Sosok Lita Gading yang Diberhentikan Sebagai Konsultan Imbas Perseteruannya dengan Ahmad Dhani

Ringkasan Berita:

• Konflik hukum antara Lita Gading dan Ahmad Dhani terus bergulir tanpa titik damai.
• Lita dipanggil sebagai saksi dalam laporan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya.
• Akibat kasus itu, Lita diberhentikan dari posisinya sebagai konsultan di perusahaan besar.

SURYA.co.id - Inilah sosok Lita Gading yang diberhentikan dari konsultan imbas perseteruannya dengan Ahmad Dhani.

Perseteruan antara psikolog Lita Gading dan musisi Ahmad Dhani, pendiri grup legendaris Dewa 19, tampaknya belum menemukan jalan keluar.

Konflik yang bermula dari dugaan pencemaran nama baik kini terus berlanjut dan berdampak luas, tak hanya pada ranah hukum, tapi juga pada kehidupan profesional.

Pada Jumat (31 Oktober 2025), Lita Gading bersama pengacaranya Christian Sihite terlihat di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Christian menegaskan bahwa kedatangan mereka merupakan tindak lanjut dari laporan yang telah diajukan terhadap Ahmad Dhani.

“Pemeriksaan saksi kita atas laporan kita terkait dengan Ahmad Dhani itu, terkait dengan dugaan pencemaran nama baik,” ujar Christian Sihite, melansir dari Tribunnews.

Namun, ternyata proses hukum ini membawa konsekuensi yang berat bagi karier Lita.

Ia mengaku kehilangan pekerjaannya sebagai konsultan di sebuah perusahaan besar akibat keterlibatannya dalam kasus ini.

Dengan suara kecewa, Lita menceritakan bahwa perusahaan tempatnya bekerja memutus hubungan kerja karena tak ingin dikaitkan dengan pegawai yang sedang berurusan dengan hukum.

“Saya di-stop sebagai konsultan karena menyangkut kasus hukum. Jadi saya diberhentikan oleh perusahaan saya.

Kan kurang asem! Itu merugikan saya banget,” ungkap Lita Gading dikutip dari Tribunnews melalui kanal YouTube SelebTubeTV, Minggu (2 November 2025).

Meski merasa diperlakukan tidak adil, Lita menegaskan dirinya selalu menjaga profesionalitas.

Ia tak pernah mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan. Namun, keputusan perusahaan sudah final.

“Saya kerja profesional. Tapi gara-gara laporan itu, perusahaan langsung ambil sikap.
Mereka bilang nggak mau ada nama karyawan yang tersangkut kasus pidana.
Saya rugi miliaran,” tambahnya.