Laka Maut Bus Di Subang

Pesan Kematian Korban Bus Maut SMK Lingga Kencana Depok, Ade Nabila: Tidak ada Waktu untuk Berlari

Ini lah cerita pilu Ade Nabila, korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/instagram
Ade Nabila Anggraini, korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam. 

SURYA.CO.ID - Satu per satu cerita pilu korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam, terungkap. 

Satu di antaranya cerita kebaikan Ade Nabila Anggraini, siswi SMK Lingga Kencana yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus pariwisata Putera Fajar tersebut. 

Ade tewas bersama 10 korban lain yang meliputi 9 siswa dan siswi SMK Lingga Kencana, satu guru, dan satu warga lokal.

Sementara untuk korban luka berat, totalnya ada 27 orang, sedangkan korban luka ringan kurang dari 13 orang.

Cerita kebaikan Ade diungkap teman dekatnya, Afifah Thalia dalam postingan di media sosial.  

Baca juga: Perjuangan Mahesya Putra Korban Bus Maut, Jadi Kuli Angkut Pasir Demi Study Tour Rp 800 Ribu

Beragam momen pun dirangkum Afifah Thalia menggambarkan tentang kebaikan dan ketulusan Ade Nabila Anggraini.

"Dalam ruangan kosong dan hampa aku terduduk menerima pesan di pagi hari. Hatiku menahan isak dan tangis dan berderai air mata yang terjatuh bergelimpangan. Hanya sebongkah nisan yang tertulis namamu dan hatiku berkecamuk tak menentu," tulisnya dilihat TribunnewsBogor.com, Senin (13/5/2024).

"Nab, kepergianmu buatku ngga hanya kehilangan adik atau sahabat, kamu bagian hidupku Nab, kamu bagian motivasi aku untuk terus dekat dengan-Nya," sambungnya.

"Kamu telah berpulang, ditemani ribuan kupu-kupu cantik yang membawamu. Kamu pulang, tetapi kamu lupa mengucap selamat tinggal," paparnya.

"Ah, barangkali kamu tau ... kata-kata perpisahan hanya akan menggoreskan luka baru. Aku pasrah, kolaborasi amarah yang penyesalan bagai menyelam dalam lautan dukacita. Aku terluka, kamu pergi lebih dulu sebelum kakak ucapkan maaf," tambahnya.

Dalam postingan di Instagram Afifah juga membagikan seluruh kegiatan yang dilakukan ketika bersama Ade Nabila Anggraini.

Diketahui, Ade Nabila Anggraini dikenal sebagai sosok yang enggan berlebihan mengekspresikan apa yang dimiliki pada media sosial.

Ade Nabila Anggraini justru berupaya memberi pesan agar manusia tak berlebihan ketika menjalani kehidupan.

Hal itu terlihat jelas di akun media sosial Instagramnya dengan nama adenabillaa.

Jauh sebelum meninggal dunia, siswi kelahiran 13 Januari 2024 ini membahas soal kematian.

Bertepatan dengan hari ulang tahunnya di bulan Januari 2024, Nabila membagikan foto hamparan bunga cantik warna-warni.

Bukan perihal fotonya, netizen rupanya menyoroti caption yang dituliskan Nabila.

Dalam tulisan panjangnya itu, Nabila mengurai nasehat soal kehidupan dan kematian.

Berikut adalah postingan terakhir Ade Nabila Anggraini, diduga siswi SMK Lingga Kencana yang tewas dalam kecelakaan maut:

Hidup ini adalah tanggung jawab, bukan pelarian.

Berlari sekencang apapun, menghindar sejauh apapun, yg namanya hidup tetaplah hidup.

Dan ia akan selalu penuh dengan tanggung jawab ( bagi yg menyadari, dan kuharap kita semua menjadi sadar akan esensi hidup itu).

Dalam berjuang menggaungkan kebenaran, rasanya jalan itu panjang sekali, bukan?

Namun aku pernah membaca serangkaian wacana yg cukup menyentil hatiku.

"Tanggung jawab berjuang dalam jalan kebenaran itu sebenarnya singkat.

Kamu hanya perlu berjuang sampai mati.

Jika kamu mati besok, maka tanggung jawab mu selesai sampai besok saja. Sudah sesingkat itu."

Kita tak pernah tau kapan atma ini akan diambil oleh Si Pencipta sekaligus Si Pemberi tanggung jawab.

Kehidupan ini penuh ketidakpastian.

Kamu bisa saja mati saat tertidur, kamu bisa saja mati saat sedang makan makanan favoritmu, kamu juga bisa mati saat sedang tidak melakukan apa-apa.

Hidup begitu singkat, tidak ada yg bisa menjamin kamu akan tetap hidup satu menit kedepan.

Selagi diberi masa, maka berjuanglah sekuat tenaga dalam jalan yg benar.

Tidak ada waktu untuk berlari meninggalkan apa yg sudah diamanahi.

Aku mempercayai kehidupan setelah kematian.

Hidup adalah tanggung jawab yg akan dipertanggungjawabkan di kehidupan setelah kematian itu.

Aku melangitkan doa, semoga apa yg kita usahakan dan perjuangkan bisa cukup dipersembahkan sampai mendapat balasan yg pantas dan paling membahagiakan juga.

Akhir kata seorang muslim seharusnya menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah untuk menghamba kpd Allah dan juga totalitas dalam menjalankan misi sebagai khalifah fil ard, semoga kita bisa menjadi orang2; yg sukses dalam pembelajaran kehidupan yg sementara ini aamiin..

Postingan yang diunggah almarhumah Nabila itu sontak dibanjiri komentar dari netizen.

Khalayak terkejut dengan unggahan yang bak firasat sebelum menjemput ajal.

Pengakuan Sopir

Bus nahas saat dievakuasi ke Terminal Subang dari lokasi kecelakaan, Minggu (12/5/2024) sore. Bus ini mengalami kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024) petang di kawasan tanjakan Ciater, Subang. 
Bus nahas saat dievakuasi ke Terminal Subang dari lokasi kecelakaan, Minggu (12/5/2024) sore. Bus ini mengalami kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024) petang di kawasan tanjakan Ciater, Subang.  (Tribun Jabar)

Sadira, spir bus Putera Fajar yang nahas mengatakan, rem mobil yang ia kemudikan blong saat memasuki turunan perempatan Sariater.

"Waktu itu, pada saat habis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan. Namun nahas saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba -tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin enggak masuk-masuk. Ternyata anginnya tiba tiba habis," kata Sadira saat ditemui Tribun Jabar saat menjalani perawatan di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024)

Menurut Sadira, setelah tahu remnya blong, saat itulah dirinya kelabakan mencari jalur penyelamat.

Sayang, hal yang dia cari tak ada.

"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," katanya.

Dia pun memilih buang kendaraan ke kanan sehingga menabrak Feroza dan tiga sepeda motor.

"Jadi tak ada pilihan lain waktu itu, lebih baik saya buang kanan dan benturkan ke tiang listrik hingga akhirnya terguling dan terhenti," ucapnya.

Namun ternyata korbannya juga banyak. Saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," imbuhnya

Dia mengatakan, rem mobil tersebut sudah diperbaiki oleh montir dan sudah normal saat istirahat makan.

"Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong saat masuk turunan pertigaan Sariater, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut ini," ujarnya

Sadira mengaku hanya mengalami luka sedang.

"Saya hanya mengalami luka sedang, tidak terlalu parah seperti yang bisa dilihat saat ini. Hanya mengalami memar di bagian kepala tangan, dan kaki," ucapnya.

Seperti dilansir Kompas. Com, Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal mengatakan, kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus.

Saat ini Ditjen Hubdat telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.

"Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023," dikutip dari keterangan resminya, Minggu (12/5/2024). 

Secara rinci korban tewas kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024), ada 11 orang. 

"Sembilan korban anak-anak (yang ada di) rombongan bus, satu guru (juga) ikut rombongan bus, dan satu warga lokal,” kata Kadinkes Kabupaten Subang, Maxy, saat dikonfirmasi, Sabtu

"Untuk korban luka berat ada 27 orang, luka sedang ada kurang lebih 13 orang," kata Maxy.

Saat ini, sejumlah korban telah dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Subang, Ade Nabila Tinggalkan Momen Berkesan, Sahabat Ungkap Hal Ini

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved