5 orang, bukan 5 loyang."
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Juru Parkir Jadi Saksi, Ngaku Disuruh Anggota Dishub Malak Martabak Gratis ke Pedagang
petugas dishub
Petugas Dishub Palak Pedagang Martabak
Pedagang Martabak Dipalak
Bobby Nasution
Wali Kota Medan
SURYA.co.id
Dishub Kota Medan
surabaya.tribunnews.com
Daftar Kontroversi Ahmad Sahroni Berujung Rumah Digeruduk, Ucap Tolol hingga Usul Ganti Istilah OTT |
![]() |
---|
Tangis Ambar Penjaga Kantin saat Lapaknya Dibakar Pendemo Kantor Gubernur Jateng: Kasihan Saya Ini |
![]() |
---|
Tabiat Abay Fotografer yang Tewas saat Gedung DPRD Makassar Dibakar, Ada Video Detik-detik Terakhir |
![]() |
---|
Gelagat Bripda Rohmat Sopir Rantis Brimob Sebelum Lindas Affan Driver Ojol hingga Tewas, Fokus Ini |
![]() |
---|
Arti Tulisan ACAB dan 1312 yang Viral di Medsos, Berawal dari Inggris hingga Jadi Slogan Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.