Kecelakaan Maut di Jalur TNBTS

Sopiri Fortuner, Wanita Surabaya Terjun ke Jurang Lajing di Kawasan Bromo Malang, 4 Orang Tewas

Kecelakaan maut di Kawasan TNBTS Kabupaten Malang, Jatim, mobil Toyota Fortuner berisi 9 penumpang terjun ke Jurang Lajing

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi/Montase
Ketua RT 01 RW 05, Kelurahan Kedurus, Slamet Widodo (75) saat ditemui SURYA.CO.ID Selasa (14/5/2024). Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Coban Trisula di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jatim pada Senin (13/5/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Imriti Yasin Ali Rahbani (51) menjadi satu di antara empat orang korban tewas dalam kecelakaan tunggal mobil Toyota Fortuner terjun di Jurang Lajing kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Coban Trisula di Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) pada Senin (13/5/2024) malam.

Berdasarkan foto SIM yang beredar di media sosial, Imriti Yasin Ali Rahbani tercatat berdomisili di Kelurahan Kedurus, Karang Pilang, Surabaya.

Namun, pihak keluarga besar memutuskan agar seluruh korban tewas dimakamkan di Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Ternyata, korban bersama suami dan anak-anaknya telah lama berpindah tempat tinggal di Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 05, Kelurahan Kedurus, Slamet Widodo (75) saat ditemui SURYA.CO.OD di rumahnya, Selasa (14/5/2024).

Menurutnya, korban beserta suaminya tidak lagi tinggal di permukimannya sejak enam tahun lalu.

Namun, rumah berlantai dua berdinding warna abu-abu dan berpagar teralis besi warna putih itu masih merupakan aset dengan kepemilikan sah atas nama korban dan suaminya.

Sesekali, manakala ada keperluan di Kota Surabaya, Imriti menyempatkan diri singgah di rumah tersebut dan menyapa para tetangga di sekitar rumah.

"Iya beliau pernah tinggal di sini, sebentar. Terus beliau izin mudik di Malang dan sekarang tinggal di Malang. Sudah ada 5-6 tahun lalu tinggal di Malang terus. Jarang ke sini. Iya menetap di sana," katanya Slamet Widodo.

Ia mengungkapkan, Imriti memiliki suami bernama Sarkowi yang merupakan pengusaha jasa travel Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), dan pernikahan mereka dikaruniai empat anak.

Saat insiden kecelakaan tersebut terjadi, Sarkowi dan seorang anaknya sedang berada di Mekkah.

Selain sebagai pengusaha penyedia jasa KBIH, Widodo mengungkapkan, kedua pasangan suami istri itu juga memiliki yayasan pendidikan yang mengelola SD, SMP, SMK dan pondok pesantren (Ponpes).

Disinggung mengenai sosok Imriti, Widodo menyatakan, bahwa korban sebagai pribadi yang ramah, baik dan santun.

Artinya, Imriti senantiasa memiliki komunikasi yang baik dengan para tetangganya dan diketahui tidak pernah memiliki permasalahan dalam bentuk apa pun,dengan tetangga sekitar rumah.

"Bu Imriti orangnya baik, santun, ramah. Wah iya (supel sosoknya). Sangat akrab dengan warga sini juga," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved