Berita Viral

Profil Lengkap Pengemudi Fortuner Berplat TNI Palsu, Profesi hingga Tabiat Aslinya di Mata Tetangga

Terkuak sederet fakta tentang profil Pierre WG Abraham, pengemudi Fortuner berpat dinas TNI palsu yang arogan di jalan tol.

kolase kompas.com dan youtube
kolase foto Pengemudi Fortuner Berplat TNI Palsu sebelum (kanan) dan sesudah (kiri) ditangkap. Simak profil lengkapnya. 

SURYA.co.id - Terkuak sederet fakta tentang profil Pierre WG Abraham, pengemudi Fortuner berpat dinas TNI palsu yang arogan di jalan tol.

Mulai dari profesi hingga tabiat asli Pierre terkuak.

Tabiat Pierre diungkap oleh beberapa tetangga di dekat rumahnya.

Sementara nasib Pierre kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 263 KUHP Tentang Pemalsuan Surat dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.

Baca juga: TABIAT Asli Pengemudi Fortuner Berplat TNI Palsu Terkuak, Berbanding Terbalik, Tetangga Gak Nyangka

Berikut rangkuman fakta selengkapnya tentang profil Pierre.

1. Profesi Aslinya

Sebelumnya, polisi telah mengungkap profesi PWGA yang ternyata bukan TNI. Ia merupakan karyawan swasta.

Hal ini disampaikan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra.

"Adapun identitas tersangka, yaitu inisial PWGA, lahir di Manado, 1 Agustus 1971, merupakan karyawan swasta yang beralamat di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat," jelasnya dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

2. Dikenal Baik dan Sopan

Terbaru, tetangga PWGA mengungkap sisi lain karakter pengemudi Toyota Fortuner itu.

Hal ini berdasarkan penelusuran Tribunnews.com ke kediamannya di Jalan Mardani Raya, Gang N, RT 3 RW 13, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Menurut warga di sana, ternyata Pierre dikenal sosok yang baik dan sopan.

Baca juga: Warga Kaget Pierre Sopir Fortuner Pelat Dinas TNI Palsu Ditangkap: Tumben Dia Kasar, Mungkin Lelah

R yang merupakan tetangga Pierre menyebut tidak pernah melihat perilaku kasar dan arogan dari sosok tersangka.

Bahkan, menurutnya PWGA sering ikut berpartisipasi ketika ada kegiatan warga di lingkungan rumahnya tersebut.

Baca juga: Nekat Buka Kaca Lebar-lebar di Area Singa Taman Safari, Penumpang Mobil Xenia Ngeyel Diperingatkan

"Kalau 17-an (Agustus) dia sering ikut (lomba), kadang kalau kita mau ngadain kayak halak bi halal, malam satu syuro kan ada pawai obor tuh nah dia ikut (keliling)," ujarnya ketika ditemui Tribunnews.com, Jumat (19/4/2024).

Selain itu, ia juga menyatakan Pierre tak jarang menjadi donatur.

Ia menyumbang makanan ketika ada acara makan bersama yang sudah menjadi kebiasaan di lingkungan tersebut.

"Nanti kadang dia suka nyumbang kalau kita ngadain makan-makan dia ikutan, mau dia ikutan, enggak sombong," ucapnya.

3. Tetangga Tak Menyangka

Atas dasar itu, tetangga-tetangga Pierre tidak menyangka atas peristiwa yang terjadi ini.

"Enggak, makanya kita pas tahu (ditangkap) kaget, kok tumben dia kasar gitu entah karena dia lelah mungkin, bawa mobil jauh."

"Ama tetangga sih enggak ini, sopan dia mah enggak pernah ada ribut-ribut. Sama pemulung aja masih suka ini (ngasih). Ama pembantunya juga baik dia sopan," terangnya.

4. Kerap Ikut Kegiatan Warga

Keluarga Pierre juga kerap ikut kegiatan-kegiatan warga dan tidak pernah menutup diri.

"Enggak tau, pokoknya orangnya sopan, mau negor enggak sombong. Orangnya supel lah."

"Emang sih orangnya selalu di dalam (rumah), tapi kalau kita lagi pada lagi ngobrol gini dia permisi, ada acara dia ikut," jelasnya.

Ia mengatakan, sebelum kejadian berangkat ke Bandung, Jawa Barat dan terlibat cekcok di Jalan, PWGA masih ikut berkumpul dan pamit kepada tetangga sekitar rumahnya.

"Iya, pas mau jalan aja pamitan waktu itu, pamitan, malahan ikut makan dulu di sini, nyobain kacang, nyobain ini-itu."

"Dia pas mau berangkatnya itu dia pamit di sini, mau ke Bandung katanya gitu, terus ikut-ikutan makan dulu di sini, makan kacang, kue-kue lebaran."

"Nah pas kejadian itu, tapi apa iya dia enggak yakin, tapi pas ditegesin emang bener sih pakai bajunya itu, kaget," tuturnya.

Cerita senada juga disampaikan oleh L, tetangga rumah Pierre.

Ia mengatakan jika Pierre memiliki perangai yang sangat santun dalam bermasyarakat.

"Sama warga mah sopan, suka menegur. Enggak neko-neko gitu," kata L.

Kronologi Kejadian

Pengendara Fortuner berpelat TNI marah-marah usai tabrak mobil wartawan di Tol Jakarta-Cikampek
Pengendara Fortuner berpelat TNI marah-marah usai tabrak mobil wartawan di Tol Jakarta-Cikampek (KOLASE IST)

Sebelumnya, seorang wanita bernama Marcellina Irianti Deca (25), menceritakan kasus cekcok yang terjadi di KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (10/4/2024).

Awalnya, Marcellina dan keluarganya hendak ke rumah nenek mengendarai mobil Suzuki.

"Kan sebenarnya kejadian awalnya kami dalam posisi antre masuk ke rest area, posisi antre maksudnya berhenti, karena di rest area 57 memang agak macet," ujarnya, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024), dikutip dari Wartakota.

Secara tiba-tiba sebuah mobil Toyota Fortuner menyerempet mobilnya.

Baca juga: Ikatan Pertunangan Bocah 4 Tahun di Madura Menurut Guru Besar, Boleh Nikah dengan Orang Lain Kelak

Kemudian keluarga Marcellina membuka kaca untuk meminta penjelasan dari pengemudi Fortuner tersebut.

"Kami lihat memang di sebelah kiri jalan ada banyak mobil-mobil yang antre, terus ada bus angkutan yang masuk ke kanan, mobil Fortuner ini juga mendadak motong masuk kanan dan akhirnya nyerempet mobil kami."

"Karena saya merasa terserempet akhirnya kami coba minta penjelasan kenapa bisa diserempet, dia malah nyalahin saya dia bilang kamu yang nabrak saya duluan," kata dia.

"Saya ada di jalur saya benar mau antre masuk rest area, tapi itu dari bahu jalan aja itu harusnya enggak boleh karena itu untuk urgent dan kami semua tahu."

"Akhirnya setelah itu dia maju ke depan mobil saya dia rem mendadak, saya kira mau turun ngomong baik-baik, tapi ternyata dia malah mundur gitu dan nabrak," sambungnya.

Lima penumpang di mobil Marcellina, yang terdiri dari orang dewasa dan anak kecil pun syok dengan kejadian tersebut.

"Kebetulan di dalam mobil kami ada anak kecil jadi semua syok dan kaget."

"Setelah itu kami berhenti di depan dia, kita turun dan saya nanya kenapa mobil kami ditabrak dan itu kan sengaja dia tabrak mobil saya," ucap Marcellina.

Cekcok pun akhirnya terjadi.

Pengendara Fortuner lantas mengaku-ngaku punya anggota keluarga berpangkat Jenderal.

"Akhirnya mulai cekcok dan dia marah-marah dan dia malah bawa-bawa kakaknya jenderal."

"Saya enggak ada urusan mau kakaknya jenderal, kalau salah ya salah."

"Tapi akhirnya karena dia bilang kakak saya jenderal, saya merasa kayak kalau ternyata beneran jenderal, kami semua yang ada dalam mobil itu kan terancam atau dicari dan diincar," kata dia.

Kedua belah pihak sempat beriktikad baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara langsung pada waktu itu juga.

Namun, pengendara Fortuner justru kabur saat berupaya menyelesaikan permasalahan di rest area terdekat dari lokasi kejadian.

"Habis itu coba kita masuk rest area dan coba kita mediasi baik-baik di pospol dan dia setuju dan dia bilang saya akan tanggung jawab atas apa yang bapak lakukan sama mobil saya," tuturnya.

"Pas saya mau masuk rest area, tiba-tiba mobil itu motong jalur kanan semua sampai dia juga diklakson terus bablas hilang," lanjut dia.

Beberapa hari setelah kejadian itu, pihaknya masih menunggu iktikad baik pengendara Fortuner.

Tetapi tak ada iktikad baik hingga akhirnya dirinya bersama kuasa hukum melaporkan kejadian tersebut ke Mabes Polri.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profesi Sopir Fortuner Berpelat Dinas Palsu, Sisi Lain Karakternya Diungkap Warga.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved