Berita Viral
Rekam Jejak Irjen Karyoto yang Dikabarkan akan Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK, Kariernya Cemerlang
Inilah rekam jejak Irjen Karyoto yang santer dikabarkan akan mendaftar jadi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah rekam jejak Irjen Karyoto yang santer dikabarkan akan mendaftar jadi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, kabar Irjen Karyoto daftar jadi Capim KPK mendadak mencuat ke publik.
Bahkan kabar ini mendapat tanggapan dari Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo.
Jika menilik dari rekam jejaknya, Irjen Karyoto memang cukup moncer di Polri.
Ia bahkan pernah mengemban jabatan sebagai Deputi Penindakan KPK.
Baca juga: BIODATA Irjen Karyoto yang Kini Jadi Atasan Irfan Urane Azis Anak Mantan Kapolri di Polda Metro Jaya
Melansir dari Tribunnewswiki, Irjen Karyoto adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Di Polri, jenderal bintang dua ini diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.
Irjen Karyoto mulai menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Komjen Pol. Dr. Drs. H. M. Fadil Imran, M.Si. sejak Maret 2023.
Adapaun Karyoto sebelumnya menduduki posisi sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Irjen Karyoto lahir di Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), pada tanggal Oktober 1968.
Ia memiliki istri yang bernama Ny. Linna Iskandar Karyoto.
Karyoto dan istri telah dikaruniai dua orang anak yang bernama Luthfianisa Putri Karlina dan Keanu Yusuf Umar.
Irjen Karyoto adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.
Ia satu angkatan dengan Komjen Pol. (Purn.) Drs. Firli Bahuri, M.Si. dan Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si.
Nama lengkapnya adalah Irjen Pol. Karyoto, S.I.K., M.H.
Karier Karyoto sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Baca juga: Pantesan Cecep Penjual Tahu Gejrot Rela Bersihkan Toilet Masjid Selama 12 Tahun, Masa Lalunya Pilu
Jenderal yang berpengalaman dalam bidang reserse ini sudah pernah menduduki berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara.
Ia tercatat pernah menjadi Kapolres Ketapang (2008), Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol (2009), Penyidik Utama Tk. II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri (2010), Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri[3] (2011), dan Kapolresta Barelang (2012).
Selain itu, Karyoto juga sempat menduduki posisi sebagai Dirreskrimum Polda DIY (2014), Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri (2015), dan Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN (2016), dan Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri (2018).
Kariernya makin cemerlang setelah ia didapuk menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Utara pada tahun 2018.
Pada tahun 2019, jenderal asal Pemalang ini dimutasi menjadi Wakapolda D.I. Yogyakarta.
Setelah itu, ia ditugaskan sebagai Deputi Penindakan KPK pada tahun 2020.
Pada tahun 2023, Irjen Karyoto kemudian diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang juga pernah menjadi Direktur Penindakan KPK dikabarkan ngin ikut mendaftar sebagai calon Pimpinan KPK.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan berdasarkan Undang-undang, siapa saja boleh mendaftarkan diri sebagai calon Pimpinan KPK, baik berlatarbelakang Polri, Kejaksaan, akademisi atau profesional
Meski demikian, Yudi tidak mau berspekulasi apakah Karyoto layak atau tidak jadi Pimpinan KPK.
“Ya kita lihat aja nanti. Daftar atau enggak dia (Irjen Karyoto). Siapa pun bisa untuk menjadi Capim KPK sesuai syarat administratif dalam UU Nomor 19/2019,” kata Yudi saat dihubungi wartawan pada Jumat, 10 Mei 2024.
Menurut Yudi, paling penting calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang diseleksi tahun 2024 ini harus jauh lebih baik dari pimpinan sebelumnya.
Kata Yudi, calon Pimpinan KPK harus memiliki rekam jejak yang baik dan berintegritas, serta tidak membuat kontroversial dalam memimpin lembaga antirasuah.
“Yang penting sebenarnya adalah Pimpinan KPK kedepan harus berintegritas, tidak mempunyai permasalahan etik di masa lalu, dan bukan pembawa masalah di KPK kelak,” ujarnya.
Oleh karena itu, Yudi menekankan Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK tahun 2024 ini tentu akan menjadi sorotan publik.
Karena, kata dia, harapan pemberantasan korupsi di Indonesia kedepan ditentukan juga oleh Pansel Capim KPK.
Menurut dia, jangan sampai proses seleksi Capim KPK berulang seperti terpilihnya Firli Bahuri dan kawan-kawan Pimpinan KPK periodenya itu.
“Kita tahu bahwa pansel yang lalu, yang memilih Firli dan kawan-kawan, ternyata pilihan mereka dari 10 dan 5 dipilih DPR, ternyata malah membuat permasalahan di KPK.
Bukannya menjadi solusi bagi bangsa, malah jadi masalah,” jelas dia.

Maka dari itu, ia menyebut Pansel Capim KPK sekarang harus dilihat betul nama-namanya. Jika misalnya Pansel Capim KPK reputasinya bagus, berintegritas dan rekam jejaknya baik hingga tidak membuat masalah atau kontroversi, tentu harapan pemberantasan korupsi di Indonesia kedepan terlihat cerah.
“Namun, kalau dilihat nama-namanya tidak berintegritas, orang rekam jejak buruk, bahkan anti pemberantasan korupsi, ya saya pikir akan selesai. Karena dari pansel yang buruk tentu tidak akan menghadirkan Pimpinan KPK yang baik,” jelas dia.
Menurut dia, jika Pansel Capim KPK dianggap orang baik tentu animo masyarakat akan berbondong-bondong ikut untuk mendaftar, baik kalangan akademisi, tokoh nasional dan lain sebagainya. Tapi kalau tidak berintegritas Pansel Capim KPK, dikhawatirkan masyarakat juga tidak akan mau mendaftar.
“Karena nanti terjadi menduga setinga, sudah ada yang dipilih, sudah ada calonnya. Jadi calon Pansel Capim KPK harus rekam jejak baik, mau mendengar publik sehingga kita harap antusias orang-orang untuk maju Pimpinan KPK bukan hanya cari kerja, tapi juga memperbaiki KPK sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam pemberantasan korupsi di bawah KPK.
Namun, kalau ternyata nanti justru pansel mendapat resistensi dari masyarakat, tentu harapan pemberantasan korupsi akan menurun drastis,” ujarnya.
Selain itu, Yudi juga mengingatkan Pansel Capim KPK harus berkaca pada proses yang terjadi periode Firli Bahuri dan kawan-kawan.
Kata Yudi, Pansel Capim KPK harus teliti dan jeli melihat nama-nama bakal calon Pimpinan KPK yang mendaftar. Bahkan, jangan segan untuk mendiskualifikasi jika nama tersebut diketahui memiliki rekam jejak buruk.
“Yang paling penting pansel ini bener-bener hrs berkaca dari yang lalu. Ada sedikit permasalahan dari Capim KPK, mau itu etik bahkan juga kontroversi, sudah coret aja,” tegas dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Soal Kabar Irjen Karyoto Daftar jadi Capim KPK, Yudi Purnomo: Siapa Saja Bisa Daftar asal Sesuai UU.
berita viral
KPK
calon pimpinan KPK
Irjen Karyoto
rekam jejak Irjen Karyoto
Irjen Karyoto daftar capim KPK
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Yuda Heru Dokter Hewan yang Praktik Sekretom Ilegal untuk Manusia, Ternyata Dosen Juga |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni yang Ditantang Debat Salsa Erwina, Dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok |
![]() |
---|
Tabiat Rohmat alias RS, Ahli IT di Balik Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Pekerjaan Misterius |
![]() |
---|
Imbas Tanggapi Soal Ijazah Jokowi, Rektor UGM Ova Emilia Kena Sentil Mahfud MD: Sudah Cukup |
![]() |
---|
Rekam Jejak Gus Irfan yang Disebut Berpeluang Jadi Menteri Haji dan Umrah, Cucu Pendiri NU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.