Berita Viral

Nasib Yurika Bocah SD di Bandung Jualan Tisu Demi Bantu Biaya Sekolah, Dapat Sorotan Kak Seto

Bocah sekolah dasar (SD) di Bandung, Jawa Barat, bernama Yurika harus berjuang demi membantu ekonomi keluarga. Kini dapat sorotan Kak Seto

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
TIKTOK
Yurika, bocah SD di Bandung jualan tisu demi bantu biaya sekolah 

SURYA.CO.ID - Di usia belia, bocah sekolah dasar (SD) di Bandung, Jawa Barat, bernama Yurika harus berjuang demi membantu ekonomi keluarga. 

Kisah Yurika pertama kali terungkap dari unggahan TikTok @yoenik.apparel.

Ia mengaku, setiap hari berjualan tisu dari siang hingga malam.

"Kalian biasanya kalau misalkan jualan tisu dari jam berapa sih?" tanya pemilik akun @yoenik.apparel.

"Jam 13.00 WIB sampai sehabisnya," ujar Yurika bersamaan dengan temannya. 

"Sehari dapat berapa?" tanya pemilik akun.

Namun, Yurika tak menjawab. Ia justru menjelaskan harga tisu dagangannya.

"Aku kalau satunya Rp 5 ribu, kalau duanya Rp 10 ribu," jawab Yurika. 

Jualan di Tempat Wisata

Sementara pada unggahan akun @51eye, disebutkan bahwa Yurika berjualan tisu di kawasan wisata Braga, Bandung, Jawa Barat.

"Ini aku kemarin ketemu sama Yurika, dia jualan tissue di Braga sama temannya. Harganya Rp 10 ribu dapet dua. Dan yang aku bikin salut dan sedih tuh dia jualan sampai jam 12/1 malem katanya," tulis @51sye.

Demi Bantu Orang Tua

Bocah SD bernama Yurika
Bocah SD bernama Yurika

Bocah berusia 7 tahun itu mengaku berdagang tisu demi membantu meringankan beban orang tua. 

Penghasilan dari berdagang tisu dipakai Yurika untuk bekalnya ke sekolah. 

Dalam sehari, Yurika mengaku mendapatkan untung dari berdagang tisu sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. 

Hal itu diungkapkan saat diwawancarai oleh TikToker @yogipriandana. 

"(uangnya) Buat bekal sekolah," katanya. 

Cita-citanya jadi Guru

Meski masa kecilnya penuh dengan tantangan, Yurika memiliki cita-cita mulia kelak. 

Saat ditanya oleh Yogi, bocah polos itu sempat kebingungan kala menjawabnya. 

Ia kemudian menjawab bahwa ingin menjadi seorang guru. 

"Cita-cita aku ingin menjadi guru," ujarnya. 

Sebagai bentuk empati terhadap Yurika, akun @yogipriandana menggalang donasi untuk membantu kebutuhan Yurika. 

"Semoga nanti nih dari yang nonton ini, penghasilannya bisa buat hp baru. Amiin buat sekolah dan TikTok," kata Yogi. 

Kerap Dibully

Di sisi lain, Yurika mengaku kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya.

 "Aku di sekolah sering dibenci sama teman-teman dan di-bully," kata Yurika yang saat itu mengenakan seragam olahraga sekolah.

"Oh di-bully kenapa?" tanya si pewawancara. 

Yurika lantas melaporkan ulah teman-temannya kepada guru di sekolah. 

Sayangnya, gurunya tak memercayai pengakuan Yurika

Yurika pun meminta agar teman-temannya tidak lagi mem-bully dirinya.

"Teman-teman jangan nge-bully aku ya kita semua sama," katanya. 

Malangnya, setelah video pengakuan Yurika itu viral, warganet justru ikut-ikutan membully.

Perundungan verbal itu berupa komentar maupun ucapan Yurika yang dijadikan sebuah lagu Dj.

Kak Seto Tegur Sekolah

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto turut menanggapi kasus viralnya Yurika, bocah SD yang di-bully teman-teman sekolahnya di kawasan Bandung, Jawa Barat dan viral di media sosial.  

Dalam sebuah wawancaranya dengan seorang Tiktoker, Yurika mengaku sering diejek bau. 

Bocah penjual tisu itu mengatakan guru di sekolahnya padahal sudah mengetahui kejadian itu. 

Namun, sang guru tak percaya dengan aduan Yurika. 

Kak Seto menilai pihak guru atau kepala sekolah dasar di mana Yurika menempuh pendidikan seharusnya segera menindaklanjuti aduan itu.

Pasalnya, salah satu penyebab utamanya marak terjadi bullying terhadap anak-anak lantaran adanya pembiaran. 

"Jadi tidak ada tindakan yang tegas khususnya ya para guru atau kepala sekolah untuk segera menghentikan tindak kekerasan ini," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (25/4/2024). 

Padahal, kata Kak Seto, merujuk amanat Undang Undang Perlindungan Anak dengan tegas menyatakan setiap anak wajib dilindungi dari berbagai tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Kak Seto mendesak kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung agar menindaklanjuti kejadian viral ini. 

Jika terjadi pembiaran, Dinas Pendidikan sebaiknya memberikan sanksi terhadap sekolah tempat Yurika belajar. 

"Jadi hal ini mohon kami juga selalu mendesak kepada dinas pendidikan untuk peduli dalam rangka menciptakan sekolah yang ramah anak, juga peduli memberikan suatu nilai atau hukuman terhadap sekolah-sekolah yang membiarkan terjadinya perundungan atau bullying ini di sekolahnya," pungkasnya. 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved