Berita Surabaya
Lumajang, Gresik dan Sumenep Jadi Daerah Program Pengembangan Hortikultura Lahan Kering Kementan
Lumajang, Gresik dan Sumenep terpilih jadi sasaran Horticulture Development in Dry Land Areas Sector Project (HDDAP) Kementerian Pertanian RI
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak tiga kabupaten di Jawa Timur (Lumajang, Gresik dan Sumenep) terpilih menjadi sasaran pelaksanaan Horticulture Development in Dry Land Areas Sector Project (HDDAP) atau program intensifikasi petani hortiluktura di lahan kering digagas oleh Kementerian Pertanian RI.
Plh Gubernur Jatim, Bobby Soemiarsono, menegaskan bahwa selain Jatim, provinsi yang juga ditunjuk untuk melaksanakan program ini adalah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, dan NTT dengan total luasan lahan yang dikembangkan mencapai 10.000 hektare.
“Nantinya, Lumajang akan berkontribusi pada produksi pisang, manggis, dan kentang. Kemudian Gresik fokus di kunyit dan cabai. Sedangkan Sumenep akan lebih banyak memproduksi pisang, bawang merah, serta cabai,” kata Bobby saat menghadiri acara Kick Off Program Horticulture Development in Dry Land Areas Sector Project (HDDAP), di Hotel JW Marriot Surabaya, Kamis (16/5/2024) ini.
Lebih lanjut Bobby menegaskan bahwa Jawa Timur sangat kaya akan potensi hortikultura.
Program yang akan dilaksanakan di Gresik, Lumajang, dan Sumenep ini akan memberikan dampak yang sangat signifikan bagi peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat Jawa Timur.
"Tujuan akhir dari HDDAP ini meningkatkan kesejahteraan petani. Bagaimana ini lahan kita tidak hanya profitable, tapi juga bankable. Jadi dukungan ini akan mempermudah para petani kita mengembangkan usahanya," katanya.
Ia berharap dengan adanya program ini di Jawa Timur dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kontribusi sektor hortikultura Jatim di tingkat nasional serta mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
"Para bupati kita akan menyiapkan lahan yang menjadi satu kesatuan dan tidak terpisah. Jadi untuk program ini harus satu lokasi, untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan dari program ini," katanya.
Hal tersebut baginya sangat mungkin dilakukan, mengingat kondisi sektor pertanian di Jawa Timur yang cukup baik.
Ini ditunjukkan dengan luas baku sawah daerah sebesar 1.214.909 hektare dengan sawah irigasi 649.808,10 hektare atau 53,50 persen.
Selain itu, rumah tangga usaha pertanian yang dimiliki Jatim juga mencapai 5.163.979 rumah tangga.
Pada tahun 2023, angka PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.953.546,91 miliar dengan kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 11,04 persen.
Ini termasuk salah satu sektor dengan kontribusi tertinggi setelah sektor industri pengolahan dan perdagangan besar.
Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kementan RI Prihasto Setyanto mengatakan bahwa HDDAP ini juga sejalan dengan program Makan Siang Gratis yang diusung presiden terpilih, sehingga hasil dari HDDAP dapat membantu merealisasikan misi tersebut.
"Untuk itu kita butuh pengawasan semua pihak dalam hal ini. Dari mulai pusat hingga daerah kita libatkan semua. Di samping itu, kita juga butuh petani millenial yang progresif dan punya kemampuan untuk menyukseskan program ini," katanya.
Di akhir, ia menerangkan bahwa target untuk setahun ke depan adalah menyiapkan infrastruktur dan sarana.
Saat semua fondasi sudah kuat, akan dimulai usaha untuk menghasilkan produk holtikultura yang bankable.
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.