Laka Maut Bus Di Subang

Vapor Lock, Kerap Terjadi Saat Rem Blong. Perhatikan Kualitas Minyak Rem Dan Rajin Servis

vapor lock, di mana tenaga hidrolis sistem rem tidak mampu digunakan untuk mendorong piston sehingga sistem rem kehilangan kemampuannya

Editor: Wiwit Purwanto
Tribun Jabar/ ahya Nurdin
KNKT dan Dishub serta mekanik Hino lakukan pemeriksaan bangkai bus maut Trans Putera Fajar, Senin (13/5/2024), yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jabar, Sabtu (11/4/2024). 

SURYA.CO.ID – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar salah satu permasalahannya adalah rem blong.

Rem blong banyak mengakibatkan kecelakaan pada bus dan truk khususnya ketika melewati jalan menurun.

Baru-baru ini kecelakaan menimpa bus pariwisata Trans Putera Fajar AD 7524 OG yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Kecelakaan ini menewaskan 11 orang, 13 luka berat dan 40 luka ringan setelah bus sempat terguling usai menabrak mobil dan pengendara sepeda motor.

Peristiwa tersebut menjadi duka bagi semua pihak sehingga pemicu terjadinya kecelakaan perlu ditekan agar tidak terulang kejadian serupa pada kemudian hari. Termasuk mengganti minyak rem secara berkala.

Baca juga: 12 FAKTA Bus Maut Yang Tewaskan 11 Orang Di Subang, Bus Jadul Di Modifikasi Model Jetbus 3 SHD

Dilansir Kompas. Com, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, mengatakan mengandalkan rem utama ketika kendaraan melewati jalan menurun membuat rem berpeluang mengalami blong karena bekerja terlalu berat.

Baca juga: PENGAKUAN Sopir Bus Nahas Yang Tewaskan 11 Orang di Ciater Subang Jawa Barat. Rem Blong !

“Salah satu peristiwa rem blong yaitu terjadinya vapor lock, di mana tenaga hidrolis sistem rem tidak mampu digunakan untuk mendorong piston sehingga sistem rem kehilangan kemampuannya,” ucap Wildan, beberapa waktu lalu dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS Surabaya.

Wildan mengatakan ketika rem bekerja terlalu berat, maka akan terjadi peningkatan suhu, begitu juga pada minyak rem selaku pemindah daya tekannya.

“Minyak rem yang mengalami kenaikan suhu akan mengalami penguapan bila sampai pada titik didihnya, sehingga dalam saluran minyak rem ada gelembung atau udara palsu,” ucap Wildan.

Dengan adanya udara hasil penguapan minyak rem tersebut, maka daya pengereman menjadi tidak maksimal, dengan kata lain rem akan mengalami blong.

“Vapor lock ini terjadi karena terdapat udara hampa di antara minyak rem atau angin palsu, sehingga hukum pascal tidak dapat bekerja dengan sempurna,” ucap Wildan.

Wildan mengatakan, kualitas minyak rem akan menentukan seberapa besar titik didih minyak rem pada suatu sistem rem.

Artinya, semakin buruk kualitas minyak rem akan meningkatkan peluang terjadinya vapor lock.

“Minyak rem mendidih karena mencapai titik didihnya, hal ini disebabkan terdapatnya kandungan air di dalam minyak rem. Jika terdapat 3 persen saja kandungan air di dalam minyak rem, maka titik didihnya akan turun 50 derajat celsius,” ucap Wildan.

Jadi, vapor lock terjadi lantaran terdapat udara palsu yang di saluran minyak rem dari hasil penguapan. Udara tersebut terjebak di dalam saluran minyak rem dan mengganggu kinerja sistem rem.


 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved