PKB-PKS Jajaki Koalisi, Pengamat: Cari Calon Potensial Buat Tantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024

SURYA.co.id, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah menjajaki peluang kerja sama koalisi untuk persiapan Pilgub Jatim 2024.

Kendati belum memunculkan nama kandidat, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, memprediksi kedua partai ini bergabung untuk menjadi penantang serius untuk Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.

Peluang penjajakan koalisi PKB dan PKS untuk Pilgub Jatim 2024 sebelumnya muncul pasca dua elit partai di tingkat DPP bertemu di Jakarta pada, Kamis (25/4/2024) malam.

Sebagai tindaklanjut penjajakan kerja sama itu juga mendapat respon dari pengurus di tingkat Jawa Timur.

Surokim menilai dua partai ini bisa jadi penantang untuk Khofifah yang merupakan petahana, sebab PKB merupakan partai pemenang di DPRD Jatim sebagaimana hasil Pemilu 2024.

Dengan raihan 27 kursi DPRD, PKB menjadi satu-satunya partai yang berdasarkan hasil Pemilu 2024 bisa mengusung calon sekalipun tanpa koalisi.

Kedua partai sebelumnya juga sudah tergabung dalam koalisi di Pilpres 2024.

"Koalisi PKB dan PKS tetap potensial bisa mengajukan paslon untuk menantang incumbent," kata Surokim yang juga peneliti senior dari Surabaya Survey Center (SSC) saat dikonfirmasi, Minggu (28/4/2024).

Dalam analisa Surokim, jika dilihat dari peta politik di tiga bulan jelang pendaftaran Pilgub ini, Khofifah memang masih berpotensi untuk diusung koalisi gemuk.

Sebab, hingga saat ini Khofifah sudah mengantongi rekomendasi dari empat parpol yakni PAN, Gerindra, Demokrat dan Golkar.

Jika PKB dan PKS bergabung dengan kubu Khofifah maka Pilgub berpeluang hanya diikuti oleh calon tunggal, sehingga menurut Surokim, idealnya Pilgub Jatim harus diikuti oleh dua pasangan calon atau lebih.

Tujuannya membuat penyeimbang konstelasi politik di Jawa Timur.

Dalam analisa ini PKB dan PKS punya peluang untuk memunculkan penantang.

Meski demikian, Surokim menyebut sejumlah tantangan untuk memunculkan penantang bagi incumbent atau petahana.

"Mereka bisa mengajukan tokoh-tokoh kaliber nasional sehingga bisa kompetitif melawan incumbent. Minimal kelasnya para menteri, anggota parlemen dan atau pengusaha nasional," jelas Surokim.