Berita Viral

Ngaku Punya Saudara Jenderal TNI, Bocah di Bandung Tak Menyesal Lakukan Penganiayaan, Diburu Polisi

Ngaku punya saudara Jenderal TNI, seorang bocah di Bandung tak menyesal telah melakukan penganiayaan. Kini diburu polisi.

Net
ilustrasi penganiayaan. Ngaku Punya Saudara Jenderal TNI, Bocah di Bandung Tak Menyesal Lakukan Penganiayaan. 

SURYA.co.id - Ngaku punya saudara Jenderal TNI, seorang bocah di Bandung tak menyesal telah melakukan penganiayaan.

Diketahui, video aksi bullying atau perundungan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur di Bandung, viral di media sosial TikTok.

Video itu viral dan dibagikan ulang melalui media sosial, salah satunya lewat akun X atau Twitter @basebdg, Sabtu (27/4/2024).

Dalam video yang beredar, tampak pelaku meminta seorang anak laki-laki membuka aplikasi WhatsApp di ponselnya.

Namun karena tidak dituruti, pelaku melakukan perundungan dengan memukul kepala korban dengan botol kaca.

Baca juga: Pria Pegawai Salon Ganti Akun TikTok dengan Nama Polsek, Niat Nakuti Tukang Bully Berujung Ditangkap

Akibatnya, korban yang terluka lalu menangis.

Usai video perundungan tersebut disiarkan, pelaku membuat video lain yang isinya dia mengaku punya saudara seorang jenderal TNI.

"Meskipun om aing (aku) jenderal, aing can pernah (aku tidak pernah) minta tolong ka om aing nu (ke omku yang) jenderal. Sok (coba) searching di Google" kata pelaku dalam video yang beredar.

Pelaku menambahkan dirinya tidak masalah dibui karena sudah terlanjur melakukan perbuatan perundungan.

Seolah sama sekali tak ada penyesalan baginya.

Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah Murdiani mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan adanya tindak perundungan dan penganiayaan anak di bawah umur yang disiarkan melalui TikTok.

Polrestabes Bandung melalui jajaran Jatanras (Direktorat Kejahatan dan Kekerasan) masih melakukan upaya penangkapan. 

Menurut laporan yang diterima dari Polrestabes Bandung, peristiwa penganiayaan kepada anak di bawah umur tersebut terjadi pada Sabtu (27/4/2024) pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Beli Sepatu LV Tapi Ogah Bayar Pajaknya, Penumpang Wanita Debat Sengit dengan Petugas Bea Cukai

Perundungan terjadi di pinggir jalan di Kota Bandung, Jawa Barat. Korban diketahui merupakan seorang anak laki-laki inisial DNS (14) berstatus pelajar yang tinggal di sekitar lokasi perundungan.

"Terjadi penganiayaan kepada korban sewaktu korban sedang tidur di teras Kantor TPU Ciseurueh," kata Nurindah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Saat DNS sedang tidur, tiba-tiba datang empat orang tak dikenal kemudian membangunkan korban.

Mereka bertanya apakah korban anggota Gank XTC dan memeriksa ponselnya.

Pelaku lalu menendang ke arah muka korban, memukul menggunakan botol kaca kosong ke kepala korban, dan mengancam menggunakan senjata tajam berupa pisau.

Mengetahui kejadian tersebut, Rohman Hidayat (41) selaku kakak korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Bandung pada Sabtu (27/4/2024) pukul 11.54 WIB untuk pengusutan lebih lanjut.

Lebih lanjut, AKP Nurindah Murdiani menyatakan pihaknya belum mengetahui identitas pelaku yang melakukan perundungan anak di Bandung.

"Masih penyelidikan," kata dia. 

Terkait pelaku yang menyatakan punya kerabat seorang jenderal lewat video TikTok miliknya, pihaknya juga belum bersedia komentar lebih lanjut.

Hingga Minggu (28/4/2024), para pelaku perundungan belum ditangkap dan masih diburu polisi. 

Pelaku yang melakukan perundungan akan terjerat Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jucto Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Sementara pelaku yang melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak akan dipidana dengan penjara maksimal tiga tahun enam bulan atau denda paling banyak Rp 72 juta.

Jika korban mengalami luka berat, hukuman dapat bertambah menjadi penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp 100 juta.

Sebelumnya, nasib pilu dialami seorang bocah di Simalungun, Sumatera Utara, baru-baru ini.

Baca juga: Kebelet Pengen Punya Motor RX King, Anak Gelap Mata Tega Aniaya Ibu Kandung hingga Babak Belur

Ia jatuh tersungkur setelah didorong dan kena tendang temannya.

Padahal, bocah tersebut baru saja menjalani operasi.

Wajar saja bocah tersebut begitu menahan sakit.

Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (19/4/2024).

Dalam video tersebut, awalnya terlihat ada sejumlah anak yang berada di depan sekolah itu.

Lalu ada seorang guru laki-laki pakai topi sedang keluar dari dalam kelas.

Korban saat itu tengah mengenakan pakaian kaos biasa, sama halnya dengan bocah-bocah lain yang ada di lokasi.

Mereka juga terlihat hanya mengenakan sendal.

Saat itu, korban terlihat tengah memegang buku.

Di hadapannya ada bebarapa bocah berbaju warna biru yang tiba-tiba mendorong korban menggunakan tubuhnya.

Tak lama, ada seorang bocah lain yang melepaskan tas yang dikenakan bocah pelaku itu.

Sempat terjadi cekcok antara korban dan bocah berbaju biru itu.

Lalu, ada juga bocah lain yang mendorong korban.

Kemudian, ada seorang bocah yang menendang korban hingga tersungkur ke tanah.

Tidak terlihat pasti pelaku yang menendang korban itu.

Dengan perlahan, korban bangkit dan membereskan bukunya yang berserakan.

Ilustrasi Bullying. Begini Nasib Pilu Bocah Simalungun, Baru Operasi Sudah Didorong dan Ditendang Teman.
Ilustrasi Bullying. Begini Nasib Pilu Bocah Simalungun, Baru Operasi Sudah Didorong dan Ditendang Teman. (Kompas.com)

Di sekitar lokasi tampak ramai anak-anak.

Saat berdiri itu, korban terlihat mengalami kesakitan.

Dia juga memegangi bagian pinggangnya sambil menahan sakit.

Pada akhir video ditunjukkan saat korban dan bocah lainnya tengah berada di ruangan kelas.

Baca juga: Sok Jago Ancam Orang Pakai Pistol di Jalanan, Nyali Pengemudi Mobil Kini Ciut Usai Diamankan Polisi

Saat itu, korban masih mengenakan baju yang sama saat dirinya ditendang.

Di dalam ruangan itu, korban tampak tengah duduk di atas kursi.

Terlihat bocah yang duduk di depan korban mengambil buku yang ada di hadapan korban dan lalu membuangnya.

"Pem-bully-an ini terjadi di Parbalogan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara," demikian narasi unggahan itu.

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi mengaku telah menerima informasi video viral itu.

Dia mengaku pihaknya masih turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran kejadian itu.

"Iya, polsek dan anggota sedang ke TKP," ujarnya, Sabtu(20/4/2024).

Terpantau dari unggahan akun Mann Parna, sejumlah orangtua telah berkumpul di dalam rumah.

Bahkan anggota polisi juga ada di dalam rumah tersebut. "Semua pelaku sama orang tua pelaku,"tulis Mann Parna.

"Terima kasih semua untuk netizen.

Semua pelaku dan orang tua pelaku tadi malam sudah dibawa ke Polres Simalungun untuk dimintai keterangan

Semoga dengan adanya kejadian ini jadi pembelajaran supaya tidak terjadi lagi ke depanya pembullyan,"tulisnya.

"Kami semua keluarga korban bully tidak terima dan tidak ada kata damai.

Bere (keponakan) saya itu habis operasi bahkan sudah sempat koma dan teman-temannya tau itu.

Dan bapa si korban belum lama meninggal, teman-temannya juga tau itu,"tulis Mann Parna di sebelumnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved