Kecelakaan Maut di Jalur TNBTS

Nasib Imriti Tewas Kecelakaan Fortuner Terjun ke Jurang Kawasan Bromo saat Suami dan Anak di Makkah

Korban kecelakaan fortuner di jalur TNBTS Kabupaten Malang ternyata warga Surabaya. Suami dan anaknya tengah berada di Makah.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
surya/purwanto
Korban tewas kecelakaan maut di jalur TNBTS Kabupaten Malang, Senin (13/5/2024) malam. 

SURYA.CO.ID I MALANG - Nasib pilu dialami, Imriti Yasin Ali Rahbani (51), korban tewas dalam kecelakaan mobil Fortuner rombongan pengiring pengantin  yang terjun ke jurang di jalur Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (13/5/2024) malam.

Betapa tidak, musibah terjadi saat suami dan seorang anaknya kini tengah berada di Kota Makkah, Arab Saudi.  

Sementara cucu yang ikut dalam rombongan mobil Fortuner juga mengalami luka. 

Slamet Widodo, Ketua RT 1 RW 6 Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, Jawa Timur mengungkapkan, korban Imriti memang tercatat sebagai warganya, namun kesehariannya tinggal di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. 

"Dulu pernah tinggal di sini sebentar, lalu izin mudik di Malang sampai sekarang. Mungkin sudah 5-6 tahun lalu menetap di Malang," kata Widodo saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/5/2024). 

Baca juga: Nasib Tragis Rombongan Pengiring Pengantin Malang Kecelakaan di Jalur TNBTS, 4 Tewas, 5 Luka Berat

Diungkapkan, Imriti selama ini menjadi ibu rumah tangga, sementara sang suami, Sarkowi pengusaha KBIH atau travel haji dan umroh.

"Suaminya sekarang di Makkah dengan salah satu putranya," kata Widodo. 

Diungkapkan Widodo, Imriti memiliki empat orang anak, dan  cucu. 


"Orangnya sangat baik, santun, ramah dan cantik," beber Widodo. 

Bahkan, lanjut Widodo, semasa mudanya Imriti memiliki paras laiknya artis Inneke Koesherawati. 

Imriti juga terkenal supel dan akrab dengan warga. 

Karena itu, ketika kabar kecelakaan itu diketahui, warga langsung berangkat ke Malang untuk takziah. 

"Warga sangat akrab, beberapa warga subuh sudah berangkat ke sana," ungkapnya. 

Seperti diketahui, dalam kecelakaan ini, selain Imriti yang meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, ada tiga orang yang wafat. 

Mereka adalah, Moch Mushili Irvani (33), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.

Lalu Tutik Kuntiarini (51), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.

Terakhir, Sulimah (57), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Sedangkan korban yang mengalami luka-luka di antaranya Siti Aminah (30), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, mengalami luka pada wajah dan punggung.

Kemudian Fatin (33), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, mengalami patah tulang kaki kanan.

Lalu, anak bernama Nafla Syakira (8), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, mengalami patah tulang kaki kiri; dan Naila Salsabila (6), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, mengalami patah tulang kaki kanan.

Hafia Muhammad Rafif Afkari (7), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, juga menjadi korban dan mengalami patah tulang kaki kanan.

Diketahui Setelah Ada yang Tergeletak di Jalan

Ini lah petunjuk yang mengungkap adanya kecelakaan mobil Fortuner pembawa rombongan pengiring pengantin asal Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang di jalur Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Senin (13/5/2024). 

Ternyata kecelakaan yang terjadi di wilayah Jarak Ijo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, itu diketahui warga yang melintas di TKP setelah melihat ada orang tergeletak di jalan serta pecahan kaca mobil.

Warga lalu melapor ke petugas Balai Besar TNBTS Pos Coban Trisula. 

Setelah dicek ternyata benar ada mobil Fortuner bernomor polisi B 1683 TJG yang terjun ke  jurang sedalam 200 meter di pinggir jalan. 

"Kemudian kami membantu evakuasi hingga selesai sekitar pukul 22.00 WIB," ungkap petugas Balai Besar TNBTS Pos Coban Trisula, Karwanto.

Ia menyebutkan, mobil itu datang dari arah Lumajang ke Malang. 

Kasat Lantas Polres Malang AKP Adis Dani Garta mengatakan, penumpang mobil itu merupakan rombongan kondangan.

Mereka dalam perjalanan pulang ke Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, setelah mengantar pengantin di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kemungkinan saat sampai di TKP rem mobil tersebut blong, karena medan jalan menurun. Tapi hal ini perlu kami selidiki lebih lanjut," ujarnya, Senin.

Mobil tersebut jatuh ke jurang di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Adis menuturkan, petugas rencananya mengevakuasi mobil bernomor polisi B 1683 TJG itu pada Selasa siang.

Sementara itu, Camat Poncokusumo Didik Agus Mulyono, mengungkapkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.

"Benar, dari laporan Satgas Poncokusumo ada laka masuk jurang, berpenumpang sembilan orang," ucapnya, Senin, dikutip dari Surya Malang.

Salah satu kerabat korban, Nur Kholifin mengungkapkan, rombongan ini baru saja mengantar pengantin nikahan ke  Lumajang. 

"Rombongan dari mengantar manten (nikahan) di Lumajang dari Malang," terang Nur Kholifin. 

Nur Kholifin mengungkapkan rombongan berangkat dari Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Minggu (12/5/2024). 

Mereka menginap di Lumajang sebelum akhirnya pulang ke Malang melalui jalur TNBTS. 

"Kami tidak tahu jika rombongan lewat jalur TNBTS," bebernya. 

Evakuasi Dramatis

Sejumlah relawan dan petugas kesehatan mengangkat korban selamat untuk dirujuk ke rumah sakit saat laka maut di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Jarak Ijo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, di rumah sakit Sumber Sentosa, Senin (13/5/2024).
Sejumlah relawan dan petugas kesehatan mengangkat korban selamat untuk dirujuk ke rumah sakit saat laka maut di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Jarak Ijo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, di rumah sakit Sumber Sentosa, Senin (13/5/2024). (surya/purwanto)

Tatak Hari salah satu petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menceritakan Proses evakuasi korban kecelakaan maut di wilayah Jarak Ijo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (13/5/2024).

Tatak sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa proses evakuasi korban berlangsung dramatis.

Dia bersama dibantu masyarakat sekitar, serta petugas TNI-Polri , bahu - membahu mengevakuasi korban.

"Awalnya kami mendapat laporan dari warga bahwa ada kecelakaan, lalu kami mendatangi lokasi, dan berkoordinasi dengan petugas dari TNI dan Polri serta relawan untuk melakukan evakuasi," jelas Tatak saat ditemui di rumah sakit Sumber Sentosa. 

Tatak menambahkan jika proses evakuasi sangat berat karena lokasi jurang sedalam 100 meter. 

"Tadi dibantu banyak sekali warga juga, karena kedalaman jurang 100 meter an dari jalan utama," tambahnya. 

"Kita bantu tadi korban yang masih hidup, ada anak-anak kita gendong karena medannya cukup sulit, dan minim penerangan" imbuhnya. 

Tatak menyebut bahwa ada korban yang masih didalam mobil lalu dengan menggunakan alat-alat yang sudah ada dilanjutkan evakuasi. 

"Tadi ada juga yang didalam mobil, sekitar dua orang, kita pakai alat yang sudah ada di pos, kita bantu naik ke jalan," ungkapnya. 

"Kami berkoordinasi dan semua korban langsung dibawa ke rumah sakit Sumber Sentosa di Kecamatan Tumpang," pungkasnya. 

Terlihat dari pantauan SURYAMALANG.COM, sekitar pukul 23.58 WIB, Senin tengah malam (13/5/2024) rombongan empat ambulan membawa empat jenazah keluar dari RS Sumber Sentosa, Tumpang, Kabupaten Malang.

Ambulan itu menuju kawasan Gondanglegi, Kabupaten Malang.  (Purwanto/surya malang)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved