PT Sekar Laut Optimistis Capai Target Pendapatan Rp 2 Triliun di Tahun 2024 Ini

SURYA.co.id | SURABAYA - Kondisi ekonomi yang masih belum menentu tidak membuat PT Sekar Laut Tbk pesimis dengan kinerja tahun 2024 ini.

Bahkan perseroan yang melantai di pasar bursa dengan kode SKLT ini, malah optimis bisa meningkatkan pendapatannya hingga Rp 2 triliun.

"Tahun 2024 ini kami targetkan pendapatan bisa naik jadi Rp 2 triliun. Sementara tahun 2023 lalu kami berhasil mencatatkan pendapatan Rp 1,8 triliun," kata Jimmy Herlambang, Corsec PT Sekar Laut Tbk, usai Public Expose Tahunan, di Grand Swiss-Bellhoyel Darmo, Surabaya, Selasa (30/4/2024).

Sementara itu di kuartal I tahun 2024 ini, perseroan yang bergerak di sektor produksi pangan dari bahan udang tersebut, telah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 518 miliar atau 30 persen dari target.

Jimmy menjelaskan, pada tahun 2023 perusahaan dihadapkan pada tantangan yang berbeda dengan tantangan di tahun 2022 lalu.

Tahun 2023, perekonomian global menjadi tidak menentu karena dampak perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut hingga saat tahun 2024 ini.

Ditambah dengan perang Palestina dan Israel, dengan tambahan keikutsertaan Iran, serta krisis di terusan Suez.

"Itu tantangan dari luar terkait ekspor kami dengan mayoritas tujuan ke Eropa. Sedangkan domestik, adanya persaingan adanya produk dari perusahaan asing yang mulai meramaikan pasar dalam negeri," ungkap Jimmy.

Namun karena perusahaan tetap fokus pada penyebaran luas area pemasaran dalam dan luar pulau Jawa, juga perluasan pangsa ekspor, berbagai dampak di atas biasa diatasi sehingga sampai akhir 2023 perusahan tetap untung, begitupun prediksi 2024 nanti.

John C. Gozal, Direktur PT Sekar Laut Tbk menambahkan, perseroannya mampu mempertahankan kinerja bisnisnya sepanjang tahun 2023, karena didukung oleh membaiknya daya beli dan mobilitas yang terus naik di masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya tetap berusaha untuk mempertahankan produksi dan distribusi produknya.

"Ini yang dapat diinterpretasikan sebagai keberhasilan perusahaan untuk bertahan di tengah pemulihan kondisi ekonomi 2023, begitu juga pada 2024 ini," tambah John.

Sementara berdasar laporan keuangan perseroan tahun 2023, penjualan perseroan mencapai Rp1,794 triliun, meningkat 17 persen dari tahun sebelum 2022, sebesar Rp1,539 triliun.

Sedangkan laba bersih sebesar Rp78 miliar, atau meningkat 18 persen jika dibandingkan tahun 2022 yang hanya Rp 75 miliar.

Terkait capex, Jimmy menambahkan sepanjang kuartal I-2024, dia merinci baru terserap sekitar 30 persen.

"Capex yang sudah terserap sebesar Rp71 miliar, yang sebagian besar untuk belanja tanah dan bangunan," pungkas Jimmy.