Berita Kota Surabaya
Jalan Kunti Setelah Penangkapan 11 Budak Narkoba, Lokasi Favorit Pemadat 'On The Spot' di Surabaya
di Jalan Kunti biasanya sabu dijual dengan paket hemat yang cukup variatif. Mulai harga Rp 150.000 sampai Rp 250.000.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Sudah lama terdengar kabar bahwa Jalan Kunti adalah tempat istimewa bagi pengguna narkoba, utamanya pecandu sabu. Ini tidak lepas dari banyaknya tersangka narkotika tertangkap di jalan yang masuk Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir itu.
Belakangan anggapan tersebut makin menguat ketika polisi menggerebek 11 orang yang sedang mengonsumsi sabu rame-rame, Kamis (18/4/2024) pukul 10.00 WIB. Dari tangkapan tersebut, terungkap pengedar menjual sabu beserta alat isap (bong), termasuk menyediakan tempat untuk mengonsumsi.
Setelah mendapat paket dan bong, pembeli tinggal memilih ruangan yang telah disediakan. Ruangannya pun dillengkapi air conditioner (AC).
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi menjelaskan, 11 tersangka membeli narkoba kepada Nursalim (DPO). Kemudian para tersangka menggunakan sabu di tempat yang sudah disediakan oleh Mahrus (DPO).
Namun dalam penggerebekan itu, penjual sabu serta yang menyediakan tempat lolos dari penangkapan. "Dua orang itu masuk dalam daftar buron," kata Widhi, Jumat (19/4/2024).
Haryoko menjelaskan, di Jalan Kunti biasanya sabu dijual dengan paket hemat yang cukup variatif. Mulai harga Rp 150.000 sampai Rp 250.000.
Pengedar kemudian memberikan fasilitas bilik untuk para pembeli agar langsung mengonsumsinya. Pendeknya di satu tempat itu, para konsumen bisa membeli narkoba lalu memakainya sekalian di tempat alias madat on the spot.
Mahrus misalnya, memiliki dua rumah di Jalan Kunti. Satu di antaranya bangunan berlantai dua. Di dua rumah itu terdapat sekitar 7 bilik, di mana dua bilik dilengkapi AC, sedangkan lainnya tidak.
"Jadi istilahnya andok. Kalau andok yang umumnya kita kenal beli makanan dan makan di tempat. Kalau ini beli sabu lalu memakainya di tempat," ujarnya.
Mantan Wakapolsek Bubutan itu menjelaskan, peredaran narkoba memang kerap terjadi di Jalan Kunti dan disebabkan banyak faktor seperti ekonomi, keluarga, dan sosial.
Jarang sekali orang-orang di kampung tersebut mengenyam pendidikan formal hingga tuntas. Akibatnya mereka kesulitan mencari pekerjaan dan mencoba keluar dari kebuntuan dengan menerjuni narkoba. *****
Jalan Kunti Surabaya
kampung narkoba di Jalan Kunti
polisi gerebek pesta sabu di Jalan Kunti
beli dan pakai sabu sekaligus di Jalan Kunti
Polrestabes Surabaya
11 orang nyabu bareng di Jalan Kunti
Menata Pasar Loak Surabaya Agar Omzet Pedagang Naik, Cak Eri Diteriaki, "Lanjutkan 2 Periode!" |
![]() |
---|
Harga Cabai Rawit Menyodok di Angka Rp 80 Ribu per KG, Pedagang Surabaya Sempat Kehabisan Stok |
![]() |
---|
Inovasi SIAPA PEKA Untuk Cegah Perkawinan Anak, Pemprov Jatim Raih Penghargaan Dari Unicef |
![]() |
---|
Motor Pegawai Barber Shop di Surabaya Dicukur Pencuri, Pelaku Terekam CCTV Hanya Butuh 12 Detik |
![]() |
---|
Diusut Kejati Jatim Atas Dugaan Korupsi Proyek KA Rp 28 Miliar, PT INKA Balas Dengan Karangan Bunga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.