Berita Lamongan

Resepsi Hari Pers dan HUT PWI ke-78 di Lamongan, Usung "Tumbuh Bersama-Berdayakan Sesama"

Hari Pers Nasional dan HUT PWI tersebut digandeng dengan acara Halal bi Halal yang dihadiri Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, Forkopimda dan 250 undangan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Wiwit Purwanto
surya.co.id/hanif m
Penghargaan kepada  pimpinan  Forkopimda, Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua PN dan kepada Ketua Baznas, Rabu malam (24/4/2024)  

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Resepsi Hari Pers Nasional dan HUT PWI ke-78 digelar sederhana namun penuh makna oleh PWI Lamongan di Pendopo Lokatantra, Rabu malam (24/4/2024).

Hari Pers Nasional dan HUT PWI tersebut digandeng dengan acara Halal bi Halal yang dihadiri Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, Forkopimda dan 250 undangan lainnya.

Ketua PWI Lamongan, Kadam Mustoko mengungkapkan, tahun ini HPN dan HUT PWI di Lamongan diperingati dengan spirit "tumbuh bersama - berdayakan sesama" dimana PWI bisa hadir menjadi instrumen dalam proses kemajuan.

"Peringatan puncak HPN dan HUT PWI tahun ini dikemas halal bihalal, selain karena masih dalam nuansa lebaran juga agar lebih berkesan," ungkap Kadam Mustoko.

Sementara itu, Ketua  PWI Jatim Lutfil Hakim dalam sambutannya,  melihat acara tersebut menunjukkan bahwa para pimpinan di Lamongan memahami betul peran pers.

Pers berperan menyampaikan apa-apa yang telah dilakukan oleh pemerintah. " Dan pers juga berperan menyerap aspirasi  dan apa yang dibutuhkan masyarakat. Dan yang harus dilakukan oleh pemerintah," ungkap Lutfil Hakim.

Hari Pers Nasional tingkat pusat beberapa waktu kemarin digelar di Jakarta dan untuk tingkat Provinsi Jatim akan digelar di Kabupaten Jember esuk lusa (Minggu,29/4/2024).

Ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh wartawan pada HPN. Ada seminar, bedah rumah dan lainnya.

Namun yang terpenting dari acara HPN adalah merefresh. Refresh dinilainya sangat penting dari pada perayaannya. 

Lutfil mengambil contoh seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad. Bukan peringatannya, tapi bagaimana mengambil suri tauladan Rasulullah sebagai contoh yang baik.

Sama dengan HPN, adalah bagiamana teman-teman wartawan menyadari betul bagaimana seharusnya.

"Jadi wartawan tidak mudah, banyak peraturan yang menekuk, memaksa agar profesi ini menghasilkan produk-produk yang berkualitas, bertanggungjawab dan mencerdaskan," tandasnya.

Ada banyak peraturan, pedoman, dan prinsip-prinsip dari Dewan Pers yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh jurnalis secara keseluruhan.

"Ada kode etik, ada kode etik perilaku yang itu bisa memberikan sanksi pada jurnalis," katanya.

Seperti di PWI, untuk menjadi anggota muda harus bersertifikasi dahulu, dan baru dua tahun kemudian menjadi anggota biasa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved